Monday, August 19, 2013

U - R - U

Di era global seperti sekarang ini, orang mudah termakan pencitraan dari dunia media dan kemudian mengalami krisis percaya diri.
Sejujurnya, saya adalah salah satu dari sekian banyak yang mengalami hal tsb.
Tapi kemudian saya sadar, bahwa 'tak ada gading yang tak retak'.
Bagaimana alur kehidupan kita, sebagian ditentukan dari cara kita memandang hidup. Dan terlebih bagaimana kita memandang diri kita sendiri.

Silakan lanjut membaca..

Pernahkah terpikir andaikan kita terlahir dengan jati diri yang berbeda, maka mungkin kita mempunyai nasib yang berbeda?
Alangkah baiknya bila kita tidak membuang waktu untuk memikirkan apa yang tidak mungkin terjadi (mengalami kelahiran kembali, memilih keluarga di mana kita ingin dilahirkan) dan memaksimalkan potensi yang kita miliki.
Ada kutipan berkata : 'intan hanyalah sebongkah batu bila tidak diasah'


You are what you think.
Belajarlah melihat positif bayangan yang kau lihat di cermin.
Pesek?
Bayangkan orang yang menderita penyakit pernapasan dan harus kehilangan hidungnya.
Bersyukurlah bisa menghirup segarnya udara pagi dan busuknya sampah di pinggir kali.
Sipit, tak punya lipatan mata?
Bayangkan penderita katarak yang harus merelakan penglihatannya.
Bersyukurlah karena masih bisa membaca artikel ini.. :p
Cobalah jujur dan love yourself..


Tiap manusia pasti ada kekurangan. Dan sebenarnya, di balik itu tersembunyi kelebihan yang tidak kalah indah.
Daripada lelah terus membandingkan diri dengan orang lain, cobalah menjadi pribadi yang lebih baik tanpa (secara paksa) mengubah apa yang telah dianugerahkan padamu.


Demikianlah artikel ini saya tulis..
Sekadar untuk mengingatkan diri sendiri agar selalu bersyukur karena terlahir seperti ini..


 NB: video klip terakhir agak seronok, bagi yang takut berdosa, klik 'play' kemudian tutup mata saja.. :p

Cd 19082013
© by WP

Rayuan (,) mematikan

Ada pepatah mengatakan 'dalam laut dapat diukur, dalam hati siapa tahu'..
Begitulah yang terjadi pada hati seorang wanita.
Di saat ia mendengarkan kata2 rayuan dari pria pujaannya, maka ada dua kemungkinan reaksi yang bisa terjadi.
Bila suasana hati sedang baik, maka ia akan tersanjung hingga langit ketujuh. Tapi bila suasana hati sedang tak apik, akan membuatnya tersandung bahkan terlempar jatuh.

Berikut beberapa contoh yang saya temukan:
Blablabla
(+) tanggapan positif si wanita atas ungkapan si pria,
(-) tanggapan negatif si wanita atas ungkapan si pria.

1. Kamu cantik sekali hari ini.
(+) si wanita tersipu malu karena si pria ternyata memperhatikan, menyadari, dan menghargai upayanya untuk tampil cantik
(-) si wanita tersinggung karena dia hanya cantik pada waktu tertentu saja, bahkan bisa dihitung dengan jari.

2. Wajahmu cantik bak rembulan di malam hari.
(+) raut wajah si wanita lembut membelai sukma, mampu menerangi gelap dengan cahaya putihnya, juga membuat dunia rindu akan hadirnya.
(-) wajah si wanita bulat alias tembem, tampak pori2 besar menghias permukaan.

3. Aku cinta kamu sekarang dan selamanya.
(+) si wanita tersenyum haru karena si pria ingin menghabiskan sisa usia bersama-sama.
(-) si wanita keheranan : apakah si pria adalah seorang peramal? Mengapa bisa dengan mudahnya mengatakan 'selamanya' padahal dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di menit berikutnya?

4. Kamulah permaisuri hatiku, aku ingin kamu menjadi ibu anak-anakku.
(+) si pria menganggap penting si wanita lebih dari apapun, ingin melanjutkan ke hubungan yang lebih serius dan berpikiran jauh ke depan
(-) si pria menikahinya hanya karena tubuhnya dan semata ingin memiliki keturunan.

Nah..
Pesan saya kepada para pria, kenalilah sifat pasanganmu sebelum melancarkan serangan.
Salah mengucapkan rayuan, mematikan api asmara di antara kalian.

Tidak semua ucapan manis bisa meluluhkan hati wanita. Dan tidak semua wanita menyukai rayuan pulau kelapa.. eh rayuan gombal..

Gudlak...


Cd 19082013
© by WP