Monday, December 24, 2012

Banjir, banjir!

Banyaknya waktu luang belakangan ini memberikan saya lebih banyak ruang untuk berpikir dan merenung.
Berhubung saya bukan seorang motivator terkenal, ya inilah media yang saya punya :D

Manusia itu makhluk yang egois. Tidak terkecuali siapapun. Yang membedakan hanyalah kadar dan tingkat kontrol diri masing2..
Mereka saling menuding, saling menyalahkan, tapi enggan becermin..
Contoh gampang, sikap saat menanggapi banjir yang melanda Jakarta ibu kota tercinta.
Sepertinya dari tahun ke tahun makin parah saja.
Apa pengaruh global warming sehingga jumlah cairan di bumi meningkat? Atau tanah bumi makin terbebani oleh jumlah manusia yang bertambah padat (belum termasuk dosanya) hingga makin tenggelam?
Warga menyalahkan kinerja gubernur yang baru menjabat, tapi apa sudah refleksi? (bukan refleksi merenggangkan badan, tapi refleksi melihat ke diri sendiri lho ya)
- Sudahkah buang sampah pada tempatnya?
mending kalo buang sampah yang tidak menimbulkan timbunan sampah, misal buang2 uang di panti sosial atau buang muka saat bertemu mantan teman..
- Sudahkah menghemat penggunaan kertas, sumpit bambu yang bahan bakunya diambil dari alam?
- Sudahkah mengurangi penggunaan wadah sterofoam, kantong plastik, dan sampah lain yang susah teruraikan dalam jangka waktu hitungan tahun?
- Sudahkah memilah sampah berdasarkan bahan dasarnya?

Belum lagi demi memenuhi kebutuhan papan dan keinginan menaikkan prestis, pembangunan gedung bertingkat dan pusat perbelanjaan yang makin meluas tidak dibarengi dengan reboisasi..

Jadi, sudahkah Anda memperdulikan lingkungan sekitar sebelum mengeluh ini itu?
Bila sudah, selamat, dan bantulah mempropagandakan gerakan 'Go green'.
Bila belum, jangan banyak komentar, berdiri tegak dan mulailah langkah awal Anda..

Tgr24122012
© by WP


* Berkaitan dengan tema 'refleksi', saya merekomendasikan sebuah buku berjudul 'Berani Menertawakan Diri Sendiri' karya Sulaiman Budiman. 
Di dalamnya terangkum beberapa kisah yang di antaranya berpesan supaya kita bisa berbesar hati menerima kesalahan atau kelemahan kita, kemudian mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai positif. 
Selamat membaca! 

Sunday, December 23, 2012

Batal Pulkam

Liburan Natal kali ini harusnya saya berada di Medan bersama keluarga besar dan merayakan pernikahan adik sepupu saya.
Lha, kok "harusnya"?
Ya, karena kebiasaan saya yang suka menunda waktu sampai mendekati batas waktu akhir, alhasih saya terlambat untuk mengejar penerbangan yang seharusnya saya tumpangi.
Sialnya, karena high-season, saya tidak bisa mendapatkan penerbangan selanjutnya, bahkan dari maskapai lain..

Setelah kejadian ini, saya jadi banyak berpikir..
Kalau saja hari itu saya bangun lebih pagi..
Kalau saja setelah bangun saya langsung bangun dan tidak bermalasan di ranjang.
Kalau saja saya pergi menyelesaikan urusan saya dengan taksi, bukan mengendarai motor sendiri (supaya bisa langsung ke bandara setelah urusan selesai)..
Kalau saja di tengah perjalanan pulang yang saat itu sudah mulai turun gerimis, saya tidak ragu2 menyetop taksi..
Kalau saja cuaca bersahabat, tidak hujan (ini sih di luar kendali manusia)..
MUNGKIN saya masih sempat untuk mengejar pesawat sebelum counter check-in ditutup..

Tapi nasi sudah menjadi bubur. Daripada berharap bisa memasak kembali bubur menjadi nasi, lebih baik cari bahan pelengkap seperti sobekan daging ayam, potongan cakue, kacang kedelai, kecap, sambal, lalu kita nikmati bubur ayam yang lezat..

Toh dengan tidak jadi berangkat ke Medan, saya bisa melakukan banyak kegiatan yang biasanya tidak bisa saya lakukan, membaca komik, mengetik artikel, pijat seluruh badan, mengeriting rambut, blablabla..
Saya juga berkesempatan menjenguk paman saya yang sedang sakit.

Dan dibandingkan rasa kecewa karena penerbangan yang batal, saya harusnya merasa lebih beruntung daripada saudara saya yang harus menghabiskan liburannya di ruangan rumah sakit..

Yah, pelajaran yang saya dapat kali ini :
Pertama dan utama, time is money!
Karena kelalaian sendiri dan terlambat sampai bandara, tiket yang sudah dibeli dari jauh hari pun hangus.
Kedua, belajar mengambil hikmah di balik suatu peristiwa yang tidak diinginkan.
Ketiga, selalu mencari nilai positif walau baru saja mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan.
Keempat, tidak mudah down walau dalam kondisi tertekan.
(kok rasanya poin kedua sampai keempat mirip semua, hanya beda penyampaian.. ha..)

Sekarang cuma bisa berharap semoga liburan Tahun Baru yang direncanakan bersama teman2 berlangsung lebih lancar.

Kdy23122012
© by WP

Sunday, December 16, 2012

Bye part-time job..

Tidak terasa sudah satu tahun saya bekerja paruh waktu sebagai waitress sekaligus kasir di TOC (nama salah satu kafe di jalan Biak, Jkt)
Pada saat awal bekerja, banyak sekali cibiran dari orang dekat, terutama keluarga, mengenai jam kerja yang mengganggu waktu istirahat saya.
Jam kerjanya dibagi jadi 3 shift. Dan berhubung saya bekerja kantoran di siang hari, otomatis saya cuma bisa mengambil jam kerja shift III, yaitu jam 11 malam sampai jam 7 pagi keesokan harinya.
Banyak yang lantas bertanya. Trus ngantor jam brapa? Lu istirahatnya jam berapa? Ngga capek? Ngga ngantuk?
Dan seterusnya..
Well, saya cuma bisa jawab "kalau udah biasa ya ngga terasa capek.."
Dan alhasih, saya berhasil menjalankan double job saya selama setahun, pun jarang absen karena sakit (walau pernah kena tegur karena telat ke kantor :p)

Banyak hal yang bisa saya pelajari di sana.
Yang pasti, menjalani hubungan dengan orang sekitar. Entah dengan customer, rekan kerja, atasan, ataupun orang2 dari divisi lain;
Lebih bisa menilai pribadi seseorang (tabiat kerja) dengan melihat gerak-geriknya;
Mengatur pembelanjaan (stok barang);
Berhitung dan membuat laporan keuangan.

Ada perasaan hampa waktu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan ini.
Kalau waktu itu saya selalu takut tidak punya waktu diajak pergi main, sekarang saya malah takut punya banyak waktu untuk disia2kan..


Hampa yang lainnya, akan terasa di buku tabungan saya..
Haish..

But still, akan mencari kerjaan paruh waktu lain yang fleksibel dalam jam kerja, namun dengan penghasilan yang lebih menjanjikan :D


HW16122012
© by WP

Monday, December 3, 2012

Reminder Ayah untuk Anak

Biasanya, saya memuat artikel terjemahan berisi tentang percintaan atau kehidupan pernikahan.
Kali ini mengenai sikap dalam menjalani kehidupan..

Semoga bermanfaat..

--- 

Seorang MC terkenal stasiun TV Hongkong, Liang Xuzhang, pernah menulis sepucuk surat untuk anaknya. Surat ini dengan cepat tersebar di tiap website besar. Banyak ayah yang tersentuh setelah membacanya. Saya rasa tidak hanya kepada anak, sebenarnya cocok dibaca oleh semua orang.

Di kehidupan berikutnya, tidak perduli cinta atau tidak, tidak akan berjumpa lagi - reminder yang ditujukan untuk anak
Anakku, reminder ini ditulis untukmu berdasarkan 3 prinsip
(1)    Keberuntungan dan kesialan dalam hidup tidak dapat diprediksi, tidak ada seorang pun yang mengetahui dapat hidup berapa lama. Ada beberapa hal lebih baik dibicarakan lebih awal.
(2)    Saya adalah ayahmu. Saya tidak memberitahumu, tidak akan ada yang memberitahumu
(3)    Catatan ini berisi pemahaman yang saya dapatkan setelah melalui kegagalan yang menyakitkan, akan membantumu menghemat waktu tersesat dan berbuat kesalahan yang mungkin akan kau lakukan.

Berikut adalah hal2 yang harus kau ingat dalam hidup:
(1)    Orang yang tidak berlaku baik padamu, jangan dianggap serius. Dalam hidupmu, tidak ada seorang pun yang berkewajiban berlaku baik padamu kecuali saya dan ibumu.
- mengenai orang2 yang baik padamu, selain harus dijaga dan disyukuri, harap banyak waspada, karena setiap orang melakukan sesuatu pasti ada alasan. Dia baik terhadapmu belum tentu karena dia menyukaimu. Harap dipilah dengan jelas, dan tidak perlu terlalu cepat menjadikan lawan bicaramu sebagai seorang teman sejati

(2)    Tidak ada orang yang tidak tergantikan, tidak ada barang yang harus dimiliki
- Bila mampu memahami poin ini, maka di masa mendatang saat orang di sampingmu tidak lagi menginginkanmu, atau saat kehilangan segala barang yang disayangi di muka bumi, seharusnya mengerti bahwa hal ini bukanlah suatu masalah yang besar.

(3)    Hidup itu singkat, hari ini kamu masih menghabiskan hidupmu, besok kamu akan menyadari bahwa hidup telah jauh meninggalkanmu
- karena itu semakin cepat engkau menyayangkan hidupmu, maka hari2 yang kau nikmati makin banyak. Daripada mengharapkan umur panjang, lebih baik lebih awal menikmati hidup

(4)    Di dunia ini tidak ada 'yang tercinta'. Cinta adalah perasaan kilat, perasaan ini pasti akan berubah mengikuti waktu dan suasana hati
- bila yang kau anggap 'tercinta' meninggalkanmu, silakan bersabar sejenak, biarlah waktu perlahan membilasnya, hati perlahan mengendap, kepahitanmu menjadi tawar. Jangan terlalu mengharapkan indahnya asmara, jangan membesarkan kesedihan karena patah hati 

(5)    Meskipun banyak orang sukses yang tidak memiliki pendidikan tinggi, tetapi tidak berarti kalau tidak rajin belajar maka pasti berhasil
- ilmu pengetahuan yang kamu pelajari adalah senjata yang kamu miliki. Manusia boleh memulai sesuatu dengan tangan kosong, tapi tidak boleh tangan kosong tak bersenjata. Harap ingat.

(6)    Saya tidak akan memintamu untuk menghidupi sisa hidupku, demikian pula aku tidak akan menghidupi sisa hidupmu. Sampai dengan kamu dewasa dan bisa mandiri, saat itulah tanggung jawabku selesai
- Di masa depan, kamu ingin naik bus atau Benz, makan sirip ikan atau bihun, bertanggungjawablah sendiri

(7)    Kamu dapat memaksa dirimu menjaga kepercayaan, tapi tidak bisa meminta orang lain untuk menjaga kepercayaan terhadapnya. Kamu bisa meminta dirimu untuk berbuat baik terhadap orang lain, tetapi tidak bisa menantikan kebaikan orang lain terhadapmu.
- kamu berbuat demikian pada orang lain, tidak berarti orang lain harus berlaku sama kepadamu. bila tidak memahami poin ini, maka hanya menambahkan beban pikiran yang tidak perlu

(8)    Saya telah membeli undian sepuluh hingga dua puluh tahun, namun masih saja miskin tak berharta. Bahkan hadiah hiburan pun tidak dapat. Ini membuktikan bahwa bila orang ingin berkembang, maka harus bekerja dengan giat. Di dunia ini tidak ada makan siang gratis

(9)    Orang terdekat hanya berjodoh sekali. Tidak perduli berapa lama kita akan saling berhubungan dalam kehidupan ini harap sayangilah masa2 kita berkumpul bersama. Di kehidupan berikutnya, cinta atau tidak cinta, tidak akan berjumpa lagi.
 
----

Setelah membaca artikel ini, adakah poin pembelajaran yang Anda dapat?

Menurut saya, menjalani hidup itu harus ikhlas dan banyak bersyukur.
Saat kita memberi, maka jangan berharap mendapat balasan.
Saat kita mendapatkan sesuatu, maka berterimakasihlah dan berhenti mengharapkan sesuatu yang lebih.

Mengenai sesuatu yang kita miliki, belum atau pernah dimiliki, semua di dunia bersifat fana dan bisa datang dan pergi tanpa kita tahu kapan dan bagaimana.
Mengerti cara 'merelakan' maka kita bisa mengendalikan agar rasa sakit dan kecewa itu tidak terlalu dalam..


HW011212
© by WP

Friday, November 30, 2012

Pacar vs Suami


Pada saat menginjak usia menikah, penting bagi kaum wanita untuk bisa mengetahui mana pria yang berpacaran hanya untuk bersenang-senang, mana yang bisa diajak serius dan benar2 menyayangi kita.

Berikut artikel terjemahan yang menuliskan perbandingan antara keduanya, antara pacar dan (calon) suami..

----
Pacar memperdulikan apakah berat badanmu bertambah; suami memperdulikan apakah malam ini kamu makan kenyang

Pacar memperdulikan apakah hari ini kamu merias diri dengan cantik; suami memperdulikan apakah kamu kedinginan karena baju yang kamu pakai hari ini sangat terbuka/tipis

Pada saat kamu menemui suatu masalah, pacar akan menghiburmu; suami akan langsung hadir di tempatmu berada

Pacar memperdulikan apakah hari ini kamu merasa senang; suami akan memperdulikan apakah hari ini kamu menemui hal yang membuatmu tidak senang

Pacar hanya membelikan baju sesuai mode; suami membelikan mantel yang hangat

Saat pacar pergi makan dengan sobatnya, dia tidak akan memikirkan kamu sedang apa, apakah kamu sudah makan;
suami akan terus mengirimkan SMS padamu mengatakan dia akan segera pulang

Kalau kamu cukup cantik, pacar akan mempertimbangkan untuk membawamu menemui teman2nya, pamer sedikit menaikkan pamor;
kalau kamu tidak cukup cantik, suami akan mengajakmu ke manapun pergi. Meski kamu tidak mempunyai keberanian, dia akan memberimu dukungan

Kalau keluarga pacar tidak menyukaimu, dia akan melepaskanmu;
Kalau keluarga suami tidak menyukaimu, dia akan berusaha sebisa mungkin melindungimu.

Saat pacar merasa kalian tidak cocok, dia akan pergi meninggalkanmu walaupun dia menyukaimu;
kalaupun seluruh dunia merasa kalian tidak cocok, suamimu masih akan tetap menjagamu.

Pacar hanya akan memberitahukan keberadaanmu pada orang2 yang dia kenal; suami akan memberitahu seluruh dunia bahwa kamu adalah orang yang disayanginya.

Pacar akan segera mematikan telepon setelah percakapan selesai; suami akan menunggumu mematikan telepon barulah dia melakukannya.

Pacar akan membiarkanmu menenangkan diri pada saat kamu sedang dirundung masalah; suami akan tinggal dan bertengkar denganmu, membantumu melepaskan emosi.

Pacar akan menghindarimu di masa2 datang bulan; suami akan menyediakan air hangat, menceritakan lelucon.

Pacar akan menanggapi ucapan ‘minta putus’mu dengan serius; suami akan menahanmu agar tetap tinggal, karena dia tahu kamu berharap untuk ditahan tetap tinggal, tidak benar2 ingin pergi.

Pacar akan membuatmu puas dengan kemampuannya; suami akan mengorbankan segalanya untuk membuatmu puas. Kalaupun tidak tercapai, dia akan berusaha semaksimal mungkin.

Pacar jarang memikirkan masalah esok hari dan masa mendatang; suami bahkan sudah memikirkan nama calon bayi kalian.

Pacar tidak berani mengucapkan janji. Kalaupun berjanji, pun tidak pasti terpenuhi;
suami berani mengucapkan janji dan pasti akan dipenuhi.

Pacar tidak berani meyakini cinta kalian; suami akan menjadikan ‘menikahimu’ adalah tujuan hidupnya, juga berharap tumbuh tua bersamamu.

---
Semoga para pembaca wanita segera atau sudah menemukan pria idaman masing2.
Bila belum beruntung, jangan menyerah
Bila merasa sedang dalam hubungan menuju serius, teruslah berjalan di lajurnya..
Bila sudah menemukan ‘the right one’, bersyukurlah dan jangan sia2kan..


DM301112
© by WP

Monday, November 26, 2012

Sharing web..


Pengen sharing satu alamat web yang sangat bagus untuk motivasi dan pengembangan diri terutama dalam masalah pekerjaan. (Please click here)
Artikel terbaru yang ditulis adalah mengenai seorang putra bangsa, Iwan Setyawan, yang lahir dari keluarga kurang mampu (orangtua adalah seorang supir angkot dan ibu rumah tangga) di Malang, belajar giat menuntut ilmu, kemudian bekerja ke negeri Paman Sam, dan terakhir menjabat sebagai direktur di satu perusahaan ternama di sana.

Kisah hidupnya ini telah diabadikan dalam sebuah buku berjudul ‘9 Summers 10 Autumns : Dari Kota Apel ke The Big Apple’

Berburu ke book store ah..


DM261112
© by WP

* Terimakasih kepada si penulis blog, Bapak Yodhia Antariksa yang dengan murah hati membagikan ilmunya..

Tuesday, October 30, 2012

Foto2 perjalanan ke Bali (3)

Melanjutkan kisah perjalanan dari Kuta (1), ke Museum Bali (2), kemudian melanjut ke Taman Ayun..

 ---
Di tengah perjalanan menuju Lengwi, kami bertemu iringan rombongan duka cita (mungkin inilah tata upacara Ngaben). 
Beruntung atau sial ya?

tampak depan lokasi wisata Taman Ayun.

tampak depan dan up-close..

Pemandangan danau yang tampak di sebelah kiri Taman Ayun..

karcis masuk lokasi wisata Taman ayun..

 bunga eceng gondok yang cantik
 
bangunan dalam yang dilindungi parit di sekitarnya..

detail arca

lukisan yang terlihat seperti hasil jepretan kamera
----

Berharap berakhirnya liburan singkat ini bisa memberikan saya kesempatan untuk menantikan kunjungan berikutnya..
Kalau bisa, perjalanannya di-upgrade menjadi perjalanan ke luar negeri :D 


DM311012
© by WP

Monday, October 29, 2012

Foto2 perjalanan ke Bali (2)

Lanjutan postingan sebelumnya (1)

--
Di mana lagi bisa masuk ke tempat bersejarah dengan HTM Rp 5rb?
  
penari Bali in training :p

detail batu di candi..
  
ukiran di cangkang telur

Lukisan Barong yang berhasil membuat saya menatap takjub.
Tersusun dari cap jari yang diatur dengan pola dan warna sedemikian rupa..


Tampak luar Gedung Tabanan, salah satu bangunan anakan di Museum Bali.
Berisikan patung dan boneka yang biasa digunakan dalam acara adat dan pertunjukan tari2an.

 Papan nama Gedung Tabanan, beserta sejarahnya
---

Dilanjutkan dengan perjalanan ke Museum Bali (3)

 
Sarinah 281012
© by WP

Foto2 perjalanan ke Bali (1)

Pelengkap artikel 'Perjalanan Singkat ke Bali'

Mari bersama2 menikmati secuil dari indahnya alam Nusantara kita..

---

Suasana restoran yang cukup membuat relax. 
Bersisian dengan kolam renang dan diiringi gamelan Bali live..

Menu dinner pertama, tofu burger dan ayam betutu

Patung Dewi Kwan Im ala Bali di depan penginapan Sapta Petala

Penasaran ingin coba merawat tanaman rambat ini. 
Ada yang tau namanya?
  
Pintu masuk rumah owner yang terletak tepat di sebelah penginapan.

detail ukiran di pintu masuk rumah owner
  
kolam artificial dengan pernak-pernik Chinese

 
Tidak sengaja menengadah menatap langit Bali yang cerah hari itu..
Dan inilah lukisan alam yang tertangkap lensa.

papan nama Alun2 Bali

Patung di tengah jalan raya depan alun2
--

Dilanjutkan dengan perjalanan ke Museum Bali (2) dan Taman Ayun (3)

Sarinah281012
© by WP

Bunuh Diri

Membaca judul di atas, mungkin Anda akan berpikir, "Ih, serem amat!"
Bukan maksud saya untuk menuliskan surat wasiat di sini. Tapi untuk mengingatkan siapa pun yang membaca artikel ini. Entah yang berpikiran positif, atau yang memang mempunyai pikiran sempit.

Hidup ini tak pelak dari masalah.
Terkadang kita menemui pasir halus yang mengganggu perjalanan. Terkadang berupa kerikil, kadang pula dalam ukuran yang lebih besar.
Ada yang bisa dipecahkan dengan mudah, ada pula yang rasanya meskipun sudah berdoa dan berusaha sepenuh tenaga tapi belum juga terselesaikan.

Pada saat inilah kekuatan kita diuji.
Apakah bisa terus berpikir positif dan bangkit melanjutkan hidup, atau justru terpuruk lalu memilih jalan bodoh..

Beberapa waktu lalu, teman saya (sebut saja namanya Bunga, janda beranak dua) mencoba untuk menabrakkan dirinya ke tengah jalan di tengah pagi buta. Beruntung, seorang sekuriti melihat gelagatnya dan menangkap dia sebelum sesuatu yang mengerikan terjadi.
Saya ditelepon oleh sekuriti tsb dan saya pun pergi menjemput Bunga. Setelah berhasil membujuk dia untuk berjalan pulang, saya menunggu dia agak tenang dan mau menceritakan tentang masalahnya.
Sesaat saya berpikir, "Kirain hal begini cuma ada di sinetron.. Ngga nyangka gw bisa mengalaminya juga.. "

Bunga bercerita, dia merasa hidupnya tidak berguna lagi. Dia baru saja mengalami penolakan dari pacarnya, padahal dia sudah terlanjur sayang dan berharap pada pria tsb.
Saya mencoba mengingatkan bahwa dia masih mempunyai 2 anak yang membutuhkan dia, masih banyak pria yang mungkin akan hadir dan bisa menjadi suaminya dan ayah yang baik bagi anak2nya, buat apa memikirkan seseorang yang bahkan tidak bisa menghargainya, dll..
Untungnya sekarang dia sudah mulai sadar dan tidak mudah membuat keputusan sesat itu..

Menurut saya, bunuh diri saja sudah merupakan keputusan bodoh. Bunuh diri karena cinta tak bertepuk tangan, lebih tolol lagi..

Sebelum memasang tali di dinding plafon rumah Anda, menggoreskan belati di pergelangan tangan, menyediakan obat2an dan air minum di hadapan Anda, atau cara apapun yang terpikirkan untuk mengakhiri hidup Anda, pikirkanlah ada berapa banyak orang yang menyayangi Anda dan akan merasa kehilangan.
Dibandingkan dengan apa yang telah membuat Anda kecewa beberapa waktu lalu, ada berapa kesenangan yang mungkin menanti Anda di depan dan mungkin akan Anda lewatkan.

Pikirkan juga seberapa besar pengorbanan ibu Anda saat beliau terbaring di rumah sakit untuk melahirkan Anda. Berapa banyak yang telah ia korbankan untuk hidup Anda, kok segitu mudahnya Anda memutuskan garis hidup yang sudah dengan susah payah diperjuangkan ibu Anda.

Jangan lakukan sesuatu yang dimulai dengan emosi sesaat dan berakhir di penyesalan tak berujung..

Think before do! 

Sarinah281012
© by WP

Monday, October 15, 2012

Taruhan Hidup

Satu lagi artikel terjemahan tentang pernikahan..

Enjoy :beer:


---
Dikisahkan dua insan bekerja saling berhadapan setiap hari. 
Ada kalanya si gadis (Kembang) menatap lelaki itu (Kumbang) sampai bengong. Kumbang memiliki wajah yang tampan dan sedikit sayu.
Kelamaan, Kumbang menangkap tatapan Kembang, lalu mengembangkan senyum padanya. Kembang menundukkan kepala, wajahnya memerah

Dengan cepat, rekan-rekan kantor dapat menebak isi hati Kembang dan mulai meledek menjodohkan mereka. Lama kelamaan, mereka berdua pun menjadi sepasang kekasih.

Mereka berdua telah mencapai usia menikah. Suatu waktu saat sedang makan, Kembang dengan ragu2 membahas tentang pernikahan. Pada saat itu, Kumbang terdiam, tidak menjawab. Setelah lama barulah menggumam “Takutnya.. takutnya nanti kamu menderita bila bersama saya.”

“Tidak takut,” kata Kembang dengan suara lirih.

Kumbang tak lagi berbicara, melengos pelan. Di mata Kembang, itu berarti Kumbang menyanggupi keinginannya.

Sepulang ke rumah, Kembang menceritakan perihal mereka berdua ke orangtuanya. Berita tsb mendapatkan reaksi yang sangat hebat.
Si ayah dan mereka bekerja dalam satu divisi. Penilaian beliau terhadap Kumbang tidak baik, selalu melarang mereka berpacaran..
Alasannya adalah Kumbang seorang lelaki yang tidak mempunyai keinginan untuk maju, malas, tidak mempunyai jiwa bekerja, dan di luar berteman dengan orang2 yang pekerjaannya tidak jelas. Bila seorang wanita menikah dengannya, masa depannya pasti tidak baik.

Terutama sekarang, setiap kali efisiensi  pabrik menurun, orang yang mempunyai kemampuan akan pergi menciptakan lapangan kerja sendiri. Sedangkan dia masih bermain2, satu bulan hanya berpenghasilan beberapa ratus dolar. Lelaki yang seperti ini, tidak punya masa depan .

Tidak hanya orang tua, rekan sekantor yang awalnya meledek mereka, yang mempunyai hubungan dekat dengan Kembang pun tidak menyetujui Kembang menikah dengan Kumbang. Alasan mereka sama dengan orangtua. Mereka juga berkata  boleh menyukai lelaki seperti itu, tapi tidak untuk menjadikannya suami.

Kembang membajakan hatinya, tidak perduli siapa yang membujuknya, jawabannya hanya satu : “Aku ingin ikut dengannya.”

Orangtuanya sangat kecewa, ibu kemudian berseru”Kamu ini sedang mempertaruhkan kebahagiaanmu sendiri!”

Dia mengangkat kepalanya, menjawab dengan tegas”Meskipun semua orang tidak menyetujui, meskipun kemungkinan kalah, saya terima.”

Penghalangan dari semua pihak berakhir sia-sia. Di umurnya 24 tahun, Kembang menikah dengan Kumbang. Mereka pindah keluar dari rumah, menyewa satu kamar apartemen kecil. Hal ini makin membuktikan penilaian orang2 di sekitar Kembang, Kumbang adalah perampas kehidupan Kembang.

Tapi yang terjadi kemudian melampaui pemikiran semua orang. Setelah menikah, Kumbang seolah berganti seorang yang lain, seorang yang bekerja keras.
Pertama, dia meninggalkan pabrik yang sudah hampir bangkrut, memutuskan hubungan dengan teman2nya yang kacau balau, kemudian menjadi sales sebuah perusahaan swasta.

Pada saat awal, gajinya tidak memenuhi upah minimum, juga tidak ahli dalam bidang baru ini. Entah sudah berjalan berapa banyak belokan, berkorban berapa banyak hati dan pikiran, hingga akhirnya mampu menancapkan kakinya di perusahaan tsb dengan susah payah.

Pada tahun itu, Kembang melihat suaminya menjadi berkulit gelap dan kurus. Pada musim panas yang terik, berpayungkan matahari berjalan di atas jalanan beraspal, keringat tidak sempat dilap. Malam hari tidak pernah pulang kurang dari jam 10. Begitu sampai rumah, tumbang di atas kasur, tidak mengganti pakaian, langsung tertidur.
 
Setahun kemudian, prestasi pekerjaannya menanjak, penjualannya meningkat berkali lipat, sementara Kembang dipecat dari pekerjaannya. Kumbang tidak mengijinkan istrinya bekerja. Memintanya untuk tinggal di rumah dengan tenang, melakukan pekerjaan rumah menunggu saatnya menjadi seorang ibu.

Pada saat anaknya lahir, Kumbang menjabat sales manager.
Dia menghandle banyak klien besar. Di waktu luangnya ia mempelajari kembali bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Perusahaan memfasilitasi dia sebuah mobil, membelikannya rumah baru.
Setiap orang telah melihat masa depannya yang gemilang..

Kembang di waktu itu, karena baru saja melahirkan anak, bertambah gemuk. Jarang keluar rumah, gaya berpakaian pun menjadi asal-asalan. Berdiri berdampingan dengan suaminya, ada perasaan bahwa mereka tidak sepadan
.

Di saat ini, orang2 yang pernah meragukan Kumbang mulai muncul kekhawatiran baru, khawatir seorang lelaki yang mata keranjang seperti dia akan meninggalkan Kembang. Peristiwa semacam itu sudah tidak terhitung jumlahnya di jaman sekarang
.

Tapi kali ini, lagi2 semua orang salah menilai dia. Di saat kehidupan dan karirnya tidak berhenti menanjak, cinta Kumbang pada Kembang masih sama seperti awal. Rasa cinta itu, tidak tahu menjadi lebih dalam berapa kali lipat, berubah menjadi rasa melindungi yang terasa melekat di hati.

Mulai dari hal besar seperti sandang, pangan, papan, transportasi hingga hal kecil hal2 yang disukai, Kumbang mampu melengkapinya, tidak pernah sekalipun mengabaikan.
Semenjak satu bulan istrinya melahirkan,dia selalu membantu Kembang mencuci kaki setiap malam,kebiasaan ini terus-menerus dilakukannya.

Dia tidak pernah menyembunyikan cintanya pada Kembang, terkadang teman dan rekannya bercanda
Semuanya sudah diganti baru, sekarang waktunya ganti istri dong.

Dia menggeleng, dengan serius berkata”Di kehidupan ini, hanya dia satu.”

Kebahagiaan Kembang membuat semua orang terbungkam.
Sebenarnya pada awalnya dia juga tidak yakin akan memiliki kebahagiaan seperti ini. Pada waktu itu dia hanya mencintai lelaki ini, merasa sayang untuk meninggalkannya. Tidak takut akan mengalami kepahitan bila mengikutinya, seperti yang Kembang bilang, dia pasrah menerima nasibnya.

Malam hari itu,Kumbang mencucikan kaki Kembang. Di dalam hangatnya air, seperti biasanya, dia menggenggam kaki Kembang dalam telapak tangannya.

Kembang tiba2 tertawa  dan bertanya”Kenapa bisa begitu baik terhadapku?”
Pertanyaan ini sebenarnya sudah tersimpan dalam hatinya sangat lama. Bahkan ia ingin menanyakan”Kenapa bisa setelah menikah seolah berubah menjadi seorang yang lain?”
Karena merasa tidak pantas, maka hanya bertanya satu kalimat. Bertanya dengan setengah bercanda.

Kumbang masih berlutut di depan Kembang dan menggenggam kakinya. Ia lalu menengadahkan kepala, menatap Kembang lekat, berkata dengan serius: “Karena pada awalnya, kamu mempertaruhkan kebahagiaan seumur hidupmu sendiri, ingin ikut denganku. Kamu adalah satu2nya orang di dunia ini yang sangat mempercayai saya. Menikah denganku adalah taruhan hidupmu, bagaimana mungkin saya sampai hati membiarkanmu kalah.”

Kembang menatapnya. Mendengar ucapan Kumbang yang biasanya, matanya pun berkaca-kaca.

Sebagai lelaki, tidak boleh membiarkan seorang wanita yang memberikan kebahagiaan hidupnya padamu kalah. Karena Anda tidak boleh kalah, wanita yang mencintaimu mempertaruhkan masa muda dan setengah akhir hayatnya lebih tidak boleh kalah!

---

DM 14102012
© by WP

* Artikel berasal dari notes di suatu web. Tapi entah kenapa, link web-nya tidak bisa lagi diakses..

Perjalanan singkat ke Bali



Pada tanggal 6 sampai 8 Oktober yang lalu, saya dan adik pergi berdua ke Bali. 
Hanya karena tidak ingin menyia2kan voucher menginap 3D2N yang sudah dibeli online murah seharga Rp 570 rb, lalu dilakukanlah perjalanan singkat ini.
Padahal total yang dikeluarkan untuk biaya perjalanan dan konsumsi berkali lipat lebih banyak. Haha..

Pada pagi hari keberangkatan, saya masih terjebak di tempat kerja untuk membuat laporan sampai jam 11. Saat itu, barang belum dikemas, sehingga agak terburu2. Kemudian memutuskan makan siang di Steak Factory, restoran yang ada di seberang gang dan terpaut 2 lantai dari tempat kerja yang saya maksud tadi. Menu yang kami pilih : rosemary steak dan lasagna.
Perjalanan ke airport ditempuh dengan taksi. Sempat khawatir akan terlambat untuk check-in bagasi karena jalanan macet. Untungnya bisa tiba di sana on time :D
Yang tidak mengenakkan, kami bertemu dengan dua pengunjung yang meraung2 karena ketinggalan naik pesawat.
Dengan suara lirih saya berkata pada adik saya, ’kalo sudah tau urgent dan harus tiba di lokasi, kenapa ngga dateng pagian? Malah menyalahkan petugas bandara, minta ganti rugi.. Itulah kenapa orang bilang ’time is money’’
Yah, namanya juga manusia..

Di hari pertama tiba, hanya bisa menelusuri jalan dari hotel menuju ke pusat kota dan pantai Kuta. Makan malam menikmati  ayam betutu dan tofu burger ditemani denting musik angklung dan gamelan Bali .

Hari kedua, sebenarnya saya sudah merencanakan untuk ikut outdoor track. Tapi acara tsb dibatalkan penyelenggara karena cuaca di Bali (Bedugul) yang belakangan menentu, sering mendung dan hujan.
Akhirnya kami pergi ke Museum Bali dan Taman Ayun dengan motor sewaan. Walaupun tidak tahu jalan, tapi menyusuri jalanan di Bali membuat saya merasa cukup senang.
Malam harinya berjalan sejenak ke pantai. Tidak afdol kalo ke pantai Kuta Bali tanpa menyentuhkan kaki di air lautnya, menjejak di pasir pantainya..
Setelahnya, kami menuju ke barisan toko di seberang Kuta. Singgah di mcD menyantap green tea mc Flurry , lalu kembali ke hotel untuk bersiap2 nongkrong tengah malam.
Rencananya, saya ingin bersantai di Starbucks sekalian mencari tempat untuk ber-wifi. namun gagal karena tempat tsb tidak beroperasi 24 jam. Akhirnya berpindah ke KFC ngemil kentang dan chicken wings.
Saat menempuh perjalanan pulang, kami melewati jalan Legian yang aduhai ramai. Kuta sudah sepi, Legian seakan baru memulai harinya. Tempat clubbing bertebaran di sepanjang jalan. Tak ketinggalan pula pemandangan pria bule :D

Di hari terakhir, kami bangun agak siang. Dan nyaris telat terbang karena salah mengingat jam penerbangan kembali. Untungnya tanpa sengaja melihat lagi itinerary pesawat.
Setiba di Jakarta, sore istirahat sejenak, kemudian malam lanjut bekerja shift seperti biasa..

Rasanya kurang puas berlibur..
Tapi bersyukur masih bisa melewatkan liburan berdua di sela kesibukan saat ini. Nantinya setelah adik memasuki dunia kerja, belum tentu juga kami memiliki waktu berdua seperti ini..

Lihat foto-fotonya di (1), (2), (3)

GM15102012
© by WP