Sunday, February 27, 2011

The Eagle

Hari Kamis yang lalu (24/2) karena kebetulan tidak ada jadwal mengajar, so seperti biasa, saya ambil kesempatan nonton bioskop.. Pilihan kali ini jatuh ke film "The Eagle" (casted by Channing Tatum dan Jamie Bell).. Alasannya, karena saya suka lihat posternya yang berbau peperangan abad pertengahan.. :D

Alkisah seorang putra Roma, Marcus Flavius Aquila, yang minta ditugaskan ke daerah Inggris karena ia berniat mengembalikan reputasi keluarganya yang jatuh akibat sang ayah menghilangkan simbol negara Roma berupa sebuah pahatan emas berbentuk seekor elang (The Eagle).

Di awal, ia berhasil mendapatkan kepercayaan pasukan karena kewaspadaannya. Meski banyak yang merasa kesal harus terbangun di pagi buta, namun berkat jasanya itu, mereka bisa selamat dari serangan penyusup.. Sayangnya, di pertarungan kecil berikutnya, ia terluka di bagian kaki karena nekat ingin menyelamatkan anak buahnya. Akibat luka tsb, ia diantar pulang ke rumahnya untuk berobat dan beristirahat. Selang beberapa hari, datanglah prajurit membawa berita baik dan buruk sekaligus, yaitu Marcus mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas 'aksi'nya, dan saat bersamaan dibebastugaskan dengan status terhormat

Marcus kemudian mendapat seorang budak bernama Esca. Budak ini ia kenal saat ia sedang menyaksikan pertarungan rakyat di amfiteater. Ia terkesan akan keberanian (atau kepasrahan?) Esca menghadapi musuhnya yang berbadan lebih besar darinya. Di saat orang lain menginginkan kematian Esca, hanya ia yang berani meneriakkan kebebasan bagi Esca. Esca dibeli paman Marcus dengan alasan si paman sudah terlalu tua untuk merawat Marcus.

Setelah kaki Marcus mulai pulih, ia pun mengungkapkan keinginannya untuk menempuh perjalanan ke Inggris utara demi mendapatkan kembali The Eagle. Pula untuk membalas cemooh dari politikus Roma yang mengatakan tidak ada seorang pun yang bisa melakukan perjalanan sampai Inggris utara dengan selamat. Perjalanan ditempuh oleh Marcus dan Esca berdua. Sang paman sempat menentang. Ia beranggapan bahwa ada kemungkinan si Esca yang masih keturunan salah satu suku di Inggris, suku Brigant, akan mencelakakan Marcus di luar sana. Tapi Marcus bersikukuh dan mengatakan bahwa ia yakin Esca tidak akan berbuat seperti itu.

Perjalanan agak susah karena arah tujuan yang tidak jelas serta medan pegunungan yang tidak rata. Esca banyak membantu komunikasi dan negoisasi selama perjalanan karena kebetulan ia bisa berbicara bahasa setempat. Setelah lama bertanya pada orang-orang yang mereka temui, akhirnya mereka menemukan tempat yang dituju, yang merupakan kawasan tinggal Suku Terasing. Dan demi menjaga identitas, ia lantas mengaku bahwa Marcus-lah budaknya. Marcus kecewa, ia mengira Esca sungguh mengkhianati dia..

Di satu kesempatan, saat semua pemuda Suku Terasing itu menjalankan ritual mereka dan jatuh mabuk, Marcus dan Esca berhasil merebut elang emas tsb dan melarikan diri. Sayangnya mereka dikejar oleh pemuda Suku Terasing sesaat setelah para pemuda sadar dari mabuknya. Perjalanan terhambat karena kuda yang mereka berdua tunggangi sudah tak kuat menahan beban dan menempuh perjalanan jauh. Diperparah lagi dengan luka lama Marcus yang terbuka kembali. Mereka pun kemudian mencari gua untuk berlindung.

Saat Marcus merasa tak kuat lagi untuk berlari, ia meminta Esca untuk membawa The Eagle pulang ke Roma. Esca menolaknya dan mengatakan bahwa ia pasti akan kembali untuk menjemput Marcus dan The Eagle. Tak disangka, Esca berhasil meminta tolong kepada pasukan lama si ayah Marcus, yang salah satu anggotanya mereka temui saat perjalanan menuju desa tinggal Suku Terasing. Esca mengajak pasukan tsb kembali ke gua tempat Marcus berlindung. Dan berkat bala bantuan inilah mereka berhasil mempertahankan The Eagle dan mengalahkan semua pemuda Suku Terasing..

Cerita diakhiri dengan kemunculan mereka di gedung senat pemerintah Roma, melangkah dengan bangga karena telah berhasil membawa pusaka yang hilang ke hadapan para politikus. Nama baik keluarga Marcus pun seketika itu diangkat kembali.

Hmm.. welldone, Sir.. ^^

Poin yang saya dapat dari film ini:
1. Berhati-hatilah dalam mengambil keputusan, terutama yang melibatkan banyak pihak. Bila keputusan yang dibuat itu benar, maka kita kan dipuja bak pahlawan, keputusan salah, kita dicerca bak bajingan..
2. Persahabatan (seharusnya) tidak memandang ras dan posisi sesorang tsb dan yang lainnya. Semua manusia adalah sama secara hak dan martabat.
3. Apabila kita mempunyai tekad yang kuat maka rintangan apapun dapat dilalui dan pasti bisa berhasil mencapai tujuan..
4. Jangan mudah menyerah. Setelah kita jatuh, jangan takut untuk bangkit kembali walaupun akan terasa lebih sakit dan perih.



bsd27022011
© by WP


* picture taken from http://www.onlinemovieshut.com/wp-content/uploads/2010/11/the-eagle-movie-poster.jpg
* untuk membaca lebih lanjut, bisa klik di sini.. (Pengupasan film oleh Wikipedia..)
* sbila berkenan, dimohon sumbangan saran dan kritiknya..

Friday, February 18, 2011

Bimbang hati

Putri, seorang siswi SMA kelas 2. Seorang yang manis, supel, aktif di kegiatan sekolah dan punya banyak teman. Ia pun dikenal dan disenangi guru karena sifatnya yang sopan dan gemar membantu. Seandainya ada pemilihan siswa terfavorit, gelar itu bisa dipastikan akan jatuh ke pemilikan Putri..

Seperti gadis seusianya, ia pun kemudian terperosok ke dunia penuh cinta dengan seorang senior di ekskul basket bernama Putra. Awalnya hanya mengagumi aksi Putra di lapangan, lalu ia beranikan diri untuk berkenalan, bertukaran nama akun di jejaring sosial dan nomor selular, berlanjut ke SMS-an dan saling menelepon. Putri merasa senang, karena tampaknya Putra juga memiliki rasa yang sama dengannya..

Setelah berjalan sekian lama tanpa ada hubungan yang pasti, Putri harus meneguk kecewa. Putra tak lagi seantusias dulu menanggapi SMS Putri. Selidik punya selidik, ternyata Putra mempunyai gebetan baru dari tim basket sekolah lain. Putri mencoba untuk menanyai Putra mengenai kelanjutan hubungan mereka namun tak juga digubris Putra..

Putri putus asa. Suatu malam, ia lalu mencari waktu menuju atap rumahnya. 
Di sanalah tempat Putri biasa mencari ketenangan. Di saat ia punya beban pikiran, maka ia selalu berbaring di atap rumahnya, menatap dan mengadu pada langit..

Duduk termenung di atas genteng
Sejenak lupakan gaya mentereng
Kurela sesaat buka gerbang benteng
Berniat beban hati menjadi enteng..

Aku resap hening yang mengelilingi
Kutatap langit penyelimut bumi
Dalam diam ia setia menemani..
Bintang berkelip seolah bernyanyi
Tenangkan pikiran sejukkan hati
Sungguh ingin tak henti sperti ini..

Betapa leganya Putri bisa menikmati kesendiriannya itu.. Bersama udara malam, langit kelam dan sinar bulan temaram.. Banyak yang berkelibat dalam benaknya.. Namun ia sudah menemukan solusinya. Paling tidak yang ia rasa terbaik bagi dirinya..

Ah.. 
Sebelum ku berpindah ke nyata
Terlintas kata di pelupuk mata..

"Jika hadirku sebuah gangguan, 
buat jengah pula merasa bosan,
kupinta jujur kau katakan..
Jangan jadikan aku mainan,
jauh terjerumus perasaan,
hanya sakit yang tersisakan.."

Ya, Putri sudah memutuskan untuk memberitahu Putra akan keputusannya untuk mundur. Bagaimana tanggapan Putra, itu urusan belakangan..


bsd15022011
© by WP

* cerita hanya karangan belaka, kesamaan nama dan alur, pasti ketidaksengajaan semata..
* mohon koreksi ataupun kritik saran dalam penulisan cerita..trimakasih sebelumnya.. ^^

Friday, February 11, 2011

Bertobat

Sebelumnya, saya minta maaf seandainya ada kata dalam artikel yang kurang berkenan..
Silakan dilanjut membaca.. ^^


Bunga, demikian orang memanggilnya, seorang gadis yang berasal dari kalangan menengah bawah, muda, cantik dan lugu. Karena perjalanan hidupnya, ia kini bertumbuh menjadi seorang wanita muda yang tetap cantik paras, namun dengan pengalaman yang lebih luas, serta kepribadian lebih tegas.

Dulu..
Hidup bak bumi ditelan malam
Di pandangan hanya ada buram
Suka berkaram duka mengancam
Smua kubiar hilang tenggelam..

Kisah dimulai saat Bunga masih duduk di bangku sekolah SMP. Saat itu, ia berpacaran dengan seorang kakak kelas lelaki, sebut saja Capung. Dia adalah kekasih pertama Bunga, yang sangat ia sayangi dan agungkan. Saking dalamnya perasaan itu, apapun rela Bunga berikan, bahkan tanpa sadar, 'mahkota'nya pun dilepaskan untuk lelaki itu. Bunga tak memberitahukan peristiwa ini pada siapa pun, termasuk saudara wanita atau ibunya... Sayangnya, Capung mulai berubah, ia menjadi lebih posesif, juga selalu mengajak Bunga untuk melakukan kembali hubungan badan yang tidak sepantasnya itu. Kelamaan, Bunga jengah dan mengakhiri kisah cinta mereka. Bunga menyesal dan menyayangkannya.. Tapi ia memilih untuk diam seraya mencoba melupakan Capung..
Syukurlah Bunga bisa kembali hidup tenang, tanpa ada rasa bersalah atau merendahkan dirinya. 

Memasuki SMA, malang datang berkunjung. Sang Ayah meninggal, roda ekonomi keluarga buntung. Sebagai anak sulung, Bunga harus bisa membantu ibu dan dua adik-adiknya. Di saat buntu seperti ini, ada teman satu sekolahan yang juga tetangganya, mengajak Bunga untuk bekerja parttime mencari tambahan di malam hari. Bunga yang masih lugu mengiyakan ajakan teman.
Keesokan harinya, mereka membuat janji interview dan mengunjungi calon tempat kerja baru Bunga. Alangkah kaget Bunga ketika ia tahu pekerjaan yang ditawarkan adalah sebagai penjaja seks yang biasa dikenal sebagai PSK.
Awalnya Bunga menolak, namun ia diancam oleh temannya bahwa kejadian mesra dengan Capung itu akan dibocorkan. Saat kejadian berlangsung, di rumah memang tidak ada siapa-siapa, tapi siapa menyangka ternyata ada seorang anak tetangga yang tidak sengaja melihat kejadian. Kebetulan jendela kamar Bunga memang menghadap ke pinggir jalan samping rumah. 
Akhirnya, demi menjaga kerahasiaan itu, maka Bunga pun menyetujui ajakan temannya untuk 'bekerja di malam hari'. Lagipula ia tidak dapat memikirkan cara lain untuk mendapatkan uang dengan cara yang lebih cepat untuk membantu perekonomian keluarganya.
Dan semasa kerja, ibunya tidak pernah curiga, sebab Bunga berdalih ia dijadwalkan bekerja shift malam dan Bunga selalu berhasil menepati janji untuk pulang ke rumah tak lebih dari jam 10 malam.

Satu tahun setelah menjalani pekerjaan itu, terjadilah sesuatu awal titik balik hidupnya. Dia berkenalan dengan seorang 'dewa penolong'nya..

Kini..
Cahya fajar perlahan menyongsong
Kurasa asa bukanlah kosong..
Masi ada cita seberondong,
tunggu terwujud tanpa berpotong..

Satu hari, ia giliran tugas menemani segerombol pria usia menengah yang mampir di bar tempat ia bekerja. Seorang di antara mereka merasa tertarik dengan Bunga, sebut Kumbang. Ia melihat, walaupun Bunga berpenampilan layaknya gadis PSK lain, tapi ia lebih pemalu dan tertutup. Hingga akhirnya, Kumbang membooking Bunga. 
Sesampai di kamar pesanan, Bunga yang sudah biasa bertugas, langsung menanggalkan pakaiannya. Alangkah heran dia saat tamunya yang satu ini malah mencegah dan menyuruhnya untuk berhenti. Berlanjut dengan takjubnya, Bunga lalu berkenalan lebih lanjut dan mengobrol ngalor ngidul dengan Kumbang. 
Si Kumbang lalu berniat untuk membantu Bunga, karena ia lihat Bunga bukan seorang yang menikmati kehidupan malamnya. Kumbang pun menyelesaikan administrasi dengan induk semang Bunga. Meski tidak suka, sang induk pun melepaskan Bunga, karena harga yang ditawarkan Kumbang bagi Bunga cukup tinggi.. Kumbang menawarkan Bunga untuk lanjut sekolah sampai minimal punya ijazah SMA, atau langsung bekerja di perusahaannya. Bunga menjatuhkan pilihan pada opsi kedua. 
Dan setelah semua administrasi selesai, Kumbang mengajak Bunga untuk ke kantor perusahaannya. Berdasar pada latar belakang pendidikan Bunga yang tidak lulus SMA itu, Bunga diposisikan sebagai office girl. Dengan harapan, Bunga bisa belajar sedikit demi sedikit permasalahan dan pernak-pernik kehidupan kerja perkantoran. Awalnya memang agak canggung baginya. Banyak sekali istilah perkantoran yang tidak pernah ia dengar sebelumnya. Belum lagi istilah-istilah dalam bahasa inggris. Maklum saja, dulu ia bersekolah di daerah pinggir kota yang sering ikut libur bila hujan turun deras beberapa hari..

Esok..
Sesaat tabir buka bersibak
Sadar aku segera beranjak
Teruskan kaki menapak jejak
Menuju baru berganti babak..

Kemudian Bunga bertemu dengan seorang pria di kantor itu, Lebah, yang ternyata keponakan si Kumbang. Ia tertarik dengan Bunga yang tidak menyibukkan diri untuk bersolek layaknya gadis seusia dia. Dia pun bekerja dengan ulet, apa yang ditugaskan kepadanya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. 
Bunga minder, namun Lebah terus membesarkan hati Bunga, sampai Bunga mau membuka tiap lembar tirai kelabu hidupnya. Lebah tidak keberatan dengan masa lalu Bunga, ia bahkan sangat menghargai kejujuran dan keberanian Bunga dalam menghadapi pengalaman pahitnya itu. Ia selalu meyakinkan Bunga "Kita tidak seterusnya hidup di masa lalu. Kita harus bisa menjalani yang ada sekarang dan melihat ke masa depan. Biarlah apa yang lalu berlalu dan menghilang bersama debu."
Bunga sangat tersentuh.. Tidak pernah ia sangka akan ada seorang pria yang mau menerima dia apa adanya, terutama masa lalu suramnya itu. Dan sesuai dengan janji yang pernah diucapkan Lebah, Bunga pun dilamar sesaat setelah ia merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Selang 2 bulan dari acara lamaran, diadakanlah sebuah pesta pernikahan sederhana, dihadiri oleh keluarga, sanak saudara, sahabat terdekat dua mempelai, serta tak lupa Kumbang, yang merupakan penolong Bunga, sekaligus pengikat tali kasih Bunga dan Lebah..


Dulu ia seorang jalang, kini ia bertobat kembali pulang, dan esok ia harap lebih gemilang..


bsd08022011
© by WP

* Manusia tak lepas dari kesalahan dan dosa. Asalkan manusia mau bertobat, pasti ada jalan untuk menuju hidup yang lebih baik.
Yang terpenting ada keyakinan dan niat dalam diri, serta usaha yang nyata dari manusia tsb..
* Roda kehidupan itu senantiasa berputar maju ke depan. Apa yang tertinggal di belakang, hanyalah jejak di tanah. Dan suatu saat, cepat atau lambat akan terhapus oleh sapuan angin.
Daripada memikirkan yang telah lalu, lebih baik berfokus pada yang akan datang..

Sunday, February 6, 2011

Sedaur Bunga


Daur hidup bunga: kuncup, merekah, layu, lalu berguguran..

Begitu pula hidup manusia.. 
- Berawal dari terlahir ke dunia dalam keadaan telanjang dan suci tanpa dosa. 
- Lalu tumbuh menjadi anak kecil yang sehat dan ceria. Belajar dari tertatih berjalan hingga mampu berlari berkejaran dengan teman-teman sekolahnya.
Masa yang tepat untuk mengetahui dan mengembangkan potensi yang dimiliki si anak. 
- Beranjak remaja. Mulai mengepakkan sayap relasi, menambah teman dari segala jaringan dan koneksi, entah dalam nyata ataupun maya. Saatnya merasakan reaksi kimia terhadap lawan jenis, bergumul dengan bimbang dalam hati, getar-getir tapi mengasikkan.. :p 
- Kemudian, upgrade level menjadi seorang dewasa. Yang seharusnya sudah dapat menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya, tidak sekedar menuntut hak,pula dapat memikirkan tentang segala konsekuensi baik dan buruk sebelum memutuskan sesuatu.. 
- Menjadi tua. Hal yang mungkin ditakutkan sebagian orang, karena inilah stage terakhir dari runutan hidup manusia. Tak ada yang bisa dilakukan selain menjalani sisa waktu yang ada dan bersiap diri dijemput dewa/malaikat kematian/pencabut nyawa (disesuaikan dengan kepercayaan masing-masing..).
- Dan terakhir, meninggal. Inilah sesungguhnya akhir dari perjuangan seorang manusia. Di kala ia tak mampu lagi menahan diri dari serangan peristiwa di dunia dan harus merelakan napas terakhirnya terhembus keluar paru-paru. 
Pada saat inilah kita bisa melihat sebagaimana seseorang itu menjalankan hidupnya. Apakah diterima atau ditolak orang sekitarnya..

'Hidup adalah misteri'. Kita tak pernah tahu kapan kita akan meninggalkan dunia ini. Bahkan seorang peramal pun tak pernah memperhitungkan nyawa mereka sendiri. So, seperti yang sudah pernah dikatakan di sini, "never put off till tomorrow what you can do today".. Jalanilah setiap hari bahkan tiap detik hidup Anda dengan lebih bermakna.. :)


bsd06022011
© by WP

Penantian

Andri adalah seorang pria yang menjabat direktur Finance and Accounting di sebuah perusahaan developer. Karena pekerjaan yang makin menumpuk, ia lalu memutuskan untuk mempekerjakan seorang sekretaris, sesuatu yang sebelumnya tak pernah terpikir olehnya. Alasannya, dia tidak mau menjadi bergantung pada keberadaan seorang sekretaris. 
Tapi toh akhirnya dia mengubah pendiriannya itu.. 
Di kesempatan inilah dia berkenalan dengan Andrea, seorang fresh graduate akademi sekretaris yang pertama kali merantau di ibukota.

Seperti hubungan kerja antara bos dan sekretaris pada umumnya, lama-lama timbul kedekatan personal di sela kekompakan kerja mereka. Andrea menjadi tahu sedikit banyak tentang kehidupan Andri, termasuk status pernikahannya, yaitu menikah beranak satu. Sebaliknya, Andri tahu latar belakang keluarga Andrea yang single-parent mom, kisah asmara Andrea yang baru berakhir belum lama dan lain sebagainya.

Sosok Andri yang dewasa, smart dan perhatian tanpa sadar telah menimbulkan getaran berbeda dalam diri Andrea. Dan entah untungnya atau sialnya, waktu yang mereka luangkan bersama di kantor telah menjadi pupuk alami bagi rasa cinta tersebut..

Setelah bekerja hampir setengah tahun, Andrea pun mengungkapkan perasaan yang disembunyikannya selama ini. Andri kaget dan menjawab, "Yang kau rasa hanya kagum dan sepi, bukan cinta yang tak bertepi. Jangan kau salah menanggapi, agar nanti tiada sesal yang diratapi.."

Andrea kecewa mendengarnya. Berat bagi Andrea saat ia memutuskan untuk memendam perasaannya terhadap Andri. Meski ia mencoba untuk melepaskan, namun gejolak dalam hati sulit untuk merelakan.. 

Asa datang cinta pun menjelang
Ku terhanyut dalam gelombang..
Menyusuri mata indah sepasang,
nantikan kata tak kunjung datang..
Tidakkah kau rasa aku bimbang?

Nyali beradu lawan nurani..
Tahu kisah ini sulit tuk abadi..
Hanya satu yang kuyakin pasti,
dirimu kan slalu di hati,
mulai kini hingga akhir nanti..


bsd06022011
© by WP


* sebelum2nya, gw beberapa kali menyelipkan puisi di artikel narasi. Kali ini mencoba hal baru membuat campuran dari crita fiksi dan puisi. Boleh gw sebut proisi? Istilah baru buat "prosa dan puisi".. :p
* cerita di atas hanya karangan belaka. Kemiripan cerita dan tokoh, mungkin memang sudah disengaja. Hehe..

Tuesday, February 1, 2011

Misteri Hidup

Hari Minggu kemaren, tepatnya tanggal 30 Januari, saat gw lagi di rumah sodara, tiba2 gw dapet sms dari temen. Isinya, "mama si XX meninggal.. Mo ikut melayat ngga?"
Jelas kaget. Bagaimana tidak? 2 bulan lalu saat gw ketemu sang mama ini, dia masi dalam kondisi fit. Dan yang gw dengar sih, sebenernya beliau ngga punya histori penyakit berat..

Hidup itu penuh misteri..
Tiada dapat terka apa kan terjadi
Hidup berbatas tipis dengan mati
Kapanpun bisa dipanggil pergi..

Malamnya, gw dan 2 teman yang lain menyusul ke rumah duka di Jelambar. Sesampainya di sana, perasaan gw masih biasa aja. Setelah gw ketemu ma temen gw itu, lihat dia menangis, mengikuti rentetan upacara pendoaan, barulah gw mulai merenung. Di saat itu pula gw teringat kondisi papa yang sudah menurun semenjak serangan stroke lalu. Skarang sudah agak baikan, tapi meski gw awam dalam bidang kedokteran, gw tau, beliau tak kan bisa pulih ke kondisi semula. 
Gw menyadari, proses kematian adalah rangkaian dari perjalanan hidup manusia. Karenanya, siap tidak siap, kita harus siap menghadapinya. Mungkin berat untuk kehilangan orang sekitar yang kita sayangi, tapi seandainya kita bisa melihat sisi baiknya, misal ia (yang meninggal) terlepas dari jerat rasa sakit duniawi, bisa bebas melanglang buana ke tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya (dalam bayangan bahwa manusia mengalami kehidupan bebas setelah kematiannya), bukankah itu akan lebih baik?
Dengan kita bersedih, (katanya) roh si meninggal akan susah terputus dengan duniawi, karena dia juga akan menyimpan rasa tidak rela pergi.. (Bagi yang percaya) hal ini akan menyebabkan pula ia tak bisa bereinkarnasi ke kehidupan selanjutnya. Sayang bukan?

Ada yang menyarankan, untuk pergi ke ruang bayi sesudah kita melewati masa berkabung. Diharapkan dengan melihat bayi yang baru lahir dan mendengar jerit tangisnya mungkin, kita akan lebih bisa menghargai arti hidup, dan sejenak melupakan yang pergi dengan menyambut yang datang..

Dalam hati, gw berharap, suatu saat nanti gw bisa mempraktekkan dengan ikhlas apa yang gw tulis di sini..

Berikut, gw mencoba untuk menerjemahkan tatapan mata temen gw yang sembab oleh air mata..

Mama..
Pergimu begitu mencekat,
pamit pun engkau tak sempat..
Belum pula kucapai niat,
buat kau bangga puji ku hebat

Mama..
Jodoh kita sekilas tak panjang
Tapi ia kan slalu terkenang..
Andaikan aku boleh kumandang,
kuingin semua lagi terulang,
aku engkau terikat utas benang..

Mama..
Istirahatlah dengan tenang..
Sesampaimu di alam khayang,
tetaplah tersenyum riang..
Limpahkan kami cinta sayang,
lindung kami tidak gelandang..

Mama..
Selamat berpulang.. 

At last, ada pepatah inggris berkata "Never put off till tomorrow what you can do today", juga pepatah lokal yang berbunyi "Hiduplah seakan kau akan mati besok". Keduanya memiliki inti yang sama, yaitu untuk menjalani hidup ini sebaik mungkin, memaksimalkan apa yang bisa kita kerjakan di hari ini. Setidaknya, kalaupun kita harus tiba2 hilang dari muka bumi, kita tidak membawa rasa sesal bersama kita, karena apa yang seharusnya dilakukan sudah terlaksana.. Gunakanlah waktumu dengan bijak.. (Ini juga kata-kata untuk diri gw sendiri..)

bsd31012011
© by WP