Tuesday, October 30, 2012

Foto2 perjalanan ke Bali (3)

Melanjutkan kisah perjalanan dari Kuta (1), ke Museum Bali (2), kemudian melanjut ke Taman Ayun..

 ---
Di tengah perjalanan menuju Lengwi, kami bertemu iringan rombongan duka cita (mungkin inilah tata upacara Ngaben). 
Beruntung atau sial ya?

tampak depan lokasi wisata Taman Ayun.

tampak depan dan up-close..

Pemandangan danau yang tampak di sebelah kiri Taman Ayun..

karcis masuk lokasi wisata Taman ayun..

 bunga eceng gondok yang cantik
 
bangunan dalam yang dilindungi parit di sekitarnya..

detail arca

lukisan yang terlihat seperti hasil jepretan kamera
----

Berharap berakhirnya liburan singkat ini bisa memberikan saya kesempatan untuk menantikan kunjungan berikutnya..
Kalau bisa, perjalanannya di-upgrade menjadi perjalanan ke luar negeri :D 


DM311012
© by WP

Monday, October 29, 2012

Foto2 perjalanan ke Bali (2)

Lanjutan postingan sebelumnya (1)

--
Di mana lagi bisa masuk ke tempat bersejarah dengan HTM Rp 5rb?
  
penari Bali in training :p

detail batu di candi..
  
ukiran di cangkang telur

Lukisan Barong yang berhasil membuat saya menatap takjub.
Tersusun dari cap jari yang diatur dengan pola dan warna sedemikian rupa..


Tampak luar Gedung Tabanan, salah satu bangunan anakan di Museum Bali.
Berisikan patung dan boneka yang biasa digunakan dalam acara adat dan pertunjukan tari2an.

 Papan nama Gedung Tabanan, beserta sejarahnya
---

Dilanjutkan dengan perjalanan ke Museum Bali (3)

 
Sarinah 281012
© by WP

Foto2 perjalanan ke Bali (1)

Pelengkap artikel 'Perjalanan Singkat ke Bali'

Mari bersama2 menikmati secuil dari indahnya alam Nusantara kita..

---

Suasana restoran yang cukup membuat relax. 
Bersisian dengan kolam renang dan diiringi gamelan Bali live..

Menu dinner pertama, tofu burger dan ayam betutu

Patung Dewi Kwan Im ala Bali di depan penginapan Sapta Petala

Penasaran ingin coba merawat tanaman rambat ini. 
Ada yang tau namanya?
  
Pintu masuk rumah owner yang terletak tepat di sebelah penginapan.

detail ukiran di pintu masuk rumah owner
  
kolam artificial dengan pernak-pernik Chinese

 
Tidak sengaja menengadah menatap langit Bali yang cerah hari itu..
Dan inilah lukisan alam yang tertangkap lensa.

papan nama Alun2 Bali

Patung di tengah jalan raya depan alun2
--

Dilanjutkan dengan perjalanan ke Museum Bali (2) dan Taman Ayun (3)

Sarinah281012
© by WP

Bunuh Diri

Membaca judul di atas, mungkin Anda akan berpikir, "Ih, serem amat!"
Bukan maksud saya untuk menuliskan surat wasiat di sini. Tapi untuk mengingatkan siapa pun yang membaca artikel ini. Entah yang berpikiran positif, atau yang memang mempunyai pikiran sempit.

Hidup ini tak pelak dari masalah.
Terkadang kita menemui pasir halus yang mengganggu perjalanan. Terkadang berupa kerikil, kadang pula dalam ukuran yang lebih besar.
Ada yang bisa dipecahkan dengan mudah, ada pula yang rasanya meskipun sudah berdoa dan berusaha sepenuh tenaga tapi belum juga terselesaikan.

Pada saat inilah kekuatan kita diuji.
Apakah bisa terus berpikir positif dan bangkit melanjutkan hidup, atau justru terpuruk lalu memilih jalan bodoh..

Beberapa waktu lalu, teman saya (sebut saja namanya Bunga, janda beranak dua) mencoba untuk menabrakkan dirinya ke tengah jalan di tengah pagi buta. Beruntung, seorang sekuriti melihat gelagatnya dan menangkap dia sebelum sesuatu yang mengerikan terjadi.
Saya ditelepon oleh sekuriti tsb dan saya pun pergi menjemput Bunga. Setelah berhasil membujuk dia untuk berjalan pulang, saya menunggu dia agak tenang dan mau menceritakan tentang masalahnya.
Sesaat saya berpikir, "Kirain hal begini cuma ada di sinetron.. Ngga nyangka gw bisa mengalaminya juga.. "

Bunga bercerita, dia merasa hidupnya tidak berguna lagi. Dia baru saja mengalami penolakan dari pacarnya, padahal dia sudah terlanjur sayang dan berharap pada pria tsb.
Saya mencoba mengingatkan bahwa dia masih mempunyai 2 anak yang membutuhkan dia, masih banyak pria yang mungkin akan hadir dan bisa menjadi suaminya dan ayah yang baik bagi anak2nya, buat apa memikirkan seseorang yang bahkan tidak bisa menghargainya, dll..
Untungnya sekarang dia sudah mulai sadar dan tidak mudah membuat keputusan sesat itu..

Menurut saya, bunuh diri saja sudah merupakan keputusan bodoh. Bunuh diri karena cinta tak bertepuk tangan, lebih tolol lagi..

Sebelum memasang tali di dinding plafon rumah Anda, menggoreskan belati di pergelangan tangan, menyediakan obat2an dan air minum di hadapan Anda, atau cara apapun yang terpikirkan untuk mengakhiri hidup Anda, pikirkanlah ada berapa banyak orang yang menyayangi Anda dan akan merasa kehilangan.
Dibandingkan dengan apa yang telah membuat Anda kecewa beberapa waktu lalu, ada berapa kesenangan yang mungkin menanti Anda di depan dan mungkin akan Anda lewatkan.

Pikirkan juga seberapa besar pengorbanan ibu Anda saat beliau terbaring di rumah sakit untuk melahirkan Anda. Berapa banyak yang telah ia korbankan untuk hidup Anda, kok segitu mudahnya Anda memutuskan garis hidup yang sudah dengan susah payah diperjuangkan ibu Anda.

Jangan lakukan sesuatu yang dimulai dengan emosi sesaat dan berakhir di penyesalan tak berujung..

Think before do! 

Sarinah281012
© by WP

Monday, October 15, 2012

Taruhan Hidup

Satu lagi artikel terjemahan tentang pernikahan..

Enjoy :beer:


---
Dikisahkan dua insan bekerja saling berhadapan setiap hari. 
Ada kalanya si gadis (Kembang) menatap lelaki itu (Kumbang) sampai bengong. Kumbang memiliki wajah yang tampan dan sedikit sayu.
Kelamaan, Kumbang menangkap tatapan Kembang, lalu mengembangkan senyum padanya. Kembang menundukkan kepala, wajahnya memerah

Dengan cepat, rekan-rekan kantor dapat menebak isi hati Kembang dan mulai meledek menjodohkan mereka. Lama kelamaan, mereka berdua pun menjadi sepasang kekasih.

Mereka berdua telah mencapai usia menikah. Suatu waktu saat sedang makan, Kembang dengan ragu2 membahas tentang pernikahan. Pada saat itu, Kumbang terdiam, tidak menjawab. Setelah lama barulah menggumam “Takutnya.. takutnya nanti kamu menderita bila bersama saya.”

“Tidak takut,” kata Kembang dengan suara lirih.

Kumbang tak lagi berbicara, melengos pelan. Di mata Kembang, itu berarti Kumbang menyanggupi keinginannya.

Sepulang ke rumah, Kembang menceritakan perihal mereka berdua ke orangtuanya. Berita tsb mendapatkan reaksi yang sangat hebat.
Si ayah dan mereka bekerja dalam satu divisi. Penilaian beliau terhadap Kumbang tidak baik, selalu melarang mereka berpacaran..
Alasannya adalah Kumbang seorang lelaki yang tidak mempunyai keinginan untuk maju, malas, tidak mempunyai jiwa bekerja, dan di luar berteman dengan orang2 yang pekerjaannya tidak jelas. Bila seorang wanita menikah dengannya, masa depannya pasti tidak baik.

Terutama sekarang, setiap kali efisiensi  pabrik menurun, orang yang mempunyai kemampuan akan pergi menciptakan lapangan kerja sendiri. Sedangkan dia masih bermain2, satu bulan hanya berpenghasilan beberapa ratus dolar. Lelaki yang seperti ini, tidak punya masa depan .

Tidak hanya orang tua, rekan sekantor yang awalnya meledek mereka, yang mempunyai hubungan dekat dengan Kembang pun tidak menyetujui Kembang menikah dengan Kumbang. Alasan mereka sama dengan orangtua. Mereka juga berkata  boleh menyukai lelaki seperti itu, tapi tidak untuk menjadikannya suami.

Kembang membajakan hatinya, tidak perduli siapa yang membujuknya, jawabannya hanya satu : “Aku ingin ikut dengannya.”

Orangtuanya sangat kecewa, ibu kemudian berseru”Kamu ini sedang mempertaruhkan kebahagiaanmu sendiri!”

Dia mengangkat kepalanya, menjawab dengan tegas”Meskipun semua orang tidak menyetujui, meskipun kemungkinan kalah, saya terima.”

Penghalangan dari semua pihak berakhir sia-sia. Di umurnya 24 tahun, Kembang menikah dengan Kumbang. Mereka pindah keluar dari rumah, menyewa satu kamar apartemen kecil. Hal ini makin membuktikan penilaian orang2 di sekitar Kembang, Kumbang adalah perampas kehidupan Kembang.

Tapi yang terjadi kemudian melampaui pemikiran semua orang. Setelah menikah, Kumbang seolah berganti seorang yang lain, seorang yang bekerja keras.
Pertama, dia meninggalkan pabrik yang sudah hampir bangkrut, memutuskan hubungan dengan teman2nya yang kacau balau, kemudian menjadi sales sebuah perusahaan swasta.

Pada saat awal, gajinya tidak memenuhi upah minimum, juga tidak ahli dalam bidang baru ini. Entah sudah berjalan berapa banyak belokan, berkorban berapa banyak hati dan pikiran, hingga akhirnya mampu menancapkan kakinya di perusahaan tsb dengan susah payah.

Pada tahun itu, Kembang melihat suaminya menjadi berkulit gelap dan kurus. Pada musim panas yang terik, berpayungkan matahari berjalan di atas jalanan beraspal, keringat tidak sempat dilap. Malam hari tidak pernah pulang kurang dari jam 10. Begitu sampai rumah, tumbang di atas kasur, tidak mengganti pakaian, langsung tertidur.
 
Setahun kemudian, prestasi pekerjaannya menanjak, penjualannya meningkat berkali lipat, sementara Kembang dipecat dari pekerjaannya. Kumbang tidak mengijinkan istrinya bekerja. Memintanya untuk tinggal di rumah dengan tenang, melakukan pekerjaan rumah menunggu saatnya menjadi seorang ibu.

Pada saat anaknya lahir, Kumbang menjabat sales manager.
Dia menghandle banyak klien besar. Di waktu luangnya ia mempelajari kembali bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Perusahaan memfasilitasi dia sebuah mobil, membelikannya rumah baru.
Setiap orang telah melihat masa depannya yang gemilang..

Kembang di waktu itu, karena baru saja melahirkan anak, bertambah gemuk. Jarang keluar rumah, gaya berpakaian pun menjadi asal-asalan. Berdiri berdampingan dengan suaminya, ada perasaan bahwa mereka tidak sepadan
.

Di saat ini, orang2 yang pernah meragukan Kumbang mulai muncul kekhawatiran baru, khawatir seorang lelaki yang mata keranjang seperti dia akan meninggalkan Kembang. Peristiwa semacam itu sudah tidak terhitung jumlahnya di jaman sekarang
.

Tapi kali ini, lagi2 semua orang salah menilai dia. Di saat kehidupan dan karirnya tidak berhenti menanjak, cinta Kumbang pada Kembang masih sama seperti awal. Rasa cinta itu, tidak tahu menjadi lebih dalam berapa kali lipat, berubah menjadi rasa melindungi yang terasa melekat di hati.

Mulai dari hal besar seperti sandang, pangan, papan, transportasi hingga hal kecil hal2 yang disukai, Kumbang mampu melengkapinya, tidak pernah sekalipun mengabaikan.
Semenjak satu bulan istrinya melahirkan,dia selalu membantu Kembang mencuci kaki setiap malam,kebiasaan ini terus-menerus dilakukannya.

Dia tidak pernah menyembunyikan cintanya pada Kembang, terkadang teman dan rekannya bercanda
Semuanya sudah diganti baru, sekarang waktunya ganti istri dong.

Dia menggeleng, dengan serius berkata”Di kehidupan ini, hanya dia satu.”

Kebahagiaan Kembang membuat semua orang terbungkam.
Sebenarnya pada awalnya dia juga tidak yakin akan memiliki kebahagiaan seperti ini. Pada waktu itu dia hanya mencintai lelaki ini, merasa sayang untuk meninggalkannya. Tidak takut akan mengalami kepahitan bila mengikutinya, seperti yang Kembang bilang, dia pasrah menerima nasibnya.

Malam hari itu,Kumbang mencucikan kaki Kembang. Di dalam hangatnya air, seperti biasanya, dia menggenggam kaki Kembang dalam telapak tangannya.

Kembang tiba2 tertawa  dan bertanya”Kenapa bisa begitu baik terhadapku?”
Pertanyaan ini sebenarnya sudah tersimpan dalam hatinya sangat lama. Bahkan ia ingin menanyakan”Kenapa bisa setelah menikah seolah berubah menjadi seorang yang lain?”
Karena merasa tidak pantas, maka hanya bertanya satu kalimat. Bertanya dengan setengah bercanda.

Kumbang masih berlutut di depan Kembang dan menggenggam kakinya. Ia lalu menengadahkan kepala, menatap Kembang lekat, berkata dengan serius: “Karena pada awalnya, kamu mempertaruhkan kebahagiaan seumur hidupmu sendiri, ingin ikut denganku. Kamu adalah satu2nya orang di dunia ini yang sangat mempercayai saya. Menikah denganku adalah taruhan hidupmu, bagaimana mungkin saya sampai hati membiarkanmu kalah.”

Kembang menatapnya. Mendengar ucapan Kumbang yang biasanya, matanya pun berkaca-kaca.

Sebagai lelaki, tidak boleh membiarkan seorang wanita yang memberikan kebahagiaan hidupnya padamu kalah. Karena Anda tidak boleh kalah, wanita yang mencintaimu mempertaruhkan masa muda dan setengah akhir hayatnya lebih tidak boleh kalah!

---

DM 14102012
© by WP

* Artikel berasal dari notes di suatu web. Tapi entah kenapa, link web-nya tidak bisa lagi diakses..

Perjalanan singkat ke Bali



Pada tanggal 6 sampai 8 Oktober yang lalu, saya dan adik pergi berdua ke Bali. 
Hanya karena tidak ingin menyia2kan voucher menginap 3D2N yang sudah dibeli online murah seharga Rp 570 rb, lalu dilakukanlah perjalanan singkat ini.
Padahal total yang dikeluarkan untuk biaya perjalanan dan konsumsi berkali lipat lebih banyak. Haha..

Pada pagi hari keberangkatan, saya masih terjebak di tempat kerja untuk membuat laporan sampai jam 11. Saat itu, barang belum dikemas, sehingga agak terburu2. Kemudian memutuskan makan siang di Steak Factory, restoran yang ada di seberang gang dan terpaut 2 lantai dari tempat kerja yang saya maksud tadi. Menu yang kami pilih : rosemary steak dan lasagna.
Perjalanan ke airport ditempuh dengan taksi. Sempat khawatir akan terlambat untuk check-in bagasi karena jalanan macet. Untungnya bisa tiba di sana on time :D
Yang tidak mengenakkan, kami bertemu dengan dua pengunjung yang meraung2 karena ketinggalan naik pesawat.
Dengan suara lirih saya berkata pada adik saya, ’kalo sudah tau urgent dan harus tiba di lokasi, kenapa ngga dateng pagian? Malah menyalahkan petugas bandara, minta ganti rugi.. Itulah kenapa orang bilang ’time is money’’
Yah, namanya juga manusia..

Di hari pertama tiba, hanya bisa menelusuri jalan dari hotel menuju ke pusat kota dan pantai Kuta. Makan malam menikmati  ayam betutu dan tofu burger ditemani denting musik angklung dan gamelan Bali .

Hari kedua, sebenarnya saya sudah merencanakan untuk ikut outdoor track. Tapi acara tsb dibatalkan penyelenggara karena cuaca di Bali (Bedugul) yang belakangan menentu, sering mendung dan hujan.
Akhirnya kami pergi ke Museum Bali dan Taman Ayun dengan motor sewaan. Walaupun tidak tahu jalan, tapi menyusuri jalanan di Bali membuat saya merasa cukup senang.
Malam harinya berjalan sejenak ke pantai. Tidak afdol kalo ke pantai Kuta Bali tanpa menyentuhkan kaki di air lautnya, menjejak di pasir pantainya..
Setelahnya, kami menuju ke barisan toko di seberang Kuta. Singgah di mcD menyantap green tea mc Flurry , lalu kembali ke hotel untuk bersiap2 nongkrong tengah malam.
Rencananya, saya ingin bersantai di Starbucks sekalian mencari tempat untuk ber-wifi. namun gagal karena tempat tsb tidak beroperasi 24 jam. Akhirnya berpindah ke KFC ngemil kentang dan chicken wings.
Saat menempuh perjalanan pulang, kami melewati jalan Legian yang aduhai ramai. Kuta sudah sepi, Legian seakan baru memulai harinya. Tempat clubbing bertebaran di sepanjang jalan. Tak ketinggalan pula pemandangan pria bule :D

Di hari terakhir, kami bangun agak siang. Dan nyaris telat terbang karena salah mengingat jam penerbangan kembali. Untungnya tanpa sengaja melihat lagi itinerary pesawat.
Setiba di Jakarta, sore istirahat sejenak, kemudian malam lanjut bekerja shift seperti biasa..

Rasanya kurang puas berlibur..
Tapi bersyukur masih bisa melewatkan liburan berdua di sela kesibukan saat ini. Nantinya setelah adik memasuki dunia kerja, belum tentu juga kami memiliki waktu berdua seperti ini..

Lihat foto-fotonya di (1), (2), (3)

GM15102012
© by WP