Tuesday, February 26, 2013

Serba-serbi Pekerjaan

Sudah empat tahun saya bekerja terhitung sejak pertama menjejak kaki di ibukota ini.. Entah sudah berapa perusahaan menjadi eks sumber uang saya.. Belum lagi beberapa tempat saya bekerja paruh waktu sebelum kembali ke Indonesia. Sempat menjadi waiter restoran, juga house keeping di hotel.

Pertama bekerja di Jakarta sebagai penerjemah di perusahaan supplier spare part mesin sepatu. Dari sana saya mulai mengenal sedikit nama spare part dalam tiga bahasa (Inggris-Indonesia-Mandarin). Juga membuat saya terheran2 dengan jumlah produksi sepatu dan bertanya2 apakah sebanyak itu jumlah yang terjual per harinya.
Selang beberapa bulan, saya iseng melamar pekerjaan paruh waktu sebagai guru mandarin. Walau dengan pengetahuan mandarin Beijing yang terbatas, untungnya saya bisa menjalankan tugas dengan baik..
Kemudian saya sempat menjadi guru di sebuah sekolah toddler. Karena si pemilik menginginkan saya untuk ikat kontrak setahun, akhirnya saya mengundurkan diri.
Tak lama setelahnya, saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja sebagai staf nurseri di BSD. Tidak banyak orang yang tahu apa fungsi pekerjaan tsb. Tapi saya bangga, karena inilah salah satu yang membuat kota mandiri ini terasa lebih hijau daripada kota lainnya di kawasan Jakarta dan Tangerang.
Pergantian atasan membuat saya tidak betah dan memutuskan untuk pindah pekerjaan. Saya pun menerima tawaran dari saudara jauh saya untuk bekerja sebagai penerjemah di sebuah perusahaan retail yang akan membuka cabangnya di China sana. (kilas balik)
Berakhirnya masa kontrak, berakhir pula masa kerja saya di perusahaan tsb. Saya pun kemudian mendapatkan pekerjaan baru di bilangan Jalan Biak, yang berarti saya kembali lagi ke wilayah Jakarta.
Kali ini saya bekerja sebagai sekretaris di perusahaan agrochemical. Di sini saya banyak mengetahui nama bahan baku obat2an kimia dan sempat merasa mungkin inilah titik balik saya ke bidang yang dulu saya pelajari semasa kuliah (hortikultura). Tapi ternyata, kebutuhan akan uang berkata lain. Saya pun pindah lagi ke perusahaan lain.
Dan di sinilah saya sekarang, di sebuah perusahaan engineering di suatu divisi yang menyuplai boiler dan mesin yang berhubungan dengan food processing.
Pelajaran baru yang saya dapatkan di sini lumayan banyak. Paling tidak saya tahu bahwa sebelum makanan ringan yang dijual di toko2 masuk ke dalam mulut kita, terlebih dahulu melewati proses seperti pengirisan, penggorengan, pengeringan, pembumbuan, pengepakan dan mungkin beberapa proses lainnya..
Di selang waktu antara keduanya, saya diterima menjadi waitress di kafe dekat kosan. Perlahan mempelajari tugas kasir, kemudian menjabat supervisor. Lumayan, bisa belajar sedikit manajemen dengan stock control. (sedikit kisahnya bisa dibaca di sini)

Bisa dibilang, saya bisa mengerjakan ini dan itu (berkaitan dengan administrasi kantor), tapi entah kenapa, saya merasa 'kok tidak ada yang sesuai dengan background pendidikan dan hobi yang saya suka ya?'
Dengan adanya pemikiran seperti itu, saya pun bertanya2 sampai kapan saya akan terus berganti2 pekerjaan..

Pokoknya, di mana pun kita berada, jangan lupa untuk terus mengambil pelajaran dan hikmah dari apapun yang baik untuk diserap.

Semoga saja suatu hari nanti saya bisa memiliki pekerjaan impian saya, yang pada akhirnya bisa mengantarkan saya ke kebebasan finansial yang sebenarnya..



TOC 25022013
© by WP

Monday, February 25, 2013

Menjadi Dewasa

Dalam hidup, manusia pasti mengalami suatu proses lahir, tumbuh, sakit, menua, kemudian terakhir meninggal. Itu sudah harga mati dan tidak dapat dihindari. Sesakti apapun manusia, akhirnya toh ya masuk liang kubur juga..

Namun sebelum kita diberikan waktu istirahat yang langgeng tsb, kita mengalami proses panjang bernama 'dewasa'. Di mana kematangan berpikir, keseimbangan perasaan dan logika dalam mengambil keputusan sangat berperan dan menunjukkan kualitas pribadi. 
Pada fase ini pula, kita dituntut untuk mengemban kewajiban dan tanggung jawab lebih dari saat kita masih anak2.
Ribet, karena seiring bertambah dewasa, pergaulan makin luas, orang yang kita kenal pun makin beragam latar belakang, kebiasaan, dan perilaku.
Seiring bertambah waktu, kenaikan harga barang, kita selalu dituntut untuk mencari pekerjaan yang sanggup menghidupi kita. Tak jarang kita diperbudak waktu dan uang..
Makin susah mengontrol emosi, karena permasalahan ini itu muncul bergantian..
dan sebagainya..

Saya yakin di saat kita masih kecil, banyak hal yang dirasa menyenangkan. Karena pada saat itu, kemampuan berpikir kita tidak sekompleks sekarang, masih ada orang dewasa yang mengawasi dan menjaga kita.
Setelah kita dewasa? Ya jelas kita lah orang yang harus berpusing2 ria akan kondisi di sekitar..

Membolak-balik album lama, membuat saya tertarik untuk mengetik artikel ini.
Entah sudah berapa lama saya tidak tertawa selebar di foto berikut.. haha..

 

 
Cideng 25022013
© by WP

Sunday, February 17, 2013

Sejenak Teriakan Hati

Badan lelah, hati dan pikiran pun sama..

Belakangan merasa lelah dengan rutinitas sebagai pegawai.
Masuk dan pulang kerja dengan jadwal yang sudah diatur, terlebih dengan status kerja terakhir yang double job. Bisa dihitung waktu istirahat dalam sehari kurang dari 6 jam.

Tiga tahun sudah melanglang Jakarta demi mencari penghidupan, entah pekerjaan apa yang saya inginkan, yang sesuai, dan yang bisa membuat saya bahagia dan bangga.
Sementara ini hanya bisa terus mencari dan berusaha mengumpulkan modal demi mimpi membuka usaha.
Semoga saja bisa berjalan lancar dan cepat terwujud..

Tak lupa mengembangkan kemampuan pribadi dan nilai personaliti sendiri, belajar untuk belajar.

TOC16022013
© by WP