Showing posts with label Mother. Show all posts
Showing posts with label Mother. Show all posts

Tuesday, February 1, 2011

Misteri Hidup

Hari Minggu kemaren, tepatnya tanggal 30 Januari, saat gw lagi di rumah sodara, tiba2 gw dapet sms dari temen. Isinya, "mama si XX meninggal.. Mo ikut melayat ngga?"
Jelas kaget. Bagaimana tidak? 2 bulan lalu saat gw ketemu sang mama ini, dia masi dalam kondisi fit. Dan yang gw dengar sih, sebenernya beliau ngga punya histori penyakit berat..

Hidup itu penuh misteri..
Tiada dapat terka apa kan terjadi
Hidup berbatas tipis dengan mati
Kapanpun bisa dipanggil pergi..

Malamnya, gw dan 2 teman yang lain menyusul ke rumah duka di Jelambar. Sesampainya di sana, perasaan gw masih biasa aja. Setelah gw ketemu ma temen gw itu, lihat dia menangis, mengikuti rentetan upacara pendoaan, barulah gw mulai merenung. Di saat itu pula gw teringat kondisi papa yang sudah menurun semenjak serangan stroke lalu. Skarang sudah agak baikan, tapi meski gw awam dalam bidang kedokteran, gw tau, beliau tak kan bisa pulih ke kondisi semula. 
Gw menyadari, proses kematian adalah rangkaian dari perjalanan hidup manusia. Karenanya, siap tidak siap, kita harus siap menghadapinya. Mungkin berat untuk kehilangan orang sekitar yang kita sayangi, tapi seandainya kita bisa melihat sisi baiknya, misal ia (yang meninggal) terlepas dari jerat rasa sakit duniawi, bisa bebas melanglang buana ke tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya (dalam bayangan bahwa manusia mengalami kehidupan bebas setelah kematiannya), bukankah itu akan lebih baik?
Dengan kita bersedih, (katanya) roh si meninggal akan susah terputus dengan duniawi, karena dia juga akan menyimpan rasa tidak rela pergi.. (Bagi yang percaya) hal ini akan menyebabkan pula ia tak bisa bereinkarnasi ke kehidupan selanjutnya. Sayang bukan?

Ada yang menyarankan, untuk pergi ke ruang bayi sesudah kita melewati masa berkabung. Diharapkan dengan melihat bayi yang baru lahir dan mendengar jerit tangisnya mungkin, kita akan lebih bisa menghargai arti hidup, dan sejenak melupakan yang pergi dengan menyambut yang datang..

Dalam hati, gw berharap, suatu saat nanti gw bisa mempraktekkan dengan ikhlas apa yang gw tulis di sini..

Berikut, gw mencoba untuk menerjemahkan tatapan mata temen gw yang sembab oleh air mata..

Mama..
Pergimu begitu mencekat,
pamit pun engkau tak sempat..
Belum pula kucapai niat,
buat kau bangga puji ku hebat

Mama..
Jodoh kita sekilas tak panjang
Tapi ia kan slalu terkenang..
Andaikan aku boleh kumandang,
kuingin semua lagi terulang,
aku engkau terikat utas benang..

Mama..
Istirahatlah dengan tenang..
Sesampaimu di alam khayang,
tetaplah tersenyum riang..
Limpahkan kami cinta sayang,
lindung kami tidak gelandang..

Mama..
Selamat berpulang.. 

At last, ada pepatah inggris berkata "Never put off till tomorrow what you can do today", juga pepatah lokal yang berbunyi "Hiduplah seakan kau akan mati besok". Keduanya memiliki inti yang sama, yaitu untuk menjalani hidup ini sebaik mungkin, memaksimalkan apa yang bisa kita kerjakan di hari ini. Setidaknya, kalaupun kita harus tiba2 hilang dari muka bumi, kita tidak membawa rasa sesal bersama kita, karena apa yang seharusnya dilakukan sudah terlaksana.. Gunakanlah waktumu dengan bijak.. (Ini juga kata-kata untuk diri gw sendiri..)

bsd31012011
© by WP

Wednesday, December 22, 2010

Hari Ibu 2010

Tak terasa kita sudah mendekati penghujung tahun 2010. Sebelum kita merayakan hari libur Natal dan tahun baru, ada baiknya kita sejenak meluangkan waktu untuk mengingat kembali apa yang telah diperbuat oleh wanita yang melahirkan dan atau membesarkan kita, baik perbuatannya yang terlihat maupun sekedar pehatian yang terselubung, di hari ini, tertanggal 22 Desember, Hari Ibu Sedunia..

Yang sedang ato pernah mengalami masa kehamilan, tentu tau rasanya membawa kandungan selama kurang lebih 9 bulan. Dan yang sudah melewati proses persalinan, gw rasa akan lebih menghargai nilai sebuah nyawa. Buat gw pribadi, dengan hanya mendengarkan cerita dari orang lain dan membayangkan mengenai masa kehamilan dan proses melahirkan, wow.. What a creature woman is? Should be proud I'm one of them... ^^

Inilah sepenggal kisah hidup aku dan mama...

Lama waktu yang lalu, aku hadir di muka bumi ini,
orok perempuan yang kini bertumbuh menjelma wanita
Variasi peristiwa yang telah bersama dijalani,
eratkan kembali tali rahim yang pernah berantara

Bagi gw yang sudah lepas dari pantauan orangtua semenjak SMA sampai dengan sekarang, hidup mandiri adalah sesuatu yang wajar dan sudah seharusnya gw jalani. Akibat dari terbiasa hidup mandiri itu, gw jadi tertutup ma keluarga. Belum lagi kondisi keluarga kami yang boleh dibilang tidak terlalu hangat. Setiap anggota keluarga cenderung melakukan aktivitasnya masing2. Kombinasi dari semua itu, akhirnya gw jadi seperti orang yang lose contact dengan keluarga sendiri. Tapi beruntung, setelah selang beberapa waktu, mama mulai membuka diri, menurut gw, tak lagi menempatkan diri sebagai 'pelayan' di keluarga, awalnya terbuka dengan adik perempuan, kemudian mencoba untuk berkomunikasi dengan gw. Tapi terus terang, gw masi belum terlalu suka untuk bercerita dengan mama. Bagaimana tidak? Karena begitulah cara kerja mulut seorang ibu untuk bersosialisasi dengan sekitarnya. Ckckck..

But anyhow,  

You're the most important person in my life,
one who gave me a chance to live and to love..
Until the last breath I took, it'll remain to be..

 
foto Nov '08, pas nikahan my brother





 






Mungkin apa yang gw tulis agak berlawanan dengan keseharian gw. Di mana gw seringkali berbicara dengan keras kepada mama. Gw tau itu ngga baik. Tapi kemudian gw sadar, ternyata itu salah satu cara agar gw keliatan tegar dan kuat di mata mama, agar dia tak usah terlalu memusingkan gw, yang mungkin akan menambah beban pikirannya. Just wanna say to her, "yes I'm your little girl, but I'm not a child anymore.."

Mungkin ada kalanya ku keras padamu,
yakinkan itu semata tuk tutupi rapuhku

Mulialah dirimu karena cinta yang tak pupus oleh waktu,
awal pada lahirku dan akhir dalam peraduan liang
Maafkan bila ku belum mampu buktikan baktiku,

aku kan berjuang keras demi kau dan kluarga tersayang..

Semoga seiring berjalannya waktu, gw makin bisa memposisikan diri di tempat mama dan mau menghadapinya dengan sabar.. Untuk sementara, biarlah semua berjalan apa adanya. Selamat Hari Ibu, mama... 
Also said to all great mothers in this world..   


bsd22122010
© by WP