Showing posts with label Proisi. Show all posts
Showing posts with label Proisi. Show all posts

Tuesday, November 22, 2016

Kwartet

Sampai beranjak dewasa, saya mempunyai beberapa grup pertemanan. Ada grup teman SD, SMP, SMA, kuliah, eks teman kerja, dsb.
Di artikel ini saya ingin menceritakan tentang teman2 yang saya kenal pada saat menuntut ilmu di Taiwan, tepatnya pada masa transisi/persiapan sebelum benar2 masuk ke perguruan tinggi/universitas.

Perkenalan tokoh:
EP, gadis asal Semarang. Cenderung diam dan serius, sering tampak sedang berpikir di saat mendengarkan lawan bicaranya.
YS, gadis yang lahir di Jakarta tapi kampung halamannya Medan. Easy going, terlihat selalu ceria, gemar mencoba hal2 baru.
NS, gadis asal Salatiga. Mungkin karena pengaruh bawaan orang Jawa, selalu mengalah dan nrimo. Tapi bisa juga teguh mempertahankan pendiriannya.
masa2 kuliah, berfoto di Taipei Main Station

Prolog:
Pertama kali bertemu dengan NS dan EP adalah di airport Semarang. Saat itu ada juga beberapa orang lainnya yang bertujuan sama, yaitu menuntut ilmu di Taiwan.
Ternyata kami mempunyai satu perantara (panitia pengurus keberangkatan studi ke Taiwan) yang sama, yaitu guru Yang, yang bertanggung jawab untuk area Jawa Tengah.

Setiba di Taiwan, kami (para calon mahasiswa/i dari Indonesia) ditempatkan di satu institusi yaitu Qiaoda, preparatory school for overseas student, berlokasi di daerah Linkou di kota Taipei.
Di sana saya berkenalan dengan YS yang merupakan teman dari kakak EP semasa belajar bahasa di Furen Language center. Juga berkenalan dengan beberapa teman baru, sebut saja Nia, Ling2, A-Qing, Handoko, Joko, Helen&Henny, Marta&Maria, dll. Ada juga teman2 kelas dan teman makan (kami tinggal di asrama. Pada saat jam makan, para penghuni satu kamar perempuan akan diatur untuk duduk semeja dengan penghuni satu kamar laki-laki)..

Cerita utama:
Semula tak mengenal, akhirnya menjadi teman
Senasib sepenanggungan merantau di negeri asing
Beda sifat dan pemikiran tak jadi halangan
Bersama menimba ilmu, bermain, berjalan keliling
Walau selisih pendapat dan berlawanan,
tak sebabkan kami saling menjauh dan berpaling

Banyak hal yang kami lakukan bersama. Belajar, jalan2, jajan dan belanja, bermain biliar, dsb.
Setelah masa persiapan selesai (kurang lebih 1,5 bulan kemudian), kami berpencar. Ada yang memperdalam bahasa di Qiaoda, atau langsung kuliah seperti halnya saya.
Selepas kuliah pun, kami bertempat tinggal dan berprofesi yang berbeda-beda. Saya, EP dan NS kebanyakan berdomisili di Jakarta kota, sementara YS yang mengambil sastra Jepang kemudian bertolak ke negeri sakura dan bekerja di sana, terkait bidang pendidikan.
Beberapa tahun lalu kami sempat bertemu dan bahkan ikutan menginap di fasilitas yang disediakan saat instansinya datang pameran di Jakarta.. 
kapan lagi bisa merasakan empuknya ranjang di hotel elite?

Epilog:
Meski raga di kota, negara, pun benua berbeda,
namun tali sahabat terjalin di mana berada
Kami jarang bersua, jarang pula bertutur sapa
Sesekali bertemu, bersantap, dan bertukar cerita
Mengenang dulu, berkisah kini, menata rencana
Harapku pertemanan ini kukuh selamanya..

Ya, kami mungkin tidak selalu saling mengirim pesan, menanyakan kabar, bertelepon dsb.
Tapi sekiranya ada kesempatan, kami selalu meluangkan waktu untuk bertemu walau sekadar makan malam ataupun nongkrong.
Semoga sampai kapan pun kami masih bisa berteman. Bahkan sampai ke generasi2 berikutnya..
foto terbaru di salah satu restoran dalam CP Jakarta
* baru sadar posisi berfoto saya dan NS selalu sama di ujung kanan..

© by WP
Drw 191116

Wednesday, February 12, 2014

Sanggupkah Aku?

Apa jadinya aku tanpa dirimu?
Memikirkannya saja aku meragu..
Ku takut hampa, gelap, sepi, sendu..
Aku harap kau selalu di sisi..
Bersama menua meniti hari..

Anganku menerawang kala bayangmu hilang..
Layaknya layang terbang di jauh awang..
Tak tentu arah dan bimbang mengambang..

 

Betapa kecewanya aku, ternyata ini balasmu..
Hal yang bahkan tak terlintas dalam bunga tidurku..
Kamu yang kucinta dan seorang wanita itu,
yang selalu jadi tempatku berbagi mengadu..
Tak tahu seberapa dalam rasa kucurah untukmu,
tak terhitung pula berapa detak kunapas demimu..


Ah, teganya, kejamnya, hancurnya..

Tapi kini, apa pun yang terjadi, aku akan mengangkat gelas tuk bersulang..
Demi bahagiamu dan dia, demi pencarian yang terwujud, juga ketersesatanku yang usai..
Terimakasih atas semuanya..
Kamu buat aku makin kuat dan tahu bahwa aku sanggup..

SB Cdg 22072013
© by WP

Petikan Jiwa

Di tengah malam yang sunyi sepi,
aku termenung di sisi terali..
Terdengar merdu alam menemani,
dan senandung gitar mengiringi..
Kucoba cipta sealun melodi,
ungkapkan apa di sanubari..
Ingin buatmu sekadar mengerti,
betapa aku sayang dan perduli..

Ide menulis puisi di atas muncul ketika saya sedang berkumpul dengan teman2 di Taman Ayodya, sebuah taman umum di sekitar Blok M, Jaksel.
Di sana berseliweran sejumlah kelompok musisi jalanan yang menyanyikan lagu cinta populer. Entah untuk kesenangan semata atau memang itulah perasaan mereka yang sesungguhnya..
Sementara itu, ada juga yang menyuarakan aspirasi mereka untuk negara kita tercinta, Indonesia, dalam lirik karangan sendiri..

Dalam dendangku tersirat ironi,
haru meratapi nasib negeri..
Bila dapat seperti dulu lagi,
yang konon 'gemah ripah loh jinawi'..
Ke mana pula budi pekerti?
Senyum ramah dan kerendahan hati.. 

Pada kenyataannya, banyak kisah yang buat saya kadang mengelus dada..
Lahan kita berkali lipat luasnya dari negara lain, sawah dan hutan pun membentang, tapi kenapa masih belum sanggup penuhi sebagian besar kebutuhan dalam negeri?
Bisnis properti yang 'menjanjikan' membuat yang kaya makin menggemuk, yang miskin makin terpuruk..
Satu orang atau instansi bisa memiliki beberapa akta kepemilikan tanah atau rumah, tapi sisi lain ada juga sekeluarga yang beratap langit terbuka..
Saat bahasa tidak lagi menunjukkan citra bangsa, banyak adaptasi bahasa asing, salah pengejaan, dan satuan kata mengalami pergeseran makna atau menimbulkan kerancuan arti.. 
Juga tidak berhenti heran kenapa ada saja pihak yang menganggap tindak kekerasan merupakan salah satu cara menyelesaikan suatu perkara..
Capek juga tiap kali mendengar atau mengucapkan 'ini Indonesia cuy..' untuk membenarkan apa yang tidak semestinya terjadi..

SB Cdg 12022014
© by WP

Tuesday, May 15, 2012

25th b-day

Tanggal 28 April yang lalu adalah ultah saya genap seperempat abad. Walaupun seorang diri merantau di Jakarta, untungnya saya tidak merayakan ultah saya sendirian. Adik saya dan kekasihnya datang berkunjung dari Bandung khusus untuk menemani saya. So sweet kan?

Pagi hari kita makan dimsum all you can eat di Lei Garden, salah satu restoran Chinese food di bilangan Gajah Mada. Voucher makan tsb sudah dibeli kira2 2 bulan yang lalu. Dan untungnya bertepatan dengan event ultah ini.
Setelah lumayan mengisi perut, kemudian menuju ke Ancol dengan taksi. Ini atas permintaan si adik yang ingin mengunjungi Seaworld.
Setiba di sana, pada saat turun dari taxi, tidak biasanya saya tidak mengecek kembali barang2 bawaan saya. Akibatnya, hape yang baru dibeli kurang dari 2 bulan tertinggal di dalam taksi.
Sedih, karena hape itu boleh dibilang lumayan canggih dan harganya cenderung tinggi. Belum lagi usia kepemilikan yang baru sekejap mata..

Walau terjadi kehilangan, tapi untungnya saya mendapatkan penggantinya yaitu kado lucu dari adik dan pacarnya :D



Dan lagi ada berkah lebih, dapat pekerjaan baru dan penambahan salary di pekerjaan parttime :D

Ya, I believe that you’ll gain something in the mean time you’re losing.

Sekembali dari Ancol, kami bersama menuju ke Central Park dan Taman Anggrek untuk jalan2, makan dan sekalian bertemu dengan teman lama adik.
Seharian dilalui dengan kesan biasa saja, melelahkan, namun tetap pantas menjadi satu rangkaian untuk diingat.

Artikel ini memang agak terlambat posting, yang penting blog ini tidak terlalu kosong :D

Dan bersamaan ultah dengan hari Puisi
Maka ingin mengapresiasikan rasa yang saya miliki dengan larikan syair

Seperempat abad ku hela napas di bumi
Banyak pahit manis telah kulalui
Belajar dari sekitar dan diri sendiri,
berharap makin tegar melangkah kaki

Beragam rasa bercampur dalam dada                                   
Bersyukur, ku sempat nikmati ciptaanNya
Senang, naik turun hidupku slalu terjaga
Penasaran entah apa menunggu di muka
Khawatir, tinggalkan dunia tanpa aba-aba

Untuk semua itu, aku bersulang
Demi sang Pencipta yang kuasa
Demi orangtua dan keluarga
Demi kawan dan juga lawan

Cheers!

Cideng, 30042012
© by WP

Friday, September 16, 2011

Ultah Adik ke-21

Sudah lama tidak mampir dan menulis di sini. Hampir penghujung tahun dan jumlah posting masih di bawah 20. Hadeuhh.. * tepokjidat
Mungkin bingung mau menyampaikan apa, mungkin juga bingung bagaimana cara penyampaiannya. 
Yang pasti, merasa tertantang untuk bisa posting artikel sebanyak nuliser lain, tapi di satu sisi juga merasa minder untuk menelurkan karya.. :p 

Ok, kita lewati dulu bagian monolognya.. :D

Alasan hari ini kepikiran untuk posting adalah karena berkaitan dengan ultah adik kandung saya.
Sesekali mencoba untuk ungkapkan apa yang saya rasakan dan saya pikirkan tentang dia.. :D

Melihat dia melangkah menuju usia dewasa, sungguh tidak menyangka ada begitu banyak kenangan manis dan pahit kami lalui bersama. 
Pergi touring ke beberapa negara Asia tenggara, sesekali hangout atau sekadar jalan2 biasa dan bercakap2 layaknya teman baik..
Dulu kami sering meributkan hal kecil, seringkali karena sifat saya yang egois blablabla..

Saya sangat berterimakasih mempunyai adik yang (akhirnya) mau mengerti sifat saya yang keras, yang tidak suka ini, tidak suka itu. 
Dia terlihat lebih sering mengalah dan pasrah menerima nasibnya sebagai anak bungsu yang cuma dapet 'sisaan' dari saudara pendahulunya.. :p

Saya pribadi berharap/ingin dia mau belajar lagi untuk melihat kehidupan dari sisi yang berbeda. Mau mengerti bahwa 'tiap peristiwa pasti ada maksud tersembunyi', dan bahwa 'bumi terus berputar, manusia terus berubah'..

Dan untuk hari spesialnya ini, saya sengaja membuat satu kartu ucapan.
Dengan bahan seadanya dan perkakas secukupnya, akhirnya jadilah gambar berikut.. :D


Di halaman sebaliknya, saya cantumkan sebait tentang harapku padanya..

Jadilah serupa kuda..
Bangga membusung dada,
lelah tiada menjeda..
Gagah melawan angin,
berlari mengejar ingin..
Diam tak banyak kata,
tulus menebarkan cinta..

Dan terakhir, pesan titipanku untuknya..

Maybe I'm not the best sister in the world, 
but I will try to be the best sister you ever have.. :D



cideng16092011
© by WP

Tuesday, June 7, 2011

Me and Capcipcus..


Sedari Juli 2009, saya telah mendaftarkan diri memiliki ID di salah satu komunitas online terbesar di Indonesia, Kaskus. Di sana terkumpul banyak sekali informasi berkaitan dengan keseharian kita. Mulai dari bahasan serius bidang eksospolbudhankam sampai dengan bahasan ringan tentang hobi dan segala sesuatu yang terjadi di sekitar.

Dari sana lah sebenernya saya mengenal wadah menulis Yuk Nulis!, seperti yang pernah saya ceritakan di artikel ‘Awal kisah kumenapaki YN!’. Memang agak panjang perjalanannya, tapi toh perjalanan yang menyenangkan n tidak membosankan.. :D

Awalnya saya hanya bersembunyi di trit (thread, satu ruang diskusi dengan judul dan topik tertentu) khusus penggemar voli, sebut saja KVC. Sesekali ikut menyumbang komen di HT (Hot thread, sebutan untuk satu trit yang dipajang di halaman utama web, berisi informasi menarik dan bermanfaat yang penilaiannya ditentukan oleh administrator atau moderator setempat atau berdasar atas hasil polling para pembaca) dan beberapa trit lainnya. Setelah bosan berkungkung di forum itu, lantas saya mulai menjajaki tempat2 lain. Kadang iseng juga cari tau teman2 yang lain bermain ke mana saja dan lalu saya ikuti.

:ngacir:

November 2010, tanpa sengaja saya ‘nyasar’ di forum H2H (Heart to Heart, satu forum yang menampung segala sesuatu berkaitan dengan situasi hati, perasaan, dan pemikiran kita) tepatnya di trit yang mengupas masalah virginity. Dari situ lah awalnya saya diajak ke trit lounge dan kemudian berkenalan dengan teman2 maya saya yang sekarang.. (lap yu pul dah.. :kisss)

Tak lama, karena dorongan dalam diri yang menyukai psikologi, maka saya memberanikan diri membuka satu trit bagi siapa saja yang ingin curhat juga membagikan kisahnya di sana. Trit itu saya beri nama “Capcipcus with me, yebbit87” (karena suatu kerusuhan, dia digembok dan saya membuka trit baru dengan judul baru “Capcipcus with me, again”. Untung pamornya ngga turun-turun amat.. :D). Capcipcus sendiri saya plesetkan dari nama salah satu forum Kaskus yaitu Casciscus, isinya tak lain tak bukan info-info ngalor ngidul.. :p

Di lahan kosong ini,
kubangun satu rumah dengan hati
Dengan kata sebagai bata,
dan komitmen sebagai semen..
Tulus menyumbang opini,
berharap jadikannya solusi..

Saya senang.. Setelah setengah tahun saya memoderasi trit ini, tanpa disadari saya menyerap ilmu dan pengalaman melalui kisah2 di dalamnya, mencakup sifat personal, intrik kehidupan, pekerjaan, hubungan antar manusia, dll. Juga saya temui ada begitu banyak pribadi yang berbeda, entah dalam hal tingkatan masalah yang dibahas, pengungkapan pendapat, cara pandang terhadap suatu masalah dan bagaimana penyelesaiannya, dsb.

Terkadang timbul rasa minder, selain saya masih ada beberapa orang yang menawarkan jasa yang sama dan tampak jauh lebih arif daripada saya. Smoga saja keinginan saya di awal untuk menampung keluh kesah orang lain tidak terhenti hanya karena perasaan tak berguna seperti itu.. :)

Inilah rumah dan sekolahku di maya.. :rose:


Tambahan: lucu juga, saking melekatnya image saya dengan ID Kaskus, yebbit87, teman2 di maya memanggil saya dengan sebutan ‘yebbit’ atau ‘bitbit’, demikian pula rekan2 di kantor.. :p



bsd07062011
© by WP

Thursday, April 21, 2011

Hari Kartini

"Ibu kita Kartini..
Putri sejati, putri Indonesia..
harum namanya.."

Demikian terdengar kumandang lagu ciptaan WR Supratman di pelataran SDN 87. Terlihat sebagian murid berseragam merah putih, sebagian lain bersolek dalam busana kebaya, dan guru-guru berpakaian batik. Hari itu, para penghuni sekolah khidmat mengikuti upacara dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Dalam penyuluhannya, bapak kepsek pun menceritakan sedikit berkaitan dengan Ibu Kartini.
Siapakah dia?
Di tanggal yang sama 132 tahun yang lalu di Rembang, telah lahir dari pasangan R.M. Sosroningrat dan M.A. Ngasirah seorang pahlawan emansipasi wanita Indonesia, Raden Adjeng Kartini. Pada masa itu, bersekolah adalah suatu hal yang tidak bebas dilakukan oleh gadis pribumi pada umumnya. Beruntunglah beliau bisa mengenyam pendidikan karena status sosial keluarganya.
Dan karena beliau dapat berkomunikasi dan lancar baca tulis dalam bahasa Belanda, maka beliau sering berkorespondensi dengan teman-temannya para noni Belanda. Dari situlah muncul pemikiran untuk memajukan derajat kaum wanita Indonesia.
Lantas apa yang telah beliau lakukan hingga pantas untuk dikenang hingga saat ini?
Setelah menikah dengan R.M.A.A Singgih Djojo Adhiningrat, beliau pun mendirikan satu sekolah khusus wanita, yang tentu saja mendapatkan dukungan sang suami dan dorongan teman-temannya.
Sejak saat itu, 'nasib' wanita tak lagi berdiam diri di rumah, memasak, mengurus rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Mereka dapat bersekolah dan mendapatkan ilmu setara dengan kaum pria.

Terimakasih, Kartini
atas gigih dan juangmu..
Wanita tak rendah lagi,
sejajar pria menimba ilmu..
Sadar kembang teknologi,
tak sekadar menjamu tamu..

Dan setelah upacara selesai, beberapa siswa yang berpakaian kebaya pun menampilkan aksi panggung mereka. Berjalan berpasangan laki-laki dan perempuan, lalu memamerkan kekompakan mereka memilih busana..


20 April 2011
© by WP

* sumber gambar dan informasi lain: http://id.wikipedia.org/wiki/Kartini
* ternyata lagu "Ibu kita Kartini" terdiri dari 3 bait lho.. lihat versi lengkap di sini..

Friday, February 18, 2011

Bimbang hati

Putri, seorang siswi SMA kelas 2. Seorang yang manis, supel, aktif di kegiatan sekolah dan punya banyak teman. Ia pun dikenal dan disenangi guru karena sifatnya yang sopan dan gemar membantu. Seandainya ada pemilihan siswa terfavorit, gelar itu bisa dipastikan akan jatuh ke pemilikan Putri..

Seperti gadis seusianya, ia pun kemudian terperosok ke dunia penuh cinta dengan seorang senior di ekskul basket bernama Putra. Awalnya hanya mengagumi aksi Putra di lapangan, lalu ia beranikan diri untuk berkenalan, bertukaran nama akun di jejaring sosial dan nomor selular, berlanjut ke SMS-an dan saling menelepon. Putri merasa senang, karena tampaknya Putra juga memiliki rasa yang sama dengannya..

Setelah berjalan sekian lama tanpa ada hubungan yang pasti, Putri harus meneguk kecewa. Putra tak lagi seantusias dulu menanggapi SMS Putri. Selidik punya selidik, ternyata Putra mempunyai gebetan baru dari tim basket sekolah lain. Putri mencoba untuk menanyai Putra mengenai kelanjutan hubungan mereka namun tak juga digubris Putra..

Putri putus asa. Suatu malam, ia lalu mencari waktu menuju atap rumahnya. 
Di sanalah tempat Putri biasa mencari ketenangan. Di saat ia punya beban pikiran, maka ia selalu berbaring di atap rumahnya, menatap dan mengadu pada langit..

Duduk termenung di atas genteng
Sejenak lupakan gaya mentereng
Kurela sesaat buka gerbang benteng
Berniat beban hati menjadi enteng..

Aku resap hening yang mengelilingi
Kutatap langit penyelimut bumi
Dalam diam ia setia menemani..
Bintang berkelip seolah bernyanyi
Tenangkan pikiran sejukkan hati
Sungguh ingin tak henti sperti ini..

Betapa leganya Putri bisa menikmati kesendiriannya itu.. Bersama udara malam, langit kelam dan sinar bulan temaram.. Banyak yang berkelibat dalam benaknya.. Namun ia sudah menemukan solusinya. Paling tidak yang ia rasa terbaik bagi dirinya..

Ah.. 
Sebelum ku berpindah ke nyata
Terlintas kata di pelupuk mata..

"Jika hadirku sebuah gangguan, 
buat jengah pula merasa bosan,
kupinta jujur kau katakan..
Jangan jadikan aku mainan,
jauh terjerumus perasaan,
hanya sakit yang tersisakan.."

Ya, Putri sudah memutuskan untuk memberitahu Putra akan keputusannya untuk mundur. Bagaimana tanggapan Putra, itu urusan belakangan..


bsd15022011
© by WP

* cerita hanya karangan belaka, kesamaan nama dan alur, pasti ketidaksengajaan semata..
* mohon koreksi ataupun kritik saran dalam penulisan cerita..trimakasih sebelumnya.. ^^

Friday, February 11, 2011

Bertobat

Sebelumnya, saya minta maaf seandainya ada kata dalam artikel yang kurang berkenan..
Silakan dilanjut membaca.. ^^


Bunga, demikian orang memanggilnya, seorang gadis yang berasal dari kalangan menengah bawah, muda, cantik dan lugu. Karena perjalanan hidupnya, ia kini bertumbuh menjadi seorang wanita muda yang tetap cantik paras, namun dengan pengalaman yang lebih luas, serta kepribadian lebih tegas.

Dulu..
Hidup bak bumi ditelan malam
Di pandangan hanya ada buram
Suka berkaram duka mengancam
Smua kubiar hilang tenggelam..

Kisah dimulai saat Bunga masih duduk di bangku sekolah SMP. Saat itu, ia berpacaran dengan seorang kakak kelas lelaki, sebut saja Capung. Dia adalah kekasih pertama Bunga, yang sangat ia sayangi dan agungkan. Saking dalamnya perasaan itu, apapun rela Bunga berikan, bahkan tanpa sadar, 'mahkota'nya pun dilepaskan untuk lelaki itu. Bunga tak memberitahukan peristiwa ini pada siapa pun, termasuk saudara wanita atau ibunya... Sayangnya, Capung mulai berubah, ia menjadi lebih posesif, juga selalu mengajak Bunga untuk melakukan kembali hubungan badan yang tidak sepantasnya itu. Kelamaan, Bunga jengah dan mengakhiri kisah cinta mereka. Bunga menyesal dan menyayangkannya.. Tapi ia memilih untuk diam seraya mencoba melupakan Capung..
Syukurlah Bunga bisa kembali hidup tenang, tanpa ada rasa bersalah atau merendahkan dirinya. 

Memasuki SMA, malang datang berkunjung. Sang Ayah meninggal, roda ekonomi keluarga buntung. Sebagai anak sulung, Bunga harus bisa membantu ibu dan dua adik-adiknya. Di saat buntu seperti ini, ada teman satu sekolahan yang juga tetangganya, mengajak Bunga untuk bekerja parttime mencari tambahan di malam hari. Bunga yang masih lugu mengiyakan ajakan teman.
Keesokan harinya, mereka membuat janji interview dan mengunjungi calon tempat kerja baru Bunga. Alangkah kaget Bunga ketika ia tahu pekerjaan yang ditawarkan adalah sebagai penjaja seks yang biasa dikenal sebagai PSK.
Awalnya Bunga menolak, namun ia diancam oleh temannya bahwa kejadian mesra dengan Capung itu akan dibocorkan. Saat kejadian berlangsung, di rumah memang tidak ada siapa-siapa, tapi siapa menyangka ternyata ada seorang anak tetangga yang tidak sengaja melihat kejadian. Kebetulan jendela kamar Bunga memang menghadap ke pinggir jalan samping rumah. 
Akhirnya, demi menjaga kerahasiaan itu, maka Bunga pun menyetujui ajakan temannya untuk 'bekerja di malam hari'. Lagipula ia tidak dapat memikirkan cara lain untuk mendapatkan uang dengan cara yang lebih cepat untuk membantu perekonomian keluarganya.
Dan semasa kerja, ibunya tidak pernah curiga, sebab Bunga berdalih ia dijadwalkan bekerja shift malam dan Bunga selalu berhasil menepati janji untuk pulang ke rumah tak lebih dari jam 10 malam.

Satu tahun setelah menjalani pekerjaan itu, terjadilah sesuatu awal titik balik hidupnya. Dia berkenalan dengan seorang 'dewa penolong'nya..

Kini..
Cahya fajar perlahan menyongsong
Kurasa asa bukanlah kosong..
Masi ada cita seberondong,
tunggu terwujud tanpa berpotong..

Satu hari, ia giliran tugas menemani segerombol pria usia menengah yang mampir di bar tempat ia bekerja. Seorang di antara mereka merasa tertarik dengan Bunga, sebut Kumbang. Ia melihat, walaupun Bunga berpenampilan layaknya gadis PSK lain, tapi ia lebih pemalu dan tertutup. Hingga akhirnya, Kumbang membooking Bunga. 
Sesampai di kamar pesanan, Bunga yang sudah biasa bertugas, langsung menanggalkan pakaiannya. Alangkah heran dia saat tamunya yang satu ini malah mencegah dan menyuruhnya untuk berhenti. Berlanjut dengan takjubnya, Bunga lalu berkenalan lebih lanjut dan mengobrol ngalor ngidul dengan Kumbang. 
Si Kumbang lalu berniat untuk membantu Bunga, karena ia lihat Bunga bukan seorang yang menikmati kehidupan malamnya. Kumbang pun menyelesaikan administrasi dengan induk semang Bunga. Meski tidak suka, sang induk pun melepaskan Bunga, karena harga yang ditawarkan Kumbang bagi Bunga cukup tinggi.. Kumbang menawarkan Bunga untuk lanjut sekolah sampai minimal punya ijazah SMA, atau langsung bekerja di perusahaannya. Bunga menjatuhkan pilihan pada opsi kedua. 
Dan setelah semua administrasi selesai, Kumbang mengajak Bunga untuk ke kantor perusahaannya. Berdasar pada latar belakang pendidikan Bunga yang tidak lulus SMA itu, Bunga diposisikan sebagai office girl. Dengan harapan, Bunga bisa belajar sedikit demi sedikit permasalahan dan pernak-pernik kehidupan kerja perkantoran. Awalnya memang agak canggung baginya. Banyak sekali istilah perkantoran yang tidak pernah ia dengar sebelumnya. Belum lagi istilah-istilah dalam bahasa inggris. Maklum saja, dulu ia bersekolah di daerah pinggir kota yang sering ikut libur bila hujan turun deras beberapa hari..

Esok..
Sesaat tabir buka bersibak
Sadar aku segera beranjak
Teruskan kaki menapak jejak
Menuju baru berganti babak..

Kemudian Bunga bertemu dengan seorang pria di kantor itu, Lebah, yang ternyata keponakan si Kumbang. Ia tertarik dengan Bunga yang tidak menyibukkan diri untuk bersolek layaknya gadis seusia dia. Dia pun bekerja dengan ulet, apa yang ditugaskan kepadanya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. 
Bunga minder, namun Lebah terus membesarkan hati Bunga, sampai Bunga mau membuka tiap lembar tirai kelabu hidupnya. Lebah tidak keberatan dengan masa lalu Bunga, ia bahkan sangat menghargai kejujuran dan keberanian Bunga dalam menghadapi pengalaman pahitnya itu. Ia selalu meyakinkan Bunga "Kita tidak seterusnya hidup di masa lalu. Kita harus bisa menjalani yang ada sekarang dan melihat ke masa depan. Biarlah apa yang lalu berlalu dan menghilang bersama debu."
Bunga sangat tersentuh.. Tidak pernah ia sangka akan ada seorang pria yang mau menerima dia apa adanya, terutama masa lalu suramnya itu. Dan sesuai dengan janji yang pernah diucapkan Lebah, Bunga pun dilamar sesaat setelah ia merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Selang 2 bulan dari acara lamaran, diadakanlah sebuah pesta pernikahan sederhana, dihadiri oleh keluarga, sanak saudara, sahabat terdekat dua mempelai, serta tak lupa Kumbang, yang merupakan penolong Bunga, sekaligus pengikat tali kasih Bunga dan Lebah..


Dulu ia seorang jalang, kini ia bertobat kembali pulang, dan esok ia harap lebih gemilang..


bsd08022011
© by WP

* Manusia tak lepas dari kesalahan dan dosa. Asalkan manusia mau bertobat, pasti ada jalan untuk menuju hidup yang lebih baik.
Yang terpenting ada keyakinan dan niat dalam diri, serta usaha yang nyata dari manusia tsb..
* Roda kehidupan itu senantiasa berputar maju ke depan. Apa yang tertinggal di belakang, hanyalah jejak di tanah. Dan suatu saat, cepat atau lambat akan terhapus oleh sapuan angin.
Daripada memikirkan yang telah lalu, lebih baik berfokus pada yang akan datang..

Sunday, February 6, 2011

Penantian

Andri adalah seorang pria yang menjabat direktur Finance and Accounting di sebuah perusahaan developer. Karena pekerjaan yang makin menumpuk, ia lalu memutuskan untuk mempekerjakan seorang sekretaris, sesuatu yang sebelumnya tak pernah terpikir olehnya. Alasannya, dia tidak mau menjadi bergantung pada keberadaan seorang sekretaris. 
Tapi toh akhirnya dia mengubah pendiriannya itu.. 
Di kesempatan inilah dia berkenalan dengan Andrea, seorang fresh graduate akademi sekretaris yang pertama kali merantau di ibukota.

Seperti hubungan kerja antara bos dan sekretaris pada umumnya, lama-lama timbul kedekatan personal di sela kekompakan kerja mereka. Andrea menjadi tahu sedikit banyak tentang kehidupan Andri, termasuk status pernikahannya, yaitu menikah beranak satu. Sebaliknya, Andri tahu latar belakang keluarga Andrea yang single-parent mom, kisah asmara Andrea yang baru berakhir belum lama dan lain sebagainya.

Sosok Andri yang dewasa, smart dan perhatian tanpa sadar telah menimbulkan getaran berbeda dalam diri Andrea. Dan entah untungnya atau sialnya, waktu yang mereka luangkan bersama di kantor telah menjadi pupuk alami bagi rasa cinta tersebut..

Setelah bekerja hampir setengah tahun, Andrea pun mengungkapkan perasaan yang disembunyikannya selama ini. Andri kaget dan menjawab, "Yang kau rasa hanya kagum dan sepi, bukan cinta yang tak bertepi. Jangan kau salah menanggapi, agar nanti tiada sesal yang diratapi.."

Andrea kecewa mendengarnya. Berat bagi Andrea saat ia memutuskan untuk memendam perasaannya terhadap Andri. Meski ia mencoba untuk melepaskan, namun gejolak dalam hati sulit untuk merelakan.. 

Asa datang cinta pun menjelang
Ku terhanyut dalam gelombang..
Menyusuri mata indah sepasang,
nantikan kata tak kunjung datang..
Tidakkah kau rasa aku bimbang?

Nyali beradu lawan nurani..
Tahu kisah ini sulit tuk abadi..
Hanya satu yang kuyakin pasti,
dirimu kan slalu di hati,
mulai kini hingga akhir nanti..


bsd06022011
© by WP


* sebelum2nya, gw beberapa kali menyelipkan puisi di artikel narasi. Kali ini mencoba hal baru membuat campuran dari crita fiksi dan puisi. Boleh gw sebut proisi? Istilah baru buat "prosa dan puisi".. :p
* cerita di atas hanya karangan belaka. Kemiripan cerita dan tokoh, mungkin memang sudah disengaja. Hehe..