Sunday, October 31, 2010

Cemburu Buta


Saat dirimu sedih merasa gulana,
bayangnyalah yang terbesit dalam kepala
Saat kau diam bingung harus buat apa,
kau cari dia habiskan waktu bersama

Ku dihinggapi cemburu dan kecewa,
ketika kulihat kau mendekatinya,
menjamah lalu lepas lapis busana
Kau tatap tubuhnya beberapa masa,
nyalakan api nan panas menggelora,
mencium aroma meresapkan rasa

Kau bilang dia tenangkan jiwa,
pun punya gaib puaskan raga
Aku berkata dia bahaya
Kau acuh ucap, "Tidak mengapa"
Aku pasrah untuk sementara,
berharap nanti kau lupakannya..
__________________________________
Wahai  kawanku di sluruh pelosok
Kurangilah konsumsimu merokok,
jangan sampai makin terperosok,
lambat sadar badan tak beda rongsok

bsd-bdg31102010
© by WP

* posting ini ditulis dalam rangka mendukung ajakan seorang kenalan di FB, yang bertujuan agar masyarakat dapat berusaha untuk mengurangi (atau berhenti) merokok 
* pict taken from http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs763.snc4/66376_1470115116878_1353615299_31208567_725479_n.jpg

Halloween's Nite


Kala malam berselimut dingin,
kuduk berdiri tertiup angin
Maksud hati memejamkan mata,
namun raga punya lain kata

Baring di tilam memandang plafon,
hati terkejut oleh telepon
Siapa lancang tak sadar malam,
begini larut berucap salam

Isi benak malas untuk mengacuh,
tapi helai dengar tak tahan ricuh
Pelan dekati benda berdering,
diam sejenak enggan bergeming
Waswas diri mengangkat gagang,
coba tenang serta tak tegang

Kumpul nyali kukatakan, "Halo..."
Tegas dan lirih bak putri Solo
Di ujung sana tiada balas
Tak lama terdengar suara fals

"Halo Win..
Hepi Halloween.."

bsd31102010
© by WP

* Sajak bersifat fiktif belaka. Bila ada kesamaan nama, itu memang dari sononya =p
* picture taken from http://www.killerrobots.com/screensavers/jack-o-lantern_2.jpg

Friday, October 29, 2010

Tiga Serangkai

Bila sekilas membaca judul, mungkin ada yang mengira kalau posting ini masih berkaitan dengan Hari Sumpah Pemuda kemarin. Tapi maaf, harus saya bilang kalau "that's not right.." Sebetulnya ini tentang yang saya rasakan atas serangkaian peristiwa yang belakangan terus menerus melanda negeri kita tercinta Indonesia. Gempa yang disusul tsunami, peristiwa meletusnya gunung berapi, dan hujan berkepanjangan berakibat jalanan dan rumah warga tergenang.

Dahulu ia nama kumpulan pahlawan
Kini, runtutan peristiwa mengenaskan
Gempa dan tsunami mengguncang ketenangan
Hujan tak henti banjir tinggi selangkangan
Gunung Merapi kelaparan lahap korban
Kalau begini, siapa bisa disalahkan?
Para manusia yang bertindak sembarangan?
Ataukah Dia si Empunya Kehidupan?

Kadang saya berpikir untuk melihat bencana alam dari segi positifnya. Mungkin Anda akan terheran.. Bencana itu identik bersifat destruktif dan merugikan, mana ada nilai positifnya? 
Tapi mari kita lihat.. Jaman sekarang, seks bebas di kalangan pemuda (pelajar) terjadi di mana-mana. Tingkat kelahiran bayi yang tidak diinginkan meningkat. Masyarakat pun sepertinya kurang mengindahkan program pemerintah, yakni Keluarga Berencana (KB). Padahal anak muda jaman sekarang slalu mengandalkan pose 'peace' (mengangkat tangan membentuk angka dua) saat berfoto.. =p Alhasih, populasi makin padat, berefek ke kurangnya pemenuhan kebutuhan hidup anak-anak dan menurunnya taraf hidup masyarakat. 
Buat mereka yang lahir di keluarga berkecukupan, mungkin tidak terlalu masalah. Paling-paling jumlah asap kendaraan dan kecemburuan sosial meningkat (orang berduit cenderung memenuhi keinginan anak seperti kendaraan mewah ataupun alat elektronik tercanggih). Biasanya anak tumbuh jadi individu yang manja berlebihan dan kurang peka sosial.
Sementara bagi yang kehidupan ekonominya kurang baik, anak-anak mereka jadi kurang gizi, sejak kecil ikut orang tua bergantung hidup dari belas kasihan orang lain. Mereka juga tidak mendapatkan pendidikan yang pantas, karena mungkin dalam keluarganya tak ada uang yang cukup untuk membiayai sekolah. 
Selain jumlah penduduk yang terlalu padat, mungkin Tuhan juga eneg ma kelakuan manusianya yang ambradul. Anak durhaka pada orangtua, orang yang melakukan tindakan cabul (contoh pedofili), perusakan lingkungan (penebangan pohon demi mengenyangkan isi kantong misalnya), tidak mengindahkan peringatan-peringatan Dia sebelumnya dan masih banyak contoh lainnya.
Naah.. bencana-bencana ini yang memakan korban ratusan, ribuan atau bahkan lebih, anggaplah ini 'seleksi alam' yang dilakukan oleh Sang Pencipta.. Kita bisa pilih. Mau mengucap sukur (Jawa: rasakan, tau rasa) atau berucap syukur..

Usah bersinambung keluh kesah
Hidup terlalu singkat tuk beresah
Lebih baik koreksi yang salah
Bersiap diri untuk berserah
Kita makhluk ciptaan yang lemah,
dibentuk dari gepokan tanah,
dan kan kembali ke rupa tanah
So, mengapa risaukan musibah?

Bukankah hidup akan terasa lebih ringan jika kita bisa lihat segala sesuatu dari segi positifnya? 

29 Oktober 2010
© by WP

* mencoba untuk berefleksi dan tidak terlalu memusingkan bencana yang terjadi di sekitar kita..
* mari kenali lebih jauh soal gempa di Indonesia. klik sini..

Thursday, October 28, 2010

82-28


Sebenarnya saya tidak begitu ingat ada peristiwa apa hari ini. Bahkan saat kemarin berkunjung ke kantor lama di daerah Gajah Mada pun, saya masih belum ngeh saat tersebutkan (bahwa kemaren itu) tanggal 27. Tapi apa daya kalau dulu SMP dan SMA pernah bergabung di Paskibra.. Tanggal yang berhubungan dengan peristiwa nasional dan biasanya diadakan upacara seperti 17 Agustus dan 28 Oktober jelas merupakan tanggal penting dan tak boleh terlupakan. Seharusnya sih tidak hanya anggota Paskibra saja yang mengingatnya, tapi smua orang yang mengaku berkewarganegaraan Indonesia. Hukumnya kudu n wajib..

Kembali terkenang saat dulu SMA setiap akan diadakan upacara hari nasional, maka akan diadakan semacam kemping pelatihan 3 hari 2 malam guna mempersiapkan kekompakan dan pergerakan formasi barisan. Jelas malu kalo komandan pleton berseru "Hadap kiri g'rak!" dan kita (para pasukan) malah menghadap arah sebaliknya. Maklum lah.. Kita kan mengemban tugas, berlaga di tengah lapangan yang luas, disaksikan kepala sekolah, guru-guru juga siswa-siswi satu sekolahan (jadi pusat perhatian ratusan pasang mata) dan pula mengenang jasa pahlawan, jelas harus melaksanakannya dengan serius.

Delapan puluh dua tahun yang lalu,
28-10-1928 tepatnya
Kita bernyala api harapan baru,
menggabung tercetus Sumpah Pemuda
Darah bergolak semangat menggebu,
bersanding raga berpadu suara,
aku bangsa, tanah air, bahasa satu,
yakni yang tercinta Indonesia..

bsd28102010
© by WP

* bisa klik link ini untuk lebih memahami sejarah Sumpah Pemuda
* picture taken from http://satubangsa.blogdetik.com/files/2009/10/knila032e73f7cco9.jpg

Tuesday, October 26, 2010

I Wanna Be a Superwoman



Ku mau s'perti Bunda Teresa
Berguna bagi para manungsa,
mencintai sepenuh rasa,
tanpa berharap balas jasa..

S'perti Hillary mantan ibu A.S.
Selintas lemah namun bertegas
Demokratis, wawasan luas
Cantik paras pula berhati emas..

Atau s'perti biduan Shania Twain
Hias hari dendang senandung merdu
Buai saraf dengar layaknya kokain,
skali terjerat susah lepas candu..

bsd25102010
© by WP

* pictures are taken from:
http://croatia.org/crown/content_images/2008/mother_theresa_with_armless_baby.jpg
http://www.cryosites.com/shared/img/h/hillary_clinton_1pzst.jpeg
http://news.bbc.co.uk/media/images/38372000/jpg/_38372431_shania_twain_ap300.jpg
http://www.stephaniefrost.net/wp-content/uploads/2010/08/superwoman.gif

Friday, October 22, 2010

Bermotor dan Berhidup

Beberapa pekan lalu, saat gw lagi santai menyusuri jalanan bersama B**t hitam kesayangan gw, tiba-tiba saja terlintas dalam pikiran gw (yang entah dapet penerangan dari mana) hal-hal kemiripan antara cara kita berkendara (terutama sepeda motor) dan cara kita menjalani hidup. Tak percaya? Meski sekilas sepertinya terlalu memaksakan garis jodoh antara mereka, tapi ini bener lho.. (maksa banget kan??)

1. Jalan itu tidak selalu mulus. Kadang permukaannya rata, kadang berkerikil atau bahkan berlubang. Kadang jalannya lurus, kadang berkelok.
Demikian pula dalam perjalanan hidup. Ada kalanya, kita menemui hal yang menyenangkan, tetapi di lain waktu bisa saja kita menghadapi hal yang tidak mengenakkan, yang menyebabkan kita mengumpat pada Sang Pencipta mengadu betapa tidak adilnya dunia ini.
Dan sebagai manusia, wajar bila kita memiliki nafsu untuk memiliki suatu benda yang kita anggap dapat meningkatkan harga diri atau penilaian orang terhadap kita. Pada saat kita ingin mewujudkan sesuatu tersebut, belum tentu semua berjalan dengan mulus dan mudah, ada kalanya harus melewati berbagai cobaan dan rintangan sebelumnya.

2. Ada jalan raya yang besar, ada pula gang sempit.
Analoginya, jalan raya itu masa-masa penuh kelegaan, kesenangan, di mana kita berkecukupan dan dapat hidup mewah; sementara gang sempit adalah masa sulit saat kita harus menahan napas karena tidak memiliki cukup harta untuk bertahan hidup atau dihamburkan. Tidak setiap saat kita dapat hidup senang, harus siap bila sewaktu-waktu kita harus melewati masa susah. Bahkan saat kita baru keluar dari gang sempit, ingatlah bahwa di jalan raya ada  banyak kendaraan yang lebih keren (mengundang iri dan atau minder), kemudian juga kendaraan yang menyalip yang menyebabkan kemungkinan mengalami kecelakaan lebih tinggi.

3. Lampu dan rambu-rambu lalu-lintas (lalin) itu perlu.
Kalau semua laju kendaraan cepat dan tak terkendali, tingkat kecelakaan tentu akan semakin tinggi. Untuk itulah, kita perlu lampu lalin untuk mem-buffer laju kendaraan dan mengatur saat yang tepat untuk menggerakkan kendaraan kita. Saat di persimpangan yang padat kendaraan, coba amati bagaimana efek kerja dari lampu lalin tsb (PS: dalam kondisi normal dan tidak ada yang melanggar lampu merah). 
Dalam kehidupan nyata, matahari dan bulanlah yang memegang peranan ini. Matahari adalah lampu hijau yang menandakan saat kita mulai beraktivitas dan bulan sebagai indikator yang menghentikan dan mengistirahatkan kita sejenak.
Sementara rambu-rambu lalin bisa diibaratkan sebagai peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam masyarakat. Baik itu peraturan dalam keluarga, perusahaan, kelompok masyarakat, maupun undang-undang yang mengatur tata cara bernegara secara umum. Kita boleh saja mengabaikannya, tapi konsekuensi buruk dari pelanggaran tsb, harus kita tanggung sendiri.

4. Keadaan sekitar saat berkendara mempengaruhi kewaspadaan kita.
Pada saat berkendara di siang hari, tentu kita lebih santai karena lebih mudah bagi kita mengamati keadaan jalan dan posisi kendaraan lain di sekitar kita. Pada malam hari, kita jadi lebih tegang karena umumnya keawasan mata manusia berkurang dalam keadaan 'gelap'.
Faktor keadaan yang lain adalah cuaca. Kala hujan turun, kita harus ekstra hati-hati. Setelah diguyur hujan, jalanan jadi lebih licin, mungkin memudahkan kita untuk meluncur. Namun bila kurang waspada, bisa jadi kita harus merem mendadak, dan bila tidak sigap, mudah kehilangan keseimbangan hingga akhirnya jatuh.

5. Menyalip kendaraan lain, perlu perhitungan yang akurat.

Bagi beberapa orang yang memiliki tingkat kesabaran rendah, tentu maunya bisa sampai di tujuan dengan cepat. Dan untuk mencapai tujuan itu, mereka tidak tanggung-tanggung menyalip kendaraan lain dari samping. Menurut gw pribadi, perlu kemampuan berhitung dengan keakuratan yang cukup tinggi untuk dapat melakukannya. Kita harus bisa memperhitungkan waktu dan kecepatan yang kita perlukan saat akan menyalip sebelum kendaraan (terutama mobil, karena bodinya lebih besar daripada sepeda motor) dari arah lawan melaju ke arah kita dan akhirnya (hampir) berpapasan.
Pernah beberapa kali gw bawa motor n hampir kecelakaan. Jarak kepala motor gw dengan kepala mobil dari arah lawan hanya sekitar 1 meter saja. Kalau saja gw telat mempercepat laju kendaraan sepersekian detik, bukannya tidak mungkin, artikel ini tidak beredar.. =p

6. Jangan terlalu mudah berbangga hati.
Biasanya pada saat terjebak kemacetan, kami para pengendara motor selalu bisa menemukan jalur untuk menerobos ‘antrian’ kendaraan itu. Kendaraan dengan potongan bodi lebih besar, seperti mobil harus rela mandeg sementara kita tetap bisa jalan.. Ada rasa bangga saat kita bisa melampaui kendaraan lain. Tapi jangan lupa untuk tetap awas memperhatikan jalan di depan. Salah-salah, setelah kita melewati pengendara lain dan berniat meledek dengan menjulurkan lidah ke arahnya (rasanya hal seperti ini hanya terjadi di film atau animasi aja deh..), kita tidak sadar ada lubang besar menganga di jalur jalan yang akan kita tempuh.. Cukup bahaya bukan??

Yups.. Untuk sementara, itulah beberapa poin yang bisa gw paparkan mengenai kesamaan mengendarai motor dan menjalani hidup. Memang perlu daya imajinasi tinggi untuk dapat mengaitkan keduanya. Hehe..
Bila ada poin lain yang terpikir oleh sobat sekalian, bisa juga cantumkan di komen. Biar bisa kita renungkan bersama dan buat episode lanjutannya… (halah..!)

Akhir kata, 
Jalan itu tak semulus sutera, hati-hatilah saat berkendara… ^^

bsd22102010
© by WP

http://www.bikergearblog.com/wp-content/uploads/2010/05/women-riding-harley-davidson.jpg

Maliiinggg..

Kau hadir seperti kalong,
bersamaan malam bolong,
jua suara melolong..

Kau masuk ke 'ruang' kosong,
paham kondisinya yang lowong,
kau bermurah memberi tolong..

Beberapa saat not long,
setelah seisi kau borong,
kau tinggalkan melompong..

Waspadailah maling hati!!


bsd22102010
© by WP

* pict taken from http://arisirawan.files.wordpress.com/2010/05/maling.gif

Wednesday, October 13, 2010

Nasib oh Nasib

Di tengah hening malam
Ditemani temaram bulan
Udara dingin menikam,
ditepis rokok selintingan
Berjuang lawan rasa cekam
Melangkah satu orangan

Mata lelah ingin terpejam,
namun benak bilang "Jangan"
Bersamaan kokok ayam,
baru kembali ke peraduan
Beginilah nasib satpam,
demi rakyat damai aman

bsd13102010
© by WP

* tiba-tiba kepikiran bikin sajak tentang satpam, gara-gara komen temen di status fb, moga berkenan.. =p
* pict taken from: http://farm4.static.flickr.com/3473/3235348855_8c69343233_m.jpg

Tuesday, October 12, 2010

Ternyata..

Saat ini..
Mataku bertatap dengannya
Hati dipenuhi dengan tanya
Pantaskah dia kukagumi?

Sosok itu...
Hanya manusia biasa
Matanya..
Tak seindah bintang India
Hidungnya..
Tak semancung artis Korea
Bibirnya...
Tak sesensual si Angelina
Bodinya..
Tak lebih rupa bejana

Orang ini..
Santai bepekerjaan,
cenderung agak malas
Banyak jalin temanan,
cenderung sepintas
Teguh berpendirian,
cenderung berkepala keras

Skali lagi tanya berlintas,
Apakah pantas?

Setelah perlahan kudekati..
Ah...
Ternyata cerminlah yang kuhadapi
Ternyata itu bayanganku sendiri

bsd11102010
© by WP

* karya terusan hasil NARSISME =p
* pict taken from : http://zoel2008.files.wordpress.com/2008/10/22437_jcmz02.jpg

Sunday, October 3, 2010

The Man of My Dream

Sedari kecil kita sering mendengar dongeng berkisah pertemuan seorang putri dan seorang pangeran, yang kemudian berlanjut perjalanan asmara dan berakhir bahagia. Tanpa disadari jalan cerita itu pun terpatri di dalam benak masing-masing. Dalam kehidupan nyata, kita sering berharap dan bermimpi adakah happy ending seperti itu bisa terjadi. Dulu mungkin iya, tapi setelah dewasa, gw sadar, itu smua IMPOSSIBLE. Tidak menutup kemungkinan pernikahan membuahkan keluarga harmonis, tapi ada berapa yang benar-benar berpasangan dengan putri yang cantik atau pangeran tampan? Berapa pasutri yang saling menikahi orang yang memenuhi ‘tipe ideal’ mereka? Atau benarkah ada “Cinta satu untuk selamanya”? Mungkin terdengar sarkastik, tapi... Welcome to the real world..

However.. Meski gw tidak yakin bisa mendapatkan seseorang yang sesuai dengan kriteria yang gw mau, tapi mengingat usia seperempat abad yang menurut gw usia nikah ideal semakin mendekat, maka tidak ada salahnya gw menempelkan lembar ‘WANTED’ dalam bentuk sajak.. =p

Ku tak cari pemuda rupawan
Karena rupa tak kan bertahan
Bukan pula pengusaha kaya
Sebab tiada harta tanpa upaya
Tak ingin dengar manis rayu tutur,
cukup kata sederhana namun jujur
Usahlah sesosok kekar bak gunung,
asal ku bisa bersandar dan terlindung
Tak harus seorang pemuka agama,
asal ia bisa hargai sesama

Ku inginkan seseorang..
yang tau arti berbagi
Kala salah paham datang,
kami tak ragu berdiskusi
Saat suka bertandang,
kami bisa pamer gusi
Kala duka menghadang,
kami bersama hadapi
Dan saat senja menjelang,
kami bernostalgia lagi..

Meskipun cukup penasaran dengan wujud ‘my future husband’ ataupun jalan yang nantinya akan gw tempuh, tapi rasanya gw sanggup n rela menunggu setelah mendengar petikan lagu mandarin berikut..

Ài yào nàixīn déngdài, zĭxì xúnzhăo
(Cinta harus sabar menunggu, teliti mencari)
Gănjué hĕn zhòngyào..
(Perasaan sangatlah penting)
Nìngkĕ kōngbái le shŏu dénghòu yīcì zhēnxīn de yŏngbào
(Lebih baik berkosong tangan menanti satu pelukan yang tulus)
Wŏ xiāngxìn zài zhège shìjiè shàng..
(Aku percaya di atas bumi ini)
Yídìng huì yùdào duì de rén chūxiàn zài yănjiăo
(Pasti bisa bertemu dengan orang yang tepat muncul di pelupuk mata)
Duì de rén – Dài Ài Líng

Buat yang penasaran sama lagu di atas, bisa coba search dan mengungguhnya. Buat smua single yang merasa kesepian ataupun tidak, you’re not alone… ^^

Krw03102010
© by WP