Showing posts with label Learning. Show all posts
Showing posts with label Learning. Show all posts

Wednesday, May 1, 2019

Bermain Sambil Belajar


Belakangan ini saya lumayan sering bermain game HP, yaitu Candy Crush Saga, saking banyaknya waktu luang..
Agak telat sih.. Beberapa tahun yang lalu permainan ini sudah mulai digandrungi para pemilik smartphone (bisa juga dimainkan via FB kalau di-sinkronisasi), namun saya masih lebih memilih jenis permainan lainnya, misal Sudoku, Brain Wars dan sejenisnya.

Inti permainan ini adalah membentuk garis lurus yang terdiri dari 3-5 permen/bola yang sama warna atau kombinasi bentuk L dan T untuk mendapatkan bola ajaib yang memiliki kesaktian khusus.

Ada kalanya, di tengah permainan saya mendapatkan beberapa pencerahan. Menyadari bahwa permainan ini mempunyai nilai serupa dengan kehidupan yang kita jalani :
1. Level permainan
Pada dasarnya, hidup ini ibarat permainan tsb yang terdiri dari beberapa level atau tahapan. Ada kalanya semua berjalan lancar dan menyenangkan, namun tak jarang kita menemui kendala ataupun hal-hal yang kurang mengenakkan.
Seiring dengan perjalanan tsb, maka kita tumbuh berkemabang, menjadi lebih mahir dalam bermain, mempunyai cukup bekal untuk menghadapi tahapan selanjutnya.


2. Challenge and Strategy
Di setiap level permainan, ada target yang mesti dicapai. Misalkan menghancurkan sejumlah jelly, blocks, atau lingkar karet; menjatuhkan buah-buahan di lokasi tertentu; atau untuk mendapatkan sejumlah nilai dengan batasan pergerakan (moves), sebelum bom waktu meledak.
Demikian pula kita perlu menetapkan tujuan hidup dan mencoba untuk meraihnya. Dianjurkan terlebih dahulu mengamati medan permainan, mengenali hambatan, demi memudahkan kita memasang strategi untuk menyelesaikan masalah..

3. Features
Ada beberapa bantuan yang ditawarkan, misalnya color bomb untuk menghancurkan semua bola berwarna sejenis, popsicle untuk menghancurkan satu bola, free hand untuk memindahkan bola tanpa mengurangi jumlah move tersedia, dll
Terkadang kita memerlukan uluran tangan dari pihak luar di saat mendesak, walaupun kita ingin menyelesaikan masalah secara mandiri. Tidak perlu gengsi/malu meminta tolong, kecuali kalau rasa gengsi itu saja bisa membantu.

4. Rewards/Bonus
Kita hanya hidup sekali atau istilah kerennya YOLO (you only live once). Hendaknya jangan terlalu keras pada diri sendiri. Kegagalan mungkin terjadi dan adalah hal yang lumrah. Yang penting kita sudah pernah mencoba sekuat tenaga.
Untuk usaha-usaha yang telah kita lakukan, pantaslah mendapatkan reward (penghargaan). Tidak perlu mahal, bisa berupa hal sederhana: pergi berlibur setelah penat bekerja selama beberapa bulan atau tahun, menghabiskan waktu bersama teman-teman, atau mungkin membeli makanan favorit atau barang kesukaan yang biasanya kita perlu pikir berulang kali sebelum menghamburkan uang.

5. Take a breakApabila kita stuck/terhenti di satu level, ada baiknya kita istirahat sejenak, sambil menunggu mendapatkan kembali 'nyawa' atau Full lives.
Terkadang saking kita terlalu fokus pada satu masalah, pikiran menjadi lelah, tak bisa berpikir jernih dan ujungnya buntu.
Cobalah melakukan sesuatu yang lain sebelum memulai kembali permainan..

---
Menurut saya, hal minus permainan ini cuma satu. Gambar/karakter di dalamnya lumayan lucu dan tak sulit dimainkan (cuma sentuh layar dan geser kanan kiri atas bawah), sehingga mudah memancing rasa penasaran untuk terus bermain hingga lupa waktu. Ha..

level = angka tahun kelahiran..
 
SB Husada 01052019
© by WP

Thursday, December 22, 2016

Strengths Finder by Gallup

Setiap manusia memiliki kelebihan/kekuatan dan kekurangan/kelemahan masing-masing.
Umumnya, kita cenderung untuk melihat kelemahan dan berusaha menutupi atau mengubahnya menjadi lebih baik, daripada fokus pada kekuatan dan membuatnya lebih menonjol di keseharian.

Pada bulan Mei 2015 lalu, demi meningkatkan kinerja tim pembelian (purchasing dept), manajer saya memperkenalkan satu fitur/sistem untuk mengetahui kekuatan kami (saya dan rekan kerja).
Kami dibelikan buku Strengths Finder 2.0 sebagai perkenalan, dan di dalamnya terdapat access code ke website strengthscentre agar dapat melakukan tes untuk mengetahui top 5 signature themes dalam diri.
sumber gambar : Google
Don Clifton, dijuluki Father of strength psychology dan Inventor of CliftonStrengths, mengklasifikasikan strength menjadi 34 tema (themes), ke dalam 4 domain, yaitu executing, influencing, relationship building, dan strategic thinking.
Setiap initial test akan memunculkan 5 signature themes (semakin banyak yang ingin diungkap, harganya semakin mahal), dan hasil saya berurutan dari yang paling dominan adalah Input, Learner, Ideation, Responsibility, Intellection.
Kebetulan empat dari lima tema yang saya miliki masuk ke kategori strategic thinking alias si pemikir.

Setelah selang sekian lama, walaupun saya sudah meninggalkan perusahaan itu, manajer saya kemudian mem-follow up untuk merealisasikan rencana pengembangan diri tsb. Saya diminta untuk mencetak dan mempelajari hasil laporan (printed on Nov 29th 2016), meliputi penjelasan tema, action plan yang bisa dilakukan dsb.

Setelah membaca hasil laporan, akhirnya saya jadi lebih memahami alasan kenapa saya begini dan begitu.
Input cenderung untuk mengumpulkan dan menyimpan sesuatu. Baik itu benda koleksi maupun informasi. Dan itulah mengapa saya mempunyai banyak koleksi barang (penghapus dengan variasi bentuk dan warna, perangko, alat/bahan keterampilan, surat dan kartu pos kiriman teman, dll), catatan berisi langkah kerja atau informasi mekanis dari perusahaan saya bekerja di waktu lampau, serta buku harian dari jaman kuliah dulu.
Meskipun mama saya menganggap itu semua sudah patut dibuang, tapi tetap saya mempertahankan untuk menyimpannya.
Learner, menikmati proses belajar, selalu dipenuhi rasa penasaran/ingin tau (bukan kepo lho yaa..)
Ideation, kreatif, sering melontarkan ide yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain, bisa menghubungkan beberapa poin dan merangkumnya menjadi satu kesimpulan.
Alhasih, kadang guyonan saya jadi jayus/garing karena si pendengar kurang bisa menangkap maksud saya. 
Responsibility, memiliki rasa tanggung jawab dan kepemilikan (ownership) yang cukup tinggi.
Bila sudah berjanji atau bertekad melakukan sesuatu, maka saya akan berusaha untuk menyelesaikannya. Walau kadang membutuhkan waktu yang lebih panjang dan lebih sering mengejar detik-detik terakhir (last minute) menjelang dead-line.
Itu pula sebabnya saya bisa berkutat di kantor hingga larut malam, padahal rekan kerja yang lain pulang tenggo atau tepat waktu.
Intellection, suka menghabiskan waktu sendirian untuk berpikir atau merenung. 

Okelah, saya akui semuanya bersifat pasif (tidak ada dampak perbuatan secara langsung) namun saling berkaitan.
Saya seorang pelajar (learner) yang baik karena saya suka membaca dan mengumpulkan informasi (input). Melalui proses berpikir (intellection), maka akan muncul ide-ide baru (ideation). Bila berhasil menemukan activator atau penggerak, maka proyek tsb bisa saya realisasikan dengan serius (responsibility).

Salah satu contoh sukses yang saya rasakan : untungnya saya tak langsung melupakan sistem administrasi/akunting SAP yang pernah digunakan di BSD sekitar tahun 2009-2010, karena kemudian saya bertemu lagi dengan SAP di perusahaan Julong tahun 2013/2014. Dari yang semula hanya sebagai end user, akhirnya saya jadi lebih mendalami sistem, mampu membuat setting konfigurasi dan menjadi system support.
Bisa dibilang from hero to zero..
Dan terus terang, saya cukup bangga dan kagum dengan kemampuan menyerap informasi yang saya miliki ini. Hehe..

Berharap dengan adanya pendampingan dari eks manajer saya (as coach), saya bisa lebih fokus dalam menjalani dan mengejar cita-cita saya. Aminnn..

© by WP
Drw 221216

Tuesday, May 21, 2013

Belanja Buku (Lagi)

Tanggal 19 Mei kemaren, saya beserta adik dan adik sepupu saya mengunjungi sebuah toko buku ternama di mal terkemuka di kawasan BSD.
Dan seperti biasa, saya susah menahan diri untuk melawan godaan dan daya pikat buku2 di etalase situ.
Alhasih, saya membawa pulang 9 buku berlainan genre sbb:
1. Jakarta Kafe (Tatyana)
Jakarta, dalam cerita2 ini, adalah ceruk yang tenang tapi gersang, berisik tapi sunyi, gemerlap tapi muram. Jakarta seperti musik jazz: serba ada dan menawarkan segala kemungkinan. Paradoks2 itu bisa hadir sendiri2, tumpang tindih, atau berombongan sekaligus sehingga sulit menyebut apa warna Jakarta sesungguhnya. Sebutlah sesuatu, itulah Jakarta.
Kisah yang berkesan ternyata tak perlu datang dari gagasan besar, imajinasi aneh2. Tapi perajin yang baik akan memulas bonggol tak berguna menjadi patung yang dahsyat. Tergantung bagaimana keunikan dibentuk dengan jalinan yang bernas. Jakarta Kafe telah melakukannya.
(saljudiparis.blogspot.com)

2. Roman Orang Metropolitan (Threes Emir)
Jatuh cinta adalah hak setiap orang, juga orang2 yang tinggal di Metropolitan. Gaya dan lagaknya macam2.
Sheila yang baru berumur 21 tahun jatuh cinta pada dokter setengah umur yang wajahnya mirip Sean Connery, namun sayangnya sudah memiliki anak.
Pedro awalnya memiliki pacar berbeda strata sosial dan dianggap tidak beretika. Dia kemudian mendapatkan pacar baru dari strata sosial yang sama tetapi memiliki mama seorang tukang tembak.
Amanda yang memiliki Papa setampan Javier Bardem dan mengajak kencan sahabatnya.
Sabrina yang mirip Kate Middleton malu setengah mati atas kelakuan ayahnya yang berpacaran dengan tante suaminya.

3. Bukan Pelajar Biasa (Shandy Tan)
Imelda yang masih bersekolah ingin membantu ibunya menghidupi keluarga mereka (termasuk kedua adiknya). Ia kemudian diperkenalkan pada pekerjaan berprofesi ganda, yaitu salesgirl yang menanawarkan pakaian impor, sekaligus menawarkan diri untuk diraba-raba pria hidung belang.

4. Pertama Kalinya (Sitta Karina dkk)
There's always a first for everything. Dan namanya pengalaman pertama dalam kehidupan remaja pasti rasanya bermacam-macam: senang, seru, sedih, deg-degan... tak terlupakan!

5. Bunda Tahan Banting (Indah Lestari SP)
Tips jadi ibu rumah tangga yang penting dan jago berbisnis.

6. 1000 Karakter Klasik (Evelyn Lip)
Buku yang menjelaskan karakter dasar Qian Zi Wen yang selalu diingat masyarakat China turun-temurun. Disusun selama Dinasti Liang (502-557M), berisikan 1000 huruf China yang unik dalam frasa empat kata.

7. San Zi Jing/Tiga Karakter Klasik China (Yangyangtu)
Buku ini menyampaikan isi Tiga Karakter Klasik dengan bahasa yang mudah dipahami dalam bentuk ilustrasi komik yang menarik, sehingga para pembaca dapat dengan mudah mencerna dan memahami isi dari buku dasar yang penuh akan pengetahuan.

8. Teka-Teki Kreativitas (Bagus Satriawan)
Berisikan aneka ragam teka-teki yang dapat diselesaikan dengan sedikit kemampuan dalam mengolah masalah matematika. Disajikan dalam bentuk soal atau kasus di bagian awal dan solusi atau jawaban di bagian akhirnya. Setiap kasus disajikan secara jelas dan rinci sehingga Anda dapat menemukan solusi atau jawaban dengan praktis, juga ada ilustrasi dalam bentuk grafik yang diharapkan makin memperjelas kasus yang ada.

9. TTS Pilihan Kompas Jilid 5
Tak cuma berisi kumpulan TTS, tapi juga mengajak kita berkenalan dengan Pagar Kakilangit, komunitas tempat berkumpul para penggemar TTS se-Jabodetabek. Juga ada cerita tentang Ecky Putrady dan Dimas Tri Ciputra, dua mahasiswa ITB pembuat apllikasi TTS Kompas untuk handphone dan pemenang Kompetisi ITB Application Developers (KIAD) tahun 2011

Ulasan tertulis di atas sebagian besar adalah apa yang tercantum di bagian belakang buku yang biasanya merupakan pengenalan dan penggambaran singkat akan isi buku tsb (beberapa sudah saya edit, hanya ambil inti ceritanya). Penilaian pribadi saya akan menyusul segera setelah saya selesai membaca buku2 tsb.. :D

Alasan membeli buku tersebut antara lain:
nomor 1 - 3: akhir2 ini saya menyukai bacaan yang mengulas secara jujur kehidupan di metropolitan. Tidak sekadar mengumbar keglamorannya, namun juga sisi gelap dari kehidupan yang gemerlapan.
nomor 4 - 5: membaca kisah atau artikel sejenis, terkadang mampu menimbulkan rasa empati atas yang dialami penulis, rasa syukur atas anugerah yang kita dapatkan, juga menyulut semangat dalam diri.
nomor 6 - 7: sebagai seseorang yang masih bergantung nafkah pada pengajaran bahasa mandarin, maka sekiranya perlu bagi saya untuk menambah ilmu di bidang tsb.
nomor 8 - 9: saya hanya berharap, walau usia bertambah tua, namun kemampuan otak tidak membuat kecewa.

BSD21052013
© by WP