Saturday, January 22, 2011

Mulutmu Harimaumu

Wah.. merasa bersalah ma ni blog. Ngga kerasa dah 21 hari lewat dari tahun baru 2011, dan belum ada satupun postingan baru..
Maap blog, didn't mean it.. :(

Kali ini saya mau membahas soal peristiwa yang terjadi dalam jejaring sosial, yang konon adalah forum komunitas terbesar di Indonesia, Kaskus
Saya rasa wajar dia bisa jadi web populer di Indo. Bagaimana tidak? Info yang di-share-kan oleh penghuninya banyak sekali, mulai dari kemajuan teknologi, perkembangan infotainment serta berita ekonomi politik, wisata dunia, kesehatan, hobi, bahkan curhat tentang kejadian sehari2 pun ada. Sangat melekat dengan kehidupan kita toh?

Dan satu lagi yang saya suka, di sini kita bisa berkenalan dengan orang2 yang berhobi atopun berpola pikir sama. Yang iseng temenan pun ada sih.. :p 
Saya sendiri punya beberapa kenalan yang akhirnya lanjut ke YM (layanan chatting dari Yahoo!), tukeran akun FB, juga yang dah pernah kopdar (kopi darat; bertemu teman dunia maya di dunia nyata.. cmiiw). Ada yang ketemu karena sama2 hobi voli, ada lagi yang kebetulan lokasi kerja berdeketan. :)
Masi ada beberapa teman yang saya pengen bisa bersahabat dekat ato bahkan ketemu langsung di real world. Moga aja bisa langgeng deh.. :)

Skarang kita mulai berjalan masuk ke pokok masalah. Dalam bermasyarakat, kita mengenal adanya Freedom of Speech (kebebasan berpendapat), yang dalam kasus ini lebih mengacu pada pengungkapan pendapat di dunia maya. Sayang ada kalanya kita kurang memperhatikan RoS (Responsibility of Speech)-nya. Apa yang terlintas dalam pikiran, lantas diketikkan tanpa dipikir terlebih dahulu bagaimana reaksi orang lain yang membaca. Kalau yang diketikkan adalah kata-kata suportif atau pujian, jelas akan lebih menyenangkan bila dibandingkan kita menerima kritik ato caci-maki. Dan inilah yang mau saya bahas di sini..

Mungkin ada yang mikir, toh ini cuma dunia maya, di mana usernya tidak saling kenal ato berhubungan sama skali, kemudian mereka pun menciptakan figur baru, dan menerapkan gaya bicara sesukanya (ceplas-ceplos yang menyakitkan dan ngga bertanggungjawab)..
Ceplas-ceplos ato mungkin blak-blakan, saya rasa cukup baik. Karena bagaimana pun kejujuran lebih bisa dihargai daripada kedustaan.
Kalo memang mau memberikan pendapat yang bertentangan dengan apa yang dipikirkan oeh orang lain, cobalah pilah terlebih dahulu kata-kata yang pantas dan tidak pantas diucapkan. Jangan sampai isi kebun binatang pun ikut hadir dalam percakapan Anda.
Berkaitan dengan tanggung jawab, ada yang pernah memberikan contoh (ekstrim) demikian. Seandainya seseorang sedang curhat di forum demi mendapatkan opini dan penyelesaian masalah, tapi ternyata yang dia dapatkan malah sebuah kritik dan ucapan kasar, bisa saja dia yang saat itu sedang galau malah tambah depresi. Merasa terpuruk, jatuh pula tertimpa tangga dan durian (sakit banget lah pokonya..), tak ada yang mau mengerti dan bersimpati padanya. Apa yang bisa terjadi? Ada kemungkinan orang yang curhat tsb cari 'jalan keluar' lain, yaitu bunuh diri dan sejenisnya..Kalau benar hal itu terjadi, bisakah atau maukah kita diminta tanggung jawab?
Smoga jawabannya, "no problemo, bu.." :)

Ucapan (ketikan) tajam itu bisa saja menusuk hati beberapa orang sekaligus (yang kemudian disebut dengan BSH (Barisan Sakit Hati)) dan malah berimbas balik ke penulis kata-kata tajam tsb. Paling tidak, itu fenomena yang sedang marak di forum tsb, di mana para BSH yang tidak bisa terima lalu menuliskan suatu posting yang bertujuan menjatuhkan si antagonis. Sedikit childish, tapi mungkin bisa membawa unsur fun dalam hidup mereka. Mo bilang apa lagi? 

Berikut saya tuliskan dua poin pepatah China yang gw rasa tepat untuk mengingatkan kita akan hal ini:
1. "病从口入,祸从口出" (bìng cóng kǒu rù , huò cóng kǒu chū), berarti penyakit bisa masuk ke tubuh kita melalui makanan minuman yang kita konsumsi lewat mulut dan bencana bisa terjadi melalui ucapan yang disengaja ataupun tidak, keluar dari mulut kita. 
Selain itu,
2. "一言既出,驷马难追" (yī yán jì chū,sì mǎ nán zhuī), yang berarti sekalinya kata diucapkan, maka empat ekor kuda pun tidak akan sanggup mengejarnya. Apa yang sudah diucapkan, tidak akan bisa kita telan lagi.
Oleh karenanya, saya ingatkan lagi, berhati-hatilah dengan kata-kata Anda.."Mulutmu, Harimaumu..  :)

 bsd22012011
© by WP

* sumber penjelasan peribahasa:
http://cy.kdd.cc/Z/A7/
http://chengyu.itlearner.com/cy11/11496.html

No comments:

Post a Comment

Left your comment..