Monday, September 2, 2013

Ambigu (1) : Cinta itu Buta

Dalam keseharian, ada pernyataan yang acap kali terlontar namun dapat menimbulkan persepsi atau penerjemahan yang berbeda, tergantung pada si penerima informasi.
Salah satu contoh yang saya temukan adalah ungkapan 'cinta itu buta'.

Inilah kalimat yang paling sering dijadikan alasan kala kita bertemu dengan pasangan yang perpaduannya 'tidak masuk akal'. Mungkin perbedaan usia yang sangat jauh, perbedaan latar belakang pendidikan dan adat keluarga, perbedaan fisik bak langit dan bumi, dll.

Ungkapan tsb menggelitik saya untuk menelaah lebih dalam dan kemudian memunculkan pemahaman sbb:
1. seandainya cinta adalah makhluk hidup, maka ia mungkin adalah seekor babi hutan yang berlari tidak tentu arah (berkaitan dengan idiom 'menyerang membabi buta' :p)
Ia bisa menabrakkan diri pada siapa saja tanpa perduli jenis kelamin, usia, warna kulit, strata pendidikan, status eksos, dll.
Di matanya, semua orang berhak untuk menerima cinta dan merasakan indahnya perasaan disayangi.
2. karena cinta, kita bisa menjadi buta.
Asalkan hati sudah merasa cocok, maka batasan hukum, fisik dsb tidak lagi ada. Rasional seolah menguap entah ke mana.
Tidak perduli apa yang terjadi atau kelak akan menghadang, yang penting bisa bersama dengan yang tercinta.

Nah, mana yang lebih tepat?


FMart 23072013
© by WP

2 comments:

  1. secepat rasional itu menguap, maka secepat itu pula cinta buta akan menguap tinggi di awang-awang, dan kemudian jatuh terhempas ke dalam kesadaran yang menyesakkan....

    dari seorang teman yg menguap dlm kesibukan dan kesibukan
    ~ djvu

    ReplyDelete
  2. apakah berkenan menceritakan pengalaman 'terjerembab' itu?

    ReplyDelete

Left your comment..