Sunday, April 6, 2014

Prinsip Hidup dari Pepatah China

Di kehidupan sehari2 banyak sumber berita maupun wacana yang bisa kita ambil dan cerna untuk kemudian dipraktekkan dalam nyata. Salah satunya adalah pepatah filosofi dari negeri bambu alias negara China.
Berikut beberapa yang menurut saya bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan keseharian, demi menjadi pribadi yang lebih baik dalam hidup berkeluarga maupun bermasyarakat:
1. 人算不如天算 rén suàn bùrú tiān suàn
artinya adalah 'perhitungan manusia tidak sebanding dengan perhitungan Yang Kuasa'
Bagi yang mengimani suatu agama dan mempercayai bahwa Tuhan itu ada, pasti meyakini bahwa semua yang terjadi adalah jalan takdir yang sudah dirancang-Nya.
Pepatah ini bisa jadi pedoman agar kita tidak terlalu memaksakan kehendak, sehingga tidak terpuruk dalam lubang kekecewaan seandainya apa yang terjadi meleset jauh dari apa yang kita rencanakan.
Tapi jangan menjadikan 'perhitungan' ini sebagai kambing hitam atas kegagalan yang terjadi apabila kita pun belum berusaha maksimal untuk mewujudkan tujuan kita.

2. 活到老 学到老 huó dào lǎo xué dào lǎo
arti per hurufnya adalah 'hidup sampai tua, belajar sampai tua'..
Umur bukanlah hambatan untuk belajar dan menuntut ilmu. Di luar negeri sudah ada beberapa contoh orang yang mendapatkan gelar sarjana atau pun profesornya di usia senja. Demikian kita hendaknya menjadi seorang yang haus ilmu agar lebih berisi (berwawasan luas). Diharapkan juga ilmu tsb dapat dipraktekkan secara positif.
Jangan karena merasa sudah ahli dalam bidang tertentu lantas berhenti mempelajarinya. Karena seiring waktu berjalan pasti ada saja perubahan dan inovasi baru.
Bisa juga mencoba untuk merambah ke bidang lain yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan bidang yang kita kuasai.
Jangan lupa untuk menjadi seperti tanaman padi yang kian berisi kian merunduk..

3. 己所不欲 勿施于人 jǐ suǒ bù yù wù shī yú rén
artinya kurang lebih 'jangan mencubit bila tidak ingin dicubit'..
Manusia itu egois. Mereka bisa saja melakukan apa yang mereka suka, tapi tidak menyadari apakah perkataan dan perbuatannya telah menyakiti atau merugikan orang lain.
Untuk itu, hendaklah berpikir terlebih dahulu apa akibat yang mungkin muncul di kemudian hari, atau dengan memposisikan diri di pihak lain untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda.
Bila tidak ada jalan selain harus mengorbankan suatu pihak, paling tidak utarakan dasar keputusan dan ucapkan dulu permintaan maaf agar pihak tsb tahu bahwa kita bukan sengaja melakukannya (membuat keputusan yang menyakitkan atau merugikannya).

P! BSD 06042014
© by WP

* sok wise episode kesekian.. :p