Friday, October 14, 2016

[WHV] Timeline Proses Pengajuan Visa

Setelah resign dari pekerjaan pada akhir Maret lalu, saya sempet mengasingkan diri sejenak di Medan dan sekitarnya. Kebetulan saya sudah lama tidak pulang kampung ortu saya, sehingga kesempatan ini lumayan pas untuk bertemu kangen dan berkenalan dengan beberapa keponakan..
Sekembalinya dari Medan di awal bulan Mei, mama saya mulai menanyakan apa yang mau saya lakukan.
Awalnya saya ingin menuntut ilmu lagi di bidang aromatherapy di Taiwan, tapi proposal tsb ditolak dengan alasan usia, prospek masa depan dsb, dan akhirnya saya ditawari untuk ikut program Work and Holiday Visa (disingkat WHV, alias visa bekerja dan berlibur).
Visa ini memperbolehkan si pengajunya untuk tinggal dan bekerja di Australia di negara bagian mana pun selama setahun. Kelebihannya dari Tourist visa adalah masa berlakunya yang lebih panjang, sehingga kita bisa lebih puas menjelajahi negeri kangguru. Sementara kelebihannya dibandingkan dengan Working visa adalah kita dapat mencari dan berpindah2 pekerjaan setibanya di sana, tak perlu repot mencari perusahaan yang berkenan mengeluarkan surat sponsor untuk syarat pengajuan visa kita.

Berikut uraian waktu proses pengajuan WHV saya:
- 12/05 baru mengumpulkan niat untuk mendaftar. Padahal sudah pernah diajak oleh teman pada tahun lalu, tapi baru kesampaian tahun ini
- 06/06 mendaftarkan diri untuk mengikuti tes kemahiran berbahasa Inggris, IELTS. Ada beberapa lembaga yang menyediakan paket kursus, pre-test, dan ujiannya sekaligus. Saya hanya ambil ujiannya di IDP, berbekal ingatan mata pelajaran bahasa Inggris jaman sekolah dulu, ditambah dengan buku persiapan tes IELTS yang dibeli di toko buku Mentari (kebetulan sedang diskon)
cover buku yang saya beli, sumber gambar : Google

- 25/06 hari ujian IELTS, berlokasi di satu sekolahan di daerah Pondok Indah. Tes listening, reading, writing di pagi-siang hari, dan tes speaking di malam hari bersama interviewer Wendy Bone dari IDP cabang Bandung.
- 27/06 ke kantor Bank Mandiri cabang Askrindo untuk mendapatkan surat referensi yang menyatakan kepemilikan dana persyaratan, yaitu senilai AUD 5000
- 13/07 mendaftarkan diri untuk wawancara dengan Ditjen Imigrasi demi mendapatkan surat pengantar/surat sponsor/surat rekomendasi pemerintah, atau disebut dengan SRPI
(sebenarnya sudah pernah mendaftarkan diri pada tanggal 06/06, pun sudah dapat jadwal wawancara tgl 20-an. Tapi karena persyaratan belum lengkap, maka ditangguhkan)
- 15/07 cek hasil ujian IELTS secara online
- 18/07 ambil sertifikat atau hasil ujian IELTS di kantor cabang
- 18/08 wawancara di Ditjen Imigrasi bersama ibu Delly.
Karena ada persyaratan (ijazah kuliah di Taiwan) yang harus diterjemahkan ke bahasa Inggris, maka dokumen baru dianggap lengkap setelah dokumen terjemahan disusulkan tgl 19/06 (terimakasih pada penerjemah tersumpah pak Philip Liwan Pangkey).
- 24/08 SRPI yang ditunggu tiba di kotak surel dengan selamat.. (padahal siangnya sempat berceloteh di page WHV Indonesia)
tampilan SRPI oleh Ditjen Imigrasi
 - 25/08 menuju ke Kuningan City, tepatnya kantor AVAC di lantai 2 untuk men-submit/lodge dokumen persyaratan WHV
tampilan counter AVAC
Setelah menyerahkan dokumen ke petugas, maka mereka akan memberikan satu berkas yang menyatakan penerimaan dokumen, sekaligus tata cara untuk follow up proses permohonan visa secara online
bukti penerimaan dokumen dari AVAC
- 26/08 membuat time-plan masa panen buah2an di Australia berdasarkan data dari website Agrilabour (karena minatnya adalah bekerja di bidang perkebunan/farming/harvesting)
- 30/08 menerima HAP ID via email (semacam surat panggilan untuk melakukan medical check up (MCU) di rumah sakit yang ditentukan
penampakan surat (HAP ID)
 - 31/08 saking bersemangatnya, langsung menuju ke RS Premier Jatinegara.
gedung RS Premier Jatinegara nan megah
Apesnya, berbarengan dengan insiden berdarah bulanan (padahal masih belum jadwalnya) sehingga harus menunggu sampai selesai periode ditambah 5 hari.
Karena HAP ID hanya berlaku selama 7 hari sejak diterbitkan, maka saya segera mengirimkan email ke pihak kedutaan untuk menginformasikan insiden tsb. Untungnya masih ada toleransi untuk kaum hawa..
- 10/09 menuju RS Premier Jatinegara untuk kedua kalinya, MCU bersama Dr. Jenly.
gelang identitas pasien
Proses pemeriksaan berjalan agak lama dan sempat terkendala karena hasil urine kurang bagus. Akhirnya banyak2 minum air dan mengulang tes urine.
(Si perawat mengatakan bila hasil tes urine yang kedua masih juga tidak bagus, maka saya harus menjalankan tes darah, yang berarti harus mengeluarkan biaya tambahan.
Untunglah tidak perlu, hehe..)
bukti pembayaran.. bonus gelas cantik
- 14/09 visa is granted!
Sempat heran karena ada salah seorang anggota grup chat yang mengatakan bahwa pengajuan visanya telah lolos padahal dia baru saja menjalankan MCU-nya kemarin di RS Premier Bintaro.
Saat saya iseng cek email, ternyata permohonan visa saya pun sudah lolos..
sebagian tampilan dari surat pemberitahuan lolos pengajuan visa
 ----

Penantian yang panjang setelah menganggur setengah tahun lamanya.
Semoga nantinya benar bisa menjadi kisah petualangan tak terlupakan dan berharap mendapatkan pelajaran baru setibanya di sana.

Beberapa referensi utuk memahami Australia dan WHV:
* website resmi pariwisata Australia di sini
bisa sekalian menguji kemampuan bahasa Inggris dan menemukan info ataupun tips and trik berlibur di negeri kangguru 
* website Departemen Imigrasi Australia yang membahas visa WHV (sub class 462) di sini
* page WHV Indonesia di FB, ada satu notes mengenai info dan FAQ seputar WHV di sini
* salah dua blog WHV Warrior yang membahas kisah bekerja dan perjalanan mereka : Irham Faridh dan Rijal Fahmi
* tambahan referensi : Efi Yanuar

cerita selanjutnya, perjalanan hingga ke negeri kangguru


© by WP
Drw 131116