Tuesday, November 22, 2016

Kwartet

Sampai beranjak dewasa, saya mempunyai beberapa grup pertemanan. Ada grup teman SD, SMP, SMA, kuliah, eks teman kerja, dsb.
Di artikel ini saya ingin menceritakan tentang teman2 yang saya kenal pada saat menuntut ilmu di Taiwan, tepatnya pada masa transisi/persiapan sebelum benar2 masuk ke perguruan tinggi/universitas.

Perkenalan tokoh:
EP, gadis asal Semarang. Cenderung diam dan serius, sering tampak sedang berpikir di saat mendengarkan lawan bicaranya.
YS, gadis yang lahir di Jakarta tapi kampung halamannya Medan. Easy going, terlihat selalu ceria, gemar mencoba hal2 baru.
NS, gadis asal Salatiga. Mungkin karena pengaruh bawaan orang Jawa, selalu mengalah dan nrimo. Tapi bisa juga teguh mempertahankan pendiriannya.
masa2 kuliah, berfoto di Taipei Main Station

Prolog:
Pertama kali bertemu dengan NS dan EP adalah di airport Semarang. Saat itu ada juga beberapa orang lainnya yang bertujuan sama, yaitu menuntut ilmu di Taiwan.
Ternyata kami mempunyai satu perantara (panitia pengurus keberangkatan studi ke Taiwan) yang sama, yaitu guru Yang, yang bertanggung jawab untuk area Jawa Tengah.

Setiba di Taiwan, kami (para calon mahasiswa/i dari Indonesia) ditempatkan di satu institusi yaitu Qiaoda, preparatory school for overseas student, berlokasi di daerah Linkou di kota Taipei.
Di sana saya berkenalan dengan YS yang merupakan teman dari kakak EP semasa belajar bahasa di Furen Language center. Juga berkenalan dengan beberapa teman baru, sebut saja Nia, Ling2, A-Qing, Handoko, Joko, Helen&Henny, Marta&Maria, dll. Ada juga teman2 kelas dan teman makan (kami tinggal di asrama. Pada saat jam makan, para penghuni satu kamar perempuan akan diatur untuk duduk semeja dengan penghuni satu kamar laki-laki)..

Cerita utama:
Semula tak mengenal, akhirnya menjadi teman
Senasib sepenanggungan merantau di negeri asing
Beda sifat dan pemikiran tak jadi halangan
Bersama menimba ilmu, bermain, berjalan keliling
Walau selisih pendapat dan berlawanan,
tak sebabkan kami saling menjauh dan berpaling

Banyak hal yang kami lakukan bersama. Belajar, jalan2, jajan dan belanja, bermain biliar, dsb.
Setelah masa persiapan selesai (kurang lebih 1,5 bulan kemudian), kami berpencar. Ada yang memperdalam bahasa di Qiaoda, atau langsung kuliah seperti halnya saya.
Selepas kuliah pun, kami bertempat tinggal dan berprofesi yang berbeda-beda. Saya, EP dan NS kebanyakan berdomisili di Jakarta kota, sementara YS yang mengambil sastra Jepang kemudian bertolak ke negeri sakura dan bekerja di sana, terkait bidang pendidikan.
Beberapa tahun lalu kami sempat bertemu dan bahkan ikutan menginap di fasilitas yang disediakan saat instansinya datang pameran di Jakarta.. 
kapan lagi bisa merasakan empuknya ranjang di hotel elite?

Epilog:
Meski raga di kota, negara, pun benua berbeda,
namun tali sahabat terjalin di mana berada
Kami jarang bersua, jarang pula bertutur sapa
Sesekali bertemu, bersantap, dan bertukar cerita
Mengenang dulu, berkisah kini, menata rencana
Harapku pertemanan ini kukuh selamanya..

Ya, kami mungkin tidak selalu saling mengirim pesan, menanyakan kabar, bertelepon dsb.
Tapi sekiranya ada kesempatan, kami selalu meluangkan waktu untuk bertemu walau sekadar makan malam ataupun nongkrong.
Semoga sampai kapan pun kami masih bisa berteman. Bahkan sampai ke generasi2 berikutnya..
foto terbaru di salah satu restoran dalam CP Jakarta
* baru sadar posisi berfoto saya dan NS selalu sama di ujung kanan..

© by WP
Drw 191116