Disutradai oleh Hanung Bramantyo, dibantu casting peran oleh
istrinya Zaskia Adya Mecca (yang mendapatkan peran figuran di satu scene), dibintangi
oleh Revalina S. Temat (sebagai Menuk atau Nuk), Reza Rahardian (Soleh), Rio
Dewanto (Hendra alias Ping Hen) serta aktor senior Hengky Solaeman (Tan Kat
Sun, Ayah Ping Hen).
Saya tertarik
sekali untuk menulis resensi tentang film ini (walau sudah menjadi draft tertunda selama beberapa
bulan :p). Alasan paling utama, saya terlahir sebagai ras yang dianggap minoritas
di Indonesia, yaitu chinese,menginginkan adanya kesetaraan, kerukunan, dan tak
ada lagi diskriminasi.
Dalam film ’Tanya’,
saya menemukan dua poin permasalahan sosial yang kerap terjadi di sekitar kita.
Dan sebelum membaca kupasan saya berikut, harap sediakan kepala yang dingin dan
hati yang lapang, karena tidak pernah tersirat dalam pikiran saya untuk menulis
satu artikel yang dapat mengundang kericuhan.
Ready?
Go!
a.
Indahnya perbedaan
- Satu frame yang menurut
saya paling menyentuh dan sanggup mewakili poin ini adalah ketika ibu Ping Hen
bersembahyang menancapkan hio, sementara Menuk membungkuk melakukan salah satu
gerakan shalat. Tampak bagaimana dua penganut agama yang berbeda dapat berdampingan
menjalankan ibadah mereka.
- Rika, seorang ibu yang
beragama Katolik menemani anaknya yang muslim untuk membaca doa sebelum makan.
Dan pada saat Natal tiba, si anak membantu ibunya menghias pohon Natal yang
dipasang di rumah mereka.
b. Kontroversi
perbedaan
- Nuk seorang muslimah
berjilbab bekerja di restoran Chinese food yang biasa diidentikkan dengan
makanan tak halal. Ia tidak menggubris cibiran orang lain karena dia tahu
bagaimana cara kerja di dapur restoran tsb.
- Seorang muslim teman Rika
mengalami konflik batin saat akan memutuskan untuk mengambil peran sebagai
Yesus di drama Natal. Antara kebutuhan pemenuhan nafkah dan identitasnya
sebagai pemeluk agama Islam.
c. Toleransi
beragama itu perlu
- Nuk membantu ayah Ping
Hen membagikan makanan paket untuk para pemeran drama Natal.
- Pada awal menjalankan
usaha restoran keluarga, demi memaksimalkan pemasukan, Ping Hen mengubah
peraturan hanya libur Lebaran pada tanggal merah saja, sementara ayahnya dulu
memberikan kelonggaran hingga hari kelima. Karena alasan inilah ia diserang
karyawan dan keluarga yang protes. Si ayah kemudian terluka parah dan Ping Hen
mengerti artinya peraturan yang dulu diterapkan si ayah dan makna toleransi di
baliknya.
d. Yakinilah agama
yang kau yakini, bukan sekadar mengikuti tradisi keluarga
- Di akhir cerita, Ping Hen
memilih untuk menganut agama Islam setelah ia membaca dan memahami buku rohani
mengenai sifat2 ketuhanan Allah SWT yang pernah ia berikan kepada Nuk.
- Ada pula Rika yang
berpindah agama dari Islam ke Katolik, namun masih berpegang pada beberapa
norma muslim.
Tanda tanya..
ungkapkan rasa di dada
Apakah menjadi beda,
maka bukan saudara?
2. Masalah
keluarga dan pernikahan
a. Peran
ibu sebagai suporter dan penengah dalam keluarga
Beberapa kali ibu Ping Hen menengahi pertengkaran antara
Ping Hen dan ayahnya. Ia membujuk kedua belah pihak untuk mengalah dan saling
mengerti posisi lawan.
b. Masih
kentalnya tradisi mewariskan usaha keluarga kepada anak lelaki.
Pada awalnya Ping Hen menolak untuk meneruskan usaha
keluarga dan lebih senang meluangkan waktu dengan teman-temannya. Setelah si
ayah sakit dan sekarat, barulah dia memenuhi keinginan orang tuanya tsb.
c. Untuk menjaga keutuhan keluarga, harus ada
komitmen dari seluruh anggota keluarga, terutama kepala keluarga dan pasangannya.
d. Komunikasi itu penting dan sangat
diperlukan ibarat jembatan di antara dua lembah terjal.
Ada satu adegan di mana Nuk dan suaminya berselisih.
Karena sedang emosi, suami lantas berkata ’kamu ngga ngerti!’ dan kemudian
melangkah pergi.
Seandainya si suami mau meluangkan waktu untuk berbicara
dan menjelaskan secara baik duduk perkaranya, bukankah akan lebih baik?
Saya berpendapat bahwa komunikasi antara dua sejoli
seharusnya lebih menitikberatkan kualitas daripada kuantitas.
Sebelum menikah, kata-katamu manis dan indah
Setelah menikah, penuh sinis dan amarah..
Menikah adalah tuk saling bagi
Tapi kini tiada sama lagi..
Terkadang nada ucapmu tinggi,
lalu kau membalik badan dan pergi..
"Pernikahan itu seperti naik perahu. Satu
mengemudi dan satu menunjuk arah. Kalaupun tidak bisa dilakukan bersamaan, tapi boleh bergantian"
Grogol23082012
© by WP
* picture taken from https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9rZlUU2ALWkmVzYGErVa7WALY8bBKsD9gU9A1gZM6-wpMsTSRQ4x13jeD2s8xwZRJ13juR5rC4VMiZ0F5gIL8R5fCFAUcX6B5eX3E5kyBT4m0OTYidKdtP8JuLIDJxdG8Pa0ECU1Cww/s1600/tanya.jpg
No comments:
Post a Comment
Left your comment..