Friday, April 28, 2017

30th bday

Ulang tahun kali ini agak sepi dari tahun-tahun sebelumnya.
Bila biasanya minimal ada acara makan2 bersama keluarga, tahun ini hanya bisa dirayakan sendiri karena posisi saya sedang di luar negeri, plus jauh dari teman-teman atau komunitas anak WHV Indonesia..

Dalam rangka merayakan berlalunya (atau datangnya?) dasawarsa ketiga, saya membuat pulasan warna-warni seperti tampak di bawah ini..

dikerjakan tengah malam dalam kurun kurang dari sejam

Bagi yang mengenal karakter saya, pasti tahu bahwa di setiap perkataan atau tindakan saya selalu ada maksud terselubung. Demikian pula komposisi dalam gambar.
Anggaplah sesosok manusia dalam gambar adalah saya. Berada di ambang pintu usia 30 tahun, membukanya perlahan dan terlihat pemandangan di baliknya. Tetap indah dan berwarna.
Cita-cita (GOAL, diibaratkan dengan gunung) sebenarnya berukuran besar, tapi tampak kecil karena jaraknya yang jauh. Niscaya bila kita memiliki niat untuk melangkah mendekati, maka kita bisa merasakan keagungannya.
Jalan menuju cita-cita tampak lebar dan tak bercabang. Semoga yang saya kerjakan saat ini (sedang ataupun akan) bisa membuka kesempatan yang lebih lebar menuju apa yang ingin saya capai. (Amin!)
Demi mencapai cita-cita, tentunya kita harus bekerja/belajar (WORK, rumput hijau). Rutinitas yang bagi kebanyakan manusia dewasa terasa monoton dan membosankan. Bangun tidur, mandi, sarapan, berangkat kerja, bersosialisasi, pulang kerja, makan malam, mandi, tidur, dst. Tapi kita bisa mengakalinya dengan selingan kegiatan hiburan (HOBBIES, rumput dan warna warni bunga) untuk sejenak melepas penat.
Demikian pula dukungan (SUPPORT, garis sepanjang jalan) dari keluarga dan teman-teman dibutuhkan dalam mencapai tujuan. (Ingat, keteguhan dan keyakinan diri tetap lebih penting. Meskipun orang di sekitar Anda tidak setuju atau memandang remeh apa yang Anda kerjakan, tapi bila Anda yakin dan sudah siap menerima kemungkinan gagal/kalah, maka tetaplah keukeuh pada prinsip Anda sendiri)
Bertambah usia berarti bertambah pula tanggung jawab (RESPONSIBILITY, pohon). Terus bertumbuh besar dan bila berada di lingkungan atau kondisi yang tepat maka akan berbuah manis.
Seiring dengan itu, banyak pula peraturan/norma sosial yang bermunculan, menyebabkan kebebasan (FREEDOM, awan) pun berkurang. Jauh di awang-awang, bobot semakin ringan, dan sewaktu-waktu mungkin menghilang terbawa angin.
Orang-orang tak dikenal (diibaratkan sang surya dan ufuk) datang dan pergi silih berganti, namun memberikan warna tersendiri dalam kehidupan kita. Dia mungkin saja penumpang busway, angkutan umum, atau pramusaji, pedagang kaki lima, serta petugas kebersihan yang sengaja atau pun tidak sengaja kita temui dalam keseharian.
Lahan sebelah kanan jalan kosong dan berwarna putih. Satu alasan adalah tak tahu lagi apa yang mesti ditambahkan. Ide lain yang terbesit yaitu biarlah tetap ada ruang kosong di hati yang dijaga kebersihannya. Jangan mudah tercemar dengan provokasi dan isu-isu SARA yang sedang marak belakangan ini.
(PS: Saya pribadi cenderung menjauhkan diri dari berita poleksosbud ataupun infotainment..)

Overall, saya masih optimis menjalani hidup, walau kadang terpuruk juga..
Harapan saya, hari ke depan bisa menjadi pribadi yang lebih baik (kalo kata mas Robbie Williams, to be a better man..). Tidak harus menjadi lebih kaya secara keuangan atau kepemilikan harta benda, tapi kaya pengetahuan dan pengalaman. Lebih bagus lagi seandainya bisa meninggalkan kesan yang diingat orang2 sekitar walaupun raga sudah di dalam liang kubur atau tersebar angin.

MV 28042017
© by WP