Pertemuan pertama mereka begitu tergesa-gesa dan nyaris tidak berkesan bagi Alex Hirano, si pianis keturunan Jepang yang tengah mendunia. Mia Clark seumpama malaikat kegelapan karena telah menyebabkan tangannya terkilir dan terpaksa beristirahat membatalkan konser-konsernya.
Merasa bersalah, Mia menawarkan diri untuk membantu Alex selama tangannya belum pulih. Alex yang pada awalnya bersikeras menolak bantuan Mia, secara perlahan malah terbiasa dengan kehadiran gadis itu.
Bermula dengan aroma dan rasa kopi buatan Mia di setiap awal hari, berlanjut pada kehangatannya kepada semua orang, kilat matanya saat tersenyum, gairah dan antusias saat meliukkan tubuh mengikuti irama di atas panggung, dan akhirnya Mia pun berhasil menjadi sinar matahari di langit hati Alex.
Semakin jauh mengenal, mengetahui bahwa mereka ternyata memiliki latar belakang pendidikan yang sama yaitu lulusan Juilliard, kecintaan pada musik dan masakan Italia, semua itu membuat Alex makin terpikat pada Mia.
Dan pada saat Alex mengetahui kenyataan pahit mengenai penyakit yang tersembunyi dalam tubuh Mia, Alex melontarkan amarahnya. Ia kesal karena telah memperlakukan gadis itu dengan buruk semenjak pertama bertemu. Tapi Mia menangkap salah dan mengira Alex memang tidak pernah mau dekat dengannya. Mia pun menghindar, terus sampai mereka mampu menangani kesalahpaman tsb.
Pada suatu kesempatan, Mia bertemu dengan orang2 dari masa lalunya. Mereka mengajak ia kembali untuk berpentas bersama. Mia tahu bahwa kondisi badannya tidak memungkinkan. Tapi justru itulah mengapa ia bersikeras untuk melakukan pertunjukan untuk terakhir kalinya.
Apa yang dikhawatirkan terjadi. Badan Mia melemah di akhir pertunjukan dan terpaksa menjalani rawat inap di rumah sakit. Mia putus asa dan lagi2 menolak bertemu dengan Alex.
Alex pun mencari cara untuk bertemu dan menyampaikan perasaannya pada gadis itu.
Alex terlalu gengsi mengakui perasaannya dan Mia pun takut menghadapinya. Terlebih lagi dengan kondisi jantung Mia yang kian hari kian memburuk, membuatnya takut untuk menjanjikan kebahagiaan kepada Alex.
Menjelang akhir hayatnya, Mia sempat merekam sebuah video perpisahan untuk Alex. "Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku."
Di kemudian hari, Alex bercakap, "Seseorang pun berkata padaku bahwa dia tidak tahu kenapa aku bisa mencintai orang seperti dirinya... Aku mencintainya karena dia adalah Mia Clark"
Dentingan lagu yang diciptakan untuk Mia pun mengalun merdu mengisi ruang aula dan ruang batin setiap hadirin..
Kmy 221013
© by WP
Merasa bersalah, Mia menawarkan diri untuk membantu Alex selama tangannya belum pulih. Alex yang pada awalnya bersikeras menolak bantuan Mia, secara perlahan malah terbiasa dengan kehadiran gadis itu.
Bermula dengan aroma dan rasa kopi buatan Mia di setiap awal hari, berlanjut pada kehangatannya kepada semua orang, kilat matanya saat tersenyum, gairah dan antusias saat meliukkan tubuh mengikuti irama di atas panggung, dan akhirnya Mia pun berhasil menjadi sinar matahari di langit hati Alex.
Semakin jauh mengenal, mengetahui bahwa mereka ternyata memiliki latar belakang pendidikan yang sama yaitu lulusan Juilliard, kecintaan pada musik dan masakan Italia, semua itu membuat Alex makin terpikat pada Mia.
Dan pada saat Alex mengetahui kenyataan pahit mengenai penyakit yang tersembunyi dalam tubuh Mia, Alex melontarkan amarahnya. Ia kesal karena telah memperlakukan gadis itu dengan buruk semenjak pertama bertemu. Tapi Mia menangkap salah dan mengira Alex memang tidak pernah mau dekat dengannya. Mia pun menghindar, terus sampai mereka mampu menangani kesalahpaman tsb.
Pada suatu kesempatan, Mia bertemu dengan orang2 dari masa lalunya. Mereka mengajak ia kembali untuk berpentas bersama. Mia tahu bahwa kondisi badannya tidak memungkinkan. Tapi justru itulah mengapa ia bersikeras untuk melakukan pertunjukan untuk terakhir kalinya.
Apa yang dikhawatirkan terjadi. Badan Mia melemah di akhir pertunjukan dan terpaksa menjalani rawat inap di rumah sakit. Mia putus asa dan lagi2 menolak bertemu dengan Alex.
Alex pun mencari cara untuk bertemu dan menyampaikan perasaannya pada gadis itu.
Alex terlalu gengsi mengakui perasaannya dan Mia pun takut menghadapinya. Terlebih lagi dengan kondisi jantung Mia yang kian hari kian memburuk, membuatnya takut untuk menjanjikan kebahagiaan kepada Alex.
Menjelang akhir hayatnya, Mia sempat merekam sebuah video perpisahan untuk Alex. "Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku."
Di kemudian hari, Alex bercakap, "Seseorang pun berkata padaku bahwa dia tidak tahu kenapa aku bisa mencintai orang seperti dirinya... Aku mencintainya karena dia adalah Mia Clark"
Dentingan lagu yang diciptakan untuk Mia pun mengalun merdu mengisi ruang aula dan ruang batin setiap hadirin..
Kmy 221013
© by WP
No comments:
Post a Comment
Left your comment..