Friday, February 18, 2011

Bimbang hati

Putri, seorang siswi SMA kelas 2. Seorang yang manis, supel, aktif di kegiatan sekolah dan punya banyak teman. Ia pun dikenal dan disenangi guru karena sifatnya yang sopan dan gemar membantu. Seandainya ada pemilihan siswa terfavorit, gelar itu bisa dipastikan akan jatuh ke pemilikan Putri..

Seperti gadis seusianya, ia pun kemudian terperosok ke dunia penuh cinta dengan seorang senior di ekskul basket bernama Putra. Awalnya hanya mengagumi aksi Putra di lapangan, lalu ia beranikan diri untuk berkenalan, bertukaran nama akun di jejaring sosial dan nomor selular, berlanjut ke SMS-an dan saling menelepon. Putri merasa senang, karena tampaknya Putra juga memiliki rasa yang sama dengannya..

Setelah berjalan sekian lama tanpa ada hubungan yang pasti, Putri harus meneguk kecewa. Putra tak lagi seantusias dulu menanggapi SMS Putri. Selidik punya selidik, ternyata Putra mempunyai gebetan baru dari tim basket sekolah lain. Putri mencoba untuk menanyai Putra mengenai kelanjutan hubungan mereka namun tak juga digubris Putra..

Putri putus asa. Suatu malam, ia lalu mencari waktu menuju atap rumahnya. 
Di sanalah tempat Putri biasa mencari ketenangan. Di saat ia punya beban pikiran, maka ia selalu berbaring di atap rumahnya, menatap dan mengadu pada langit..

Duduk termenung di atas genteng
Sejenak lupakan gaya mentereng
Kurela sesaat buka gerbang benteng
Berniat beban hati menjadi enteng..

Aku resap hening yang mengelilingi
Kutatap langit penyelimut bumi
Dalam diam ia setia menemani..
Bintang berkelip seolah bernyanyi
Tenangkan pikiran sejukkan hati
Sungguh ingin tak henti sperti ini..

Betapa leganya Putri bisa menikmati kesendiriannya itu.. Bersama udara malam, langit kelam dan sinar bulan temaram.. Banyak yang berkelibat dalam benaknya.. Namun ia sudah menemukan solusinya. Paling tidak yang ia rasa terbaik bagi dirinya..

Ah.. 
Sebelum ku berpindah ke nyata
Terlintas kata di pelupuk mata..

"Jika hadirku sebuah gangguan, 
buat jengah pula merasa bosan,
kupinta jujur kau katakan..
Jangan jadikan aku mainan,
jauh terjerumus perasaan,
hanya sakit yang tersisakan.."

Ya, Putri sudah memutuskan untuk memberitahu Putra akan keputusannya untuk mundur. Bagaimana tanggapan Putra, itu urusan belakangan..


bsd15022011
© by WP

* cerita hanya karangan belaka, kesamaan nama dan alur, pasti ketidaksengajaan semata..
* mohon koreksi ataupun kritik saran dalam penulisan cerita..trimakasih sebelumnya.. ^^

No comments:

Post a Comment

Left your comment..