Andri adalah seorang pria yang menjabat direktur Finance and Accounting di sebuah perusahaan developer. Karena pekerjaan yang makin menumpuk, ia lalu memutuskan untuk mempekerjakan seorang sekretaris, sesuatu yang sebelumnya tak pernah terpikir olehnya. Alasannya, dia tidak mau menjadi bergantung pada keberadaan seorang sekretaris.
Tapi toh akhirnya dia mengubah pendiriannya itu..
Di kesempatan inilah dia berkenalan dengan Andrea, seorang fresh graduate akademi sekretaris yang pertama kali merantau di ibukota.
Seperti hubungan kerja antara bos dan sekretaris pada umumnya, lama-lama timbul kedekatan personal di sela kekompakan kerja mereka. Andrea menjadi tahu sedikit banyak tentang kehidupan Andri, termasuk status pernikahannya, yaitu menikah beranak satu. Sebaliknya, Andri tahu latar belakang keluarga Andrea yang single-parent mom, kisah asmara Andrea yang baru berakhir belum lama dan lain sebagainya.
Sosok Andri yang dewasa, smart dan perhatian tanpa sadar telah menimbulkan getaran berbeda dalam diri Andrea. Dan entah untungnya atau sialnya, waktu yang mereka luangkan bersama di kantor telah menjadi pupuk alami bagi rasa cinta tersebut..
Setelah bekerja hampir setengah tahun, Andrea pun mengungkapkan perasaan yang disembunyikannya selama ini. Andri kaget dan menjawab, "Yang kau rasa hanya kagum dan sepi, bukan cinta yang tak bertepi. Jangan kau salah menanggapi, agar nanti tiada sesal yang diratapi.."
Andrea kecewa mendengarnya. Berat bagi Andrea saat ia memutuskan untuk memendam perasaannya terhadap Andri. Meski ia mencoba untuk melepaskan, namun gejolak dalam hati sulit untuk merelakan..
Asa datang cinta pun menjelang
Ku terhanyut dalam gelombang..
Menyusuri mata indah sepasang,
nantikan kata tak kunjung datang..
Tidakkah kau rasa aku bimbang?
Nyali beradu lawan nurani..
Tahu kisah ini sulit tuk abadi..
Hanya satu yang kuyakin pasti,
dirimu kan slalu di hati,
mulai kini hingga akhir nanti..
bsd06022011
© by WP
* sebelum2nya, gw beberapa kali menyelipkan puisi di artikel narasi. Kali ini mencoba hal baru membuat campuran dari crita fiksi dan puisi. Boleh gw sebut proisi? Istilah baru buat "prosa dan puisi".. :p
* cerita di atas hanya karangan belaka. Kemiripan cerita dan tokoh, mungkin memang sudah disengaja. Hehe..
kerennn!!!! kasian tapi andreanya ditolak. Kira2 kalo dia tetap berahan, Andri mau nerima ga ya?? :)
ReplyDeleteyah mungkin itulah karma manusia, when the thing we want the most is (seemingly) unreachable...
ReplyDeletemungkin spt kata Kho Ping Hoo; di atas gunung Thay san, masih ada langit (nyambung gak sih? he3)
intinya, sometimes kita sbg manusia (analogi sbg pendaki gunung) lupa bahwa ternyata di atas puncak gunung itu masih ada langit, lupa bahwa ternyata yg kita anggap puncak itu ternyata belum benar2 puncak..
in short, kita lupa bahwa" the thing we want the most" itu bukan yg terbaik buat kita..
karena yg terbaik buat kita masih harus dicari, ternyata yg terbaik buat kita bukan puncak gunung Thay san itu, tp langit di atasnya
if only we want to look beyond "puncak gunung" itu...
if only we want to broaden our perspective..
if only we want to give love a chance...
makasih buat kunjungannya.. :)
ReplyDelete@Icha: mungkin.. Batu ditetesi air terus menerus aja bisa bolong kok.
bukan bgitu? :p
@NN: thx buat perumpamaannya.
Kalo saya baca dari kalimat trakhir, Anda memberi komen dari perspektif Andri ya?
Dengan kata lain, Andrea masi berpeluang?
(sotoy kumat..)
@yebbit87: saya memberi komen dr perspektif semua tokoh..
ReplyDeletejadi utk memperjelas;
pendaki gunung: Andrea
puncak gunung Thay San: Andri
langit: si ki...ehh salah maksudnya pasangan (laki2 lain) utk Andrea yg mungkin jauh lebih baik dan ideal dr si Andri
andaikan saja si Andrea mau memberi peluang kepada cinta lain utk berkembang dlm hatinya..hmmm
@NN: kok saya ngliatnya dari sisi lain lagi ya?
ReplyDeleteseandainya Andri yang mau memberi peluang cinta lain (kepada Andrea)..
(tanduk dan buntut muncul..)