Banyaknya waktu luang belakangan ini memberikan saya lebih banyak ruang untuk berpikir dan merenung.
Berhubung saya bukan seorang motivator terkenal, ya inilah media yang saya punya :D
Manusia itu makhluk yang egois. Tidak terkecuali siapapun. Yang membedakan hanyalah kadar dan tingkat kontrol diri masing2..
Mereka saling menuding, saling menyalahkan, tapi enggan becermin..
Contoh gampang, sikap saat menanggapi banjir yang melanda Jakarta ibu kota tercinta.
Sepertinya dari tahun ke tahun makin parah saja.
Apa pengaruh global warming sehingga jumlah cairan di bumi meningkat? Atau tanah bumi makin terbebani oleh jumlah manusia yang bertambah padat (belum termasuk dosanya) hingga makin tenggelam?
Warga menyalahkan kinerja gubernur yang baru menjabat, tapi apa sudah refleksi? (bukan refleksi merenggangkan badan, tapi refleksi melihat ke diri sendiri lho ya)
- Sudahkah buang sampah pada tempatnya?
mending kalo buang sampah yang tidak menimbulkan timbunan sampah, misal buang2 uang di panti sosial atau buang muka saat bertemu mantan teman..
- Sudahkah menghemat penggunaan kertas, sumpit bambu yang bahan bakunya diambil dari alam?
- Sudahkah mengurangi penggunaan wadah sterofoam, kantong plastik, dan sampah lain yang susah teruraikan dalam jangka waktu hitungan tahun?
- Sudahkah memilah sampah berdasarkan bahan dasarnya?
Belum lagi demi memenuhi kebutuhan papan dan keinginan menaikkan prestis, pembangunan gedung bertingkat dan pusat perbelanjaan yang makin meluas tidak dibarengi dengan reboisasi..
Jadi, sudahkah Anda memperdulikan lingkungan sekitar sebelum mengeluh ini itu?
Bila sudah, selamat, dan bantulah mempropagandakan gerakan 'Go green'.
Bila belum, jangan banyak komentar, berdiri tegak dan mulailah langkah awal Anda..
Tgr24122012
© by WP
* Berkaitan dengan tema 'refleksi', saya merekomendasikan sebuah buku berjudul 'Berani Menertawakan Diri Sendiri' karya Sulaiman Budiman.
Di dalamnya terangkum beberapa kisah yang di antaranya berpesan supaya kita bisa berbesar hati menerima kesalahan atau kelemahan kita, kemudian mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai positif.
Selamat membaca!
Berhubung saya bukan seorang motivator terkenal, ya inilah media yang saya punya :D
Manusia itu makhluk yang egois. Tidak terkecuali siapapun. Yang membedakan hanyalah kadar dan tingkat kontrol diri masing2..
Mereka saling menuding, saling menyalahkan, tapi enggan becermin..
Contoh gampang, sikap saat menanggapi banjir yang melanda Jakarta ibu kota tercinta.
Sepertinya dari tahun ke tahun makin parah saja.
Apa pengaruh global warming sehingga jumlah cairan di bumi meningkat? Atau tanah bumi makin terbebani oleh jumlah manusia yang bertambah padat (belum termasuk dosanya) hingga makin tenggelam?
Warga menyalahkan kinerja gubernur yang baru menjabat, tapi apa sudah refleksi? (bukan refleksi merenggangkan badan, tapi refleksi melihat ke diri sendiri lho ya)
- Sudahkah buang sampah pada tempatnya?
mending kalo buang sampah yang tidak menimbulkan timbunan sampah, misal buang2 uang di panti sosial atau buang muka saat bertemu mantan teman..
- Sudahkah menghemat penggunaan kertas, sumpit bambu yang bahan bakunya diambil dari alam?
- Sudahkah mengurangi penggunaan wadah sterofoam, kantong plastik, dan sampah lain yang susah teruraikan dalam jangka waktu hitungan tahun?
- Sudahkah memilah sampah berdasarkan bahan dasarnya?
Belum lagi demi memenuhi kebutuhan papan dan keinginan menaikkan prestis, pembangunan gedung bertingkat dan pusat perbelanjaan yang makin meluas tidak dibarengi dengan reboisasi..
Jadi, sudahkah Anda memperdulikan lingkungan sekitar sebelum mengeluh ini itu?
Bila sudah, selamat, dan bantulah mempropagandakan gerakan 'Go green'.
Bila belum, jangan banyak komentar, berdiri tegak dan mulailah langkah awal Anda..
Tgr24122012
© by WP
* Berkaitan dengan tema 'refleksi', saya merekomendasikan sebuah buku berjudul 'Berani Menertawakan Diri Sendiri' karya Sulaiman Budiman.
Di dalamnya terangkum beberapa kisah yang di antaranya berpesan supaya kita bisa berbesar hati menerima kesalahan atau kelemahan kita, kemudian mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai positif.
Selamat membaca!
No comments:
Post a Comment
Left your comment..