Monday, November 29, 2010

Kaya tapi Miskin

Sebagai seorang yang dilahirkan di Indonesia, memegang SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk) Indonesia, sudah seharusnya dan sewajarnya kalau gw cinta dan bangga akan dirinya. Gw sempet baca satu artikel tentang keunikan Indonesia, yaitu satu-satunya negara kepulauan di dunia. Walau terbentang dari 95 BT sampai 141 BT (meskipun dah lama meninggalkan bangku SD, trutama pelajaran Geografi, tapi ntah kenapa angka itu melekat banget di ingetan gw..) dan terdiri dari beberapa pulau yang terletak berpisahan, namun smua bisa bersatu dan bernaung dalam satu negara. Betapa saktinya Sumpah Pemuda.. =p
Dengan adanya beberapa pulau dan kepulauan tsb, otomatis terdapat banyak suku dan kebudayaan (termasuk di dalamnya bahasa daerah, pakaian adat, tari-tarian, lagu, dsb) di Indonesia. Ini juga kelebihan Indonesia dibanding negara lain. Well, sejauh ini sudah tumbuhkah rasa bangga dalam diri Anda? 
Tapi sayangnya.. kekayaan Indonesia yang harusnya bisa kita banggakan malah dibarengi dengan kemiskinan di baliknya. Hmm.. ada positif pasti ada negatif. Dan seperti biasa, saya akan paparkan kekayaan beserta kemiskinan Indonesia dalam bentuk barisan sajak..

Berkerut kening ku diam merenung,
mengelus dada menyumbang simpati, 
bersaksi ironi di bumi pertiwi..
Beragam harta alam terkandung,
namun jembatan jadi atap huni,
tidur beralas tikar bahkan jerami..
Luas hamparan sawah di kaki gunung,
tetapi beras jiran lebih digemari,
rasa aroma peroleh sanjung puji..
Jumlah penduduk terus membumbung,
namun kadar moral kalah prestasi,
kriminalitas terjadi sana sini..

Hal di atas memaparkan betapa Indonesia adalah negara yang alamnya kaya, namun beberapa penduduk bahkan tidak memiliki tempat tinggal tetap. Kaya akan lahan sawah yang luas, namun petani tak terlepas dari kemiskinan akibat masyarakat lebih suka beras impor. Belum lagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk 4 besar di dunia (setelah RRC, India, dan AS), namun (sebagian) personilnya miskin moral, mengakibatkan banyak ketidaktertiban terjadi di sana sini.

Berikut contoh lain tindakan warga negara Indonesia yang kurang bertanggungjawab..

Penampung sampah di depan mata
hanya dianggap ornamen kota
puing di tangan terlempar saja
kotor dan kotor di mana-mana

Buka lahan tebas hutan lindung
banjir melanda tak terbendung
kumpul relawan ikut bergabung
tapi kesadaran terbungkam sarung

Temu copet ramai dipukuli
korban luka bahkan nafas terhenti
mereka kira itu 'toleransi'
padahal 'main hakim sendiri'

Gw ingin menghimbau pengelana yang meninggalkan jejaknya di sini untuk membiasakan diri melestarikan lingkungan.  
Pertama, buanglah sampah pada tempatnya. Lebih baik lagi bila ada pemilahan sampah organik dan non-organik.  
Kedua, kurangi pemborosan yang mungkin tidak kita sadari. Contoh: optimalkan penggunaan kertas bekas. Bila satu sisi kertas masih kosong, gunakanlah. Sisi kosongnya masih bisa dipakai sebagai kertas corat-coret, atau kertas itu paling tidak masih bisa digunakan sebagai pembungkus sesuatu. Jangan langsung dibuang ke tempat sampah. Mengurangi pemborosan kertas tsb juga berarti mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk proses produksi kertas. 
Ketiga, matikan listrik dan kran air bila tidak sedang digunakan. Di luar sana masih ada orang yang tidak bisa merasakan fasilitas listrik dan air bersih. Tumbuhkanlah prihatin dalam hati Anda, itung2 mengurangi beban rumah tangga Anda.. =p

bsd 27112010
© by WP

* info jumlah penduduk disadur dari http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
* mungkin terkesan menjelekkan citra Indonesia.. tapi begitulah adanya..

No comments:

Post a Comment

Left your comment..